Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten dari Pengguna
Contoh Modul Ajar IPAS Kelas 5 Kurikulum Merdeka
19 Juli 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Modul ajar IPAS Kelas 5 perlu dipersiapkan guru sebelum mulai melaksanakan pembelajaran di kelas. Dalam Kurikulum Merdeka, IPAS adalah mata pelajaran yang menggabungkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
ADVERTISEMENT
Kehadiran modul ajar sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar. Modul ajar merupakan salah satu jenis perangkat ajar yang berisi rencana pelaksanaan pembelajaran. Bentuknya bisa berupa buku, presentasi, atau lembar dokumen.
Penyusunan modul disesuaikan dengan materi dan kelas. Simak ulasan berikut untuk mengetahui lebih jauh tentang modul ajar.
Konsep dan Komponen Modul Ajar
Tetapi, jika tenaga pendidik ingin mengembangkan modul ajar secara mandiri, modul tersebut dapat dipadankan dengan RPP. Penyusunan dan modifikasi modul ajar biasanya dilakukan untuk menyediakan pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai dengan karakteristik setiap murid. Namun, prosesnya tidak bisa dilakukan sembarangan.
ADVERTISEMENT
Guru perlu memastikan modul ajar yang disusun atau dimodifikasi telah memenuhi kriteria dan mempunyai komponen-komponen inti. Dihimpun dari laman Guru Kemdikbud, berikut ini kriteria dan komponen modul ajar.
Kriteria Modul Ajar
Komponen Inti Modul Ajar
Contoh Modul Ajar IPAS Kelas 5 Kurikulum Merdeka
Modul ajar IPAS dalam Kurikulum Merdeka adalah pedoman pembelajaran yang mengkaji tentang alam semesta, makhluk hidup, benda mati, serta kehidupan manusia sebagai individu dan makhuk sosial.
Materi IPAS kelas 5 terdiri dari delapan topik, di antaranya cahaya dan bunyi, ekosistem, ciri makhluk hidup, dan masalah lingkungan. Berikut contoh format modul ajar IPAS Kelas 5 Kurikulum Merdeka yang dikutip dari laman Kemdikbud.
ADVERTISEMENT
Mendemonstrasikan konsep gelombang bunyi dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Asesmen formatif dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran utamanya mendemonstrasikan sifat-sifat bunyi dan mendeskripsikan penggunaan sifat bunyi dalam kehidupan sehari-hari. Teknik penilaian dilakukan dengan mengamati siswa saat melakukan kegiatan kelompok, presentasi, dan demonstrasi.
Asesmen sumatif dilakukan untuk melihat ketercapaian tujuan pembelajaran pada lingkup materi mendemonstrasikan konsep gelombang bunyi dan penggunaan dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian dilakukan dengan praktik (demonstrasi) individual berdasarkan alat dan bahan yang disediakan.
(GLW)