Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Contoh Konflik Sosial di Masyarakat dan Jenis-jenisnya
12 Desember 2021 14:44 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Secara bahasa, konflik berasal dari kata ‘confligo’ yang berarti bertabrakan, bertubrukan, terbentur, dan bentrokan. Sedangkan secara istilah, konflik adalah perjuangan yang dilakukan oleh individu ataupun kelompok untuk mendapatkan hal-hal tertentu seperti nilai, status, kekuasaan, dan otoritas.
ADVERTISEMENT
Pertentangan dan perselisihan yang terjadi di lingkungan masyarakat disebut juga sebagai konflik sosial. Menurut Lewis A. Coser, perselisihan ini berkenaan erat dengan status, kuasa, dan sumber-sumber kekayaan yang persediaannya terbatas.
Secara garis besar, konflik sosial dapat dikelompokkan menjadi beberapa bentuk. Apa saja? Untuk mengetahuinya lebih lanjut, simak penjelasan berikut.
Contoh Konflik Sosial di Masyarakat
Konflik sosial terjadi karena pengaruh beberapa faktor. Dikutip dari jurnal berjudul Faktor-Faktor yang Memengaruhi Konflik Sosial oleh Suwandi Sumartias dan Agus Rahmat, faktor tersebut antara lain perihal identitas sosial, sosial ekonomi, kredibilitas tokoh, motif, kepribadian, keyakinan dan komunikasi.
Bicara soal contoh konflik sosial di masyarakat, wujudnya dapat diuraikan secara luas berdasarkan jenis-jenisnya. Jika dilihat dari sifatnya, konflik sosial dapat dibedakan menjadi dua jenis yakni konflik destruktif dan konflik konstruktif.
ADVERTISEMENT
Berikut penjelasannya dikutip dari jurnal berjudul Konflik Sosial dan Alternatif Pemecahannya:
1. Konflik Destruktif
Merupakan konflik yang muncul karena adanya perasaan tidak senang, rasa benci, dan dendam dari seseorang ataupun kelompok terhadap pihak lain.
Pada konflik ini terjadi bentrokan-bentrokan fisik yang mengakibatkan hilangnya nyawa dan harta benda seperti konflik Poso, Ambon, Kupang, Sambas, dan lain sebagainya.
2. Konflik Konstruktif
Merupakan konflik yang bersifat fungsional. Konflik ini muncul karena adanya perbedaan pendapat dari kelompok-kelompok dalam menghadapi suatu permasalahan.
Konflik konstruktif akan menghasilkan suatu konsensus dari berbagai pendapat tersebut dan menghasilkan suatu perbaikan. Misalnya perbedaan pendapat dalam sebuah organisasi.
Kemudian, berdasarkan posisi pelaku yang terlibat, konflik sosial bisa dibedakan menjadi tiga, yaitu:
ADVERTISEMENT
1. Konflik Vertikal
Merupakan konflik antarkomponen masyarakat di dalam satu struktur yang memiliki hierarki. Contohnya, konflik yang terjadi antara atasan dengan bawahan dalam sebuah kantor.
2. Konflik Horizontal
Merupakan konflik yang terjadi antara individu atau kelompok yang memiliki kedudukan yang relatif sama. Contohnya konflik yang terjadi antarorganisasi massa.
3. Konflik Diagonal
Merupakan konflik yang terjadi karena adanya ketidakadilan alokasi sumber daya ke seluruh organisasi sehingga menimbulkan pertentangan yang ekstrim. Contohnya konflik yang terjadi di Aceh
Lalu, ditilik dari sifat pelaku yang terlibat, konflik sosial dibedakan menjadi dua jenis yakni:
ADVERTISEMENT
(MSD)