Contoh Pantun Jenaka yang Cocok untuk Menciptakan Suasana Keakraban

Ilustrasi orang menulis pantun, Sumber: Pexels

Pantun merupakan sastra lisan yang memiliki banyak fungsi dan mampu mengekspresikan berbagai emosi. Salah satunya jenis pantun yang populer adalah pantun jenaka.

Mengutip buku Bahasa Indonesia untuk SMP dan MTs oleh Agus trianto, pantun jenaka adalah pantun yang bertujuan untuk menghibur yang mendengar, dan terkadang dijadikan sarana untuk bercanda dan saling menyindir.

Dari sindiran dan candaan tersebut, harapannya akan menciptakan suasana yang penuh keakraban sehingga tidak ada yang merasa tersinggung. Jenis pantun ini sangat cocok ketika sedang bergaul dengan teman-teman atau untuk acara pesta dan hiburan.

Agar bisa membuat dan merangkai pantun jenaka dengan baik, berikut adalah contoh-contohnya.

Ilustrasi membaca buku pantun, Sumber: Pexels

Contoh Pantun Jenaka

Berikut adalah kumpulan pantun jenaka dari buku berjudul Pantun Jenaka oleh Ali Majod:

Contoh 1

Di mana kuang hendak bertelur

Di atas lata di rongga batu

Di mana tuan hendak tidur

Di atas dada di rongga susu

Contoh 2

Bukit senyum menyimpan rahasia

Rahasia nama yang diberi emak

Haruan tersenyum melihat manusia

Kerana sama memakan anak

Contoh 3

Bunga berkuntum dihembus bayu

Buat samir cantik warnanya

Mengapa cik tom tersengih selalu?

Rupanya mempamer gigi emasnya

Contoh 4

Bunga kenangan bawa ke seberang

Daunnya terlindung di ujung atap

Apa kena bujang seorang

Mulut dan hidung keluar asap

Contoh 5

Dayang minum di tepi perigi

Cawan suasa ada di taman

Helang tersenyum di dahan tinggi

Melihat temasya ayam di laman

Contoh 6

Di hujung desa rumah laksamana

Rumah elok berkayu jati

Tembak rusa kijang yang kena

Bila kutengok pelanduk yang mati

Contoh 7

Ikan keli di dalam perigi

Ikan betuk sedang bermain

Alangkah geli hatiku ini

Melihat belatuk menjemur kain

Contoh 8

Dari Goa ke lautan Atlantik

Bawa beg dan jua lastik

Apakah petua bijak matematik?

Pandai x bijaklah matematik

Contoh 9

Dari lurah meniti tali

Tali bilah sebesar jari

Sudah merah inai di jari

Sayangnya nikah tak jadi

Contoh 10

Alangkah santunnya puteri beredar

Beredar mari diiringi bangsi

Alangkah untungnya gagak di bandar

Setiap hari meminum pepsi

Contoh 11

Ambil sabut kelapa puan

Bunyi merencing tambur dan gendang

Adakah patut lakumu tuang

Memasang pancing di tengah padang?

Contoh 12

Anak beruang di hutan gelam

Panjang langkahnya berjalan laju

Mengapa keluang terbang malam?

Karena badannya tidak berbaju.

Contoh 13

Anak Jawa pulang ke Jawa

Sampai di Jawa berjual ragi

Tuan ketawa saya ketawa

Sama-sama tak ada gigi.

(ADB)