Ciri-Ciri Syair dalam Bahasa Indonesia Lengkap dengan Contohnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
15 Maret 2021 10:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi syair. Foto: Freepik
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi syair. Foto: Freepik
ADVERTISEMENT
Dalam dunia sastra, puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan disebut dengan puisi lama. Selain gurindam, pantun, talibun, seloka, mantra, dan karmina, syair merupakan salah satu bentuk karya sastra yang masuk kategori puisi lama.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Membuka Jendela Ilmu Pengetahuan Sastra Indonesia oleh Dwi Harningsih dkk (2008: 20), syair berasal dari bahasa Arab "syu’ur" yang artinya perasaan. Sedangkan menurut KBBI, syair adalah puisi lama yang tiap baitnya terdiri dari empat larik dan memiliki bunyi akhiran yang sama.
Setiap syair juga memiliki cerita atau pesan dengan tema yang mengandung unsur mitos, sejarah, agama, filsafat, serta pesan lain yang bisa dipahami pendengarnya. Sedangkan orang yang membacakan atau membuat syair disebut penyair atau pujangga.
Lalu, apa saja ciri-ciri syair yang membedakannya dengan jenis puisi lama lainnya?

Ciri-Ciri Syair

Sebenarnya, syair memiliki ciri-ciri yang mirip dengan pantun. Keduanya memiliki kemiripan dalam bentuk dan ikatan-ikatan. Namun, terdapat beberapa ciri-ciri syair yang membedakannya dengan pantun, yaitu:
ADVERTISEMENT
Ilustrasi syair. Foto: Pixabay

Contoh Syair

Agar lebih memahami syair, simak contoh syair berikut ini.
Syair Abdul Muluk
Berhentilah kisah raja Hindustan,
Tersebutlah pula suatu perkataan,
Abdul Hamid Syah paduka Sultan,
Duduklah baginda bersuka-sukaan.
Abdul Muluk putra baginda,
Besarlah sudah bangsawan muda,
Cantik menjelis usulnya syahda,
Tiga belas tahun umurnya ada.
Parasnya elok amat sempurna,
Petah menjelis bijak laksana,
Memberi hati bimbang gulana,
Kasih kepadanya mulya dan hina.
Syair “Abduk Muluk” bertema kisah putra raja yang bijak. Sementara itu, pesan atau amanat yang ingin disampaikan adalah hendaklah kita menjadi orang yang bijak dan baik budi agar dicintai sesama.
ADVERTISEMENT
(ADS)