Contoh Laporan Studi Kasus PPG Prajabatan 2024

Ilustrasi laporan studi kasus PPG Prajabatan 2024. Foto: Pexels.

Membuat laporan studi kasus merupakan salah satu bentuk Uji Kompetensi Pendidikan Profesi Guru (UKPPG). Format laporan studi kasus PPG Prajabatan 2024 tidak berbeda dengan tahun sebelumnya.

Laporan studi kasus dirancang untuk menilai pengetahuan, kreativitas, dan kemampuan mahasiswa PPG Prajabatan dalam merencanakan dan melakukan pembelajaran di kelas.

Penilaian dilakukan dengan melihat hasil analisis dan cara mahasiswa menyelesaikan masalah selama praktik pembelajaran. Agar lebih paham, sulasan berikut untuk mengetahui cara membuat laporan studi kasus.

Cara Membuat Laporan Studi Kasus PPG Prajabatan 2024

Ilustrasi laporan studi kasus PPG Prajabatan 2024. Foto: Pexels.

Dikutip dari Panduan UKMPPG Prajabatan yang diterbitkan Kemdikbud, laporan studi kasus memuat empat bagian, yakni deskripsi studi kasus yang dipilih, analisis situasi, alternatif solusi, hingga evaluasi. Setiap bagian ditulis dalam 150-200 kata.

Berikut contohnya yang dikutip dari video YouTube berjudul Cara Membuat Studi Kasus UKMPPG 2024 di channel I Gede Margunayasa.

1. Deskripsi Studi Kasus yang Dipilih

Guru dapat memilih studi kasus yang berkaitan dengan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Kemudian, deskripsikan kasus dimulai dari kondisi yang diharapkan, kondisi yang terjadi saat ini, serta kesenjangan yang dialami.

Contohnya: Aktivitas Belajar Siswa yang Rendah saat Pembelajaran di Kelas

2. Analisis Situasi

Pada bagian ini, mahasiswa bisa menganalisis situasi dengan menjabarkan upaya penyelesaian yang dilakukan. Analisis dilakukan dengan mempertimbangkan situasi saat ini dengan situasi ideal yang diharapkan seorang guru.

Contohnya:

Aktivitas belajar adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran baik fisik (jasmani) maupun psikis (mental) yang dapat membawa perubahan pada dirinya. Aktivitas tersebut ditunjukkan dalam mendengarkan penjelasan guru, mencatat, bertanya kepada guru atau siswa lain, mengerjakan tugas, melakukan praktikum, hingga menanggapi pendapat.

Akan tetapi, yang terjadi di kelas 5 di tempat saya mengajar, hal sangat berbeda. Ketika saya mengajar IPA, aktivitas belajar siswa sangat rendah. Mereka hanya mendengarkan saja penjelasan saya. Ketika saya minta mengerjakan tugas, hanya 2 dari 20 siswa yang sangat bersemangat. Sisanya mengerjakan sekadarnya.

Jadi, ada kesenjangan antara kondisi yang diharapkan dengan apa yang terjadi di dalam kelas. Saya berharap, aktivitas belajar siswa di masa yang mendatang bisa meningkat.

Ilustrasi laporan studi kasus PPG Prajabatan 2024. Foto: Pexels.

3. Alternatif Solusi

Setelah menganalisis situasi, mahasiswa perlu menjabarkan upaya-upaya rasional yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Selain itu, sebutkan juga bentuk keberhasilan dan bukti pendukung terhadap perubahan yang terjadi.

Contohnya:

Upaya yang dilakukan untuk mengatasi masalah rendahnya aktivitas belajar siswa, dengan menerapkan pembelajaran inkuiri terbimbing. Rasional pemilihan model pembelajaran inkuiri terbimbing karena melalui pembelajaran inkuiri terbimbing siswa diajak untuk menemukan konsep dengan bimbingan guru melalui pertanyaan-pertanyaan mengarahkan cara berpikir siswa

Model ini berfokus pada proses dan keterampilan untuk melakukan penelitian yang meliputi kegiatan eksplorasi, menemukan dan pemahaman. Prosedur kegiatan mulai perancangan penyelidikan, pelaksanaan penyelidikan, pengambilan data penyelidikan, dan penarikan kesimpulan diarahkan oleh guru. Jelaskan bagaimana menerapkan di kelas secara jelas dan detail.

Setelah menerapkan pembelajaran inkuiri terbimbing sebanyak 2 kali, hasilnya terlihat dengan jelas. Anak-anak yang sebelumnya hanya mendengarkan guru, sekarang aktifi bełajar, dengan melakukan percobaan praktikum.

4. Evaluasi

Laporan studi kasus PPG Prajabatan ditutup dengan evaluasi. Bagian ini ditulis dengan mendeskripsikan pengalaman dan pembelajaran yang dipetik dari masalah yang dihadapi.

Contohnya:

Dengan menerapkan pembelajaran inkuiri saya memiliki pengalaman menciptakan minat belajar yang baik. Dengan menyelesaikan masalah ini, saya menjadi lebih bersungguh-sungguh dalam merancang pembelajaran yang menarik dan mampu memfasilitasi kebutuhan peserta didik yang berbeda-beda.

Baca Juga: Soal dan Jawaban Post Test PPA Umum 1-3 untuk Memahami Modul

(GLW)