Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Contoh Ancaman Non Militer di Bidang Politik, Ekonomi, dan Sosial Budaya
15 Juli 2021 9:34 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Meski tidak menggunakan senjata, ancaman non militer perlu diwaspadai oleh setiap negara. Pasalnya, jika dibiarkan, ancaman non militer dapat mengancam kedaulatan dan keutuhan negara serta keselamatan segenap bangsa.
ADVERTISEMENT
Ancaman non militer dilakukan dari kekuatan bersenjata yang terorganisir. Bentuk-bentuk ancaman non militer antara lain perampokan, pembajakan, penyelundupan, perdagangan narkoba dan obat terlarang, imigran gelap, dan pencurian kekayaan alam.
Ancaman non militer dapat berubah menjadi ancaman militer apabila tingkat ancaman tersebut berkembang sampai membahayakan kedaulatan negara, kekuatan wilayah negara, dan kehormatan bangsa. Karena itu, ancaman non militer sama bahayanya dengan ancaman militer dan harus diwaspadai.
1. Bidang Politik
Ancaman non militer di bidang politik dapat bersumber dari luar maupun dalam negeri. Mengutip buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan oleh Yusnawan Lubis dan Mohammad Sodeli, ancaman dari luar dilakukan suatu negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Contohnya, intimidasi, provokasi, dan blokade politik.
ADVERTISEMENT
Sedangkan, ancaman dari dalam negeri dapat berupa penggunaan kekuatan dalam mengerahkan massa untuk menumbangkan pemerintah yang berkuasa. Contoh lainnya yaitu KKN, korupsi, kolusi, dan nepotisme.
2. Bidang Sosial Budaya
Dari dalam negeri, ancaman di bidang sosial budaya umumnya didorong oleh isu-isu kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan pada masyarakat. Isu tersebut lah yang akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
Sementara itu, ancaman dari luar timbul sebagai akibat pengaruh negatif globalisasi. Globalisasi sendiri merupakan proses mendunianya suatu hal hingga batas antarnegara menjadi hilang. Contohnya:
ADVERTISEMENT
3. Bidang Ekonomi
Globalisasi ternyata juga berpengaruh terhadap ekonomi suatu negara. Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan menjadi kabur sementara keterkaitan antara ekonomi nasional dan internasional semakin erat.
Hal ini menyebabkan peluang masuknya produk luar ke dalam pasar domestik menjadi terbuka lebar. Sehingga, produk dalam negeri mungkin saja akan tersaingi oleh produk luar negeri.
Akibatnya, perekonomian dalam negeri menjadi tidak stabil dan dikuasai oleh pihak asing, angka pengangguran semakin meningkat, timbulnya kesenjangan sosial, hingga semakin berkurangnya subsidi yang diberikan kepada rakyat.
(ADS)