Konten dari Pengguna

Ciri-Ciri, Struktur, dan Bahasa yang Digunakan dalam Teks Ceramah

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
6 Agustus 2021 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi ceramah. Foto: Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ceramah. Foto: Pexels
ADVERTISEMENT
Ceramah identik dengan pemuka agama, termasuk ustadz, pastor, dan sejenisnya. Padahal, ceramah bisa dilakukan oleh siapapun. Biasanya, ada teks pendukung untuk melakukan kegiatan ini yang disebut dengan teks ceramah.
ADVERTISEMENT
Teks ceramah adalah teks yang berisi penyampaian suatu informasi, pengetahuan, dan sebagainya. Informasi yang disampaikan beragam, bisa tentang ekonomi, sosial, budaya pendidikan, keagamaan, dan sebagainya,
Secara umum, teks ceramah bersifat informatif, persuasif, dan rekreatif. Informatif maksudnya adalah teks ceramah ditujukan untuk menambah pengetahuan pendengar. Teks ceramah juga bersifat persuasif agar pendengar mempercayai, menyetujui, atau bahkan mengikuti ajakan pembicara. Sementara, yang dimaksud dengan menghibur adalah teks ceramah banyak diwarnai humor yang memancing tawa untuk menghibur pendengar.
Pembicara yang membawakan ceramah umumnya adalah orang yang dianggap menguasai di bidangnya dengan baik. Ceramah dilakukan secara langsung di depan umum maupun menggunakan sarana komunikasi, seperti televisi, radio, dan internet.
Teks ceramah mempunyai beberapa hal yang membedakannya dengan teks lain, meliputi ciri-ciri, struktur, dan bahasa yang digunakan. Berikut ulasan lengkapnya.
ADVERTISEMENT

Ciri-ciri Teks Ceramah

Mengutip buku CMS Cara Menguasai Soal Bahasa Indonesia oleh Tomi Rianto, teks ceramah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

Struktur Teks Ceramah

Ilustrasi ceramah. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Struktur teks ceramah pada umumnya sama dengan struktur teks pidato. Berikut struktur teks ceramah dikutip dari Modul Struktur dan Kebahasaan Teks Ceramah Bahasa Indonesia terbitan Kemendikbud.
1. Pendahuluan
Bagian pendahuluan meliputi pengenalan isu, masalah, atau pandangan pembicara tentang topik yang akan dibahasnya. Bagian ini sama dengan isi dalam teks eksposisi yang disebut dengan isu.
2. Isi
ADVERTISEMENT
Merupakan argumen pembicara yang berkaitan dengan tema yang disampaikan. Pada bagian ini, dikemukakan pula fakta-fakta untuk memperkuat argumen-argumen pembicara terhadap masalah.
3. Penutup
Penutup merupakan kesimpulan yang berupa penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya.

Kaidah Kebahasaan Teks Ceramah

Umumnya, bahasa yang digunakan dalam teks ceramah adalah bahasa atau kalimat efektif. Maksudnya, kalimat yang disusun berdasarkan kaidah yang berlaku sehingga mudah dimengerti dan dipahami pendengar. Adapun kaidah kebahasaan teks ceramah antara lain:
1. Menggunakan kata ganti orang pertama dan orang kedua jamak sebagai sapaan
Kata ganti orang pertama yaitu saya, aku, atau kami jika penceramahnya mengatasnamakan kelompok. Teks ceramah menggunakan kata sapaan yang ditujukan pada orang banyak, seperti hadirin, kalian, bapak-bapak, ibu-ibu, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Contoh: Hadirin yang berbahagia, kalangan terpelajar dengan julukan hebatnya sebagai “tulang punggung negara, harapan masa depan bangsa” seharusnya…
2. Menggunakan kata-kata teknis atau istilah berkenaan dengan topik yang dibahas
Misalnya, teks ceramah yang membahas tentang masalah mengandung istilah-istilah, seperti sarkastis, tata krama, kesantunan berbahasa, etika berbahasa, dan sebagainya.
3. Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan argumentasi
Teks ceramah mengandung konjungsi sebab-akibat, seperti jika, maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu. Selain itu, dapat pula digunakan kata-kata yang menyatakan hubungan temporal atau perbandingan/pertentangan, seperti kemudian, pada akhirnya, namun, sebaliknya, dan lain-lain.
4. Menggunakan kata kerja persuasif
Kata-kata persuasif seperti hendaklah, sebaiknya, perlu, harus.
Contoh: Oleh karena itu, kita seharusnya bijak dalam menggunakan teknologi. Mari kita jaga generasi muda kita agar menjadi generasi yang bersahaja.
ADVERTISEMENT
(ADS)