Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Contoh Resensi Buku Beserta Metode Pembuatannya
21 Mei 2021 13:02 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kebanyakan orang akan mencari resensi buku sebelum membeli buku baru. Ini dilakukan untuk mengupas garis besar sebuah buku, mulai dari sinopsis, pengarang, kekurangan, hingga kelebihannya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, resensi buku juga kerap dijadikan tugas di sekolah, khususnya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Tugas ini diberikan untuk melatih kemampuan siswa/i dalam memahami sebuah karya dan memberi penilaian.
Umumnya, resensi buku terpampang di media cetak seperti surat kabar dan majalah. Namun seiring berjalannya waktu, resensi juga bisa ditemukan di sejumlah situs yang mengulas buku secara khusus.
Nah, untuk memahami resensi buku lebih dalam, simak penjelasan berikut:
Apa Itu Resensi Buku?
Mengutip buku Mari Meresensi Buku yang ditulis oleh Marwoto (2020), resensi berasal dari bahasa Belanda, yaitu rencentie yang artinya wawasan.
Sementara itu resensi buku adalah kegiatan mengulas isi buku yang akhirnya menarik kesimpulan berupa pandangan terhadap topik yang dibahas dalam buku.
ADVERTISEMENT
Resensi buku juga berarti memahami, mempelajari, menganalisa isi buku dengan tujuan menemukan kelebihan dan kekurangannya. Sasaran resensi buku mencakup dua arah, yakni penulis buku dan calon pembaca buku.
Bagi penulis buku, resensi berfungsi sebagai pertimbangan berupa saran untuk memperbaiki kekurangan buku. Sedangkan bagi pembaca, referensi dapat memberikan gambaran umum terkait buku.
Mengutip buku Bahasa Indonesia 3 tulisan Dra. Idda Ayu Kusrini, M.Pd. (2008), ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam meresensi buku, antara lain sebagai berikut:
Metode Resensi Buku
Terdapat beberapa metode penulisan resensi yang bisa diterapkan, di antaranya:
ADVERTISEMENT
1. Metode Klasik
Dalam metode ini, penulis mempertimbangkan bobot suatu karya yang akan diresensi. Karya tersebut diukur dengan standar yang ditentukan oleh kekuatan dalam bidang khusus, di mana karya itu diturunkan.
2. Metode Impersionistik
Metode impersionistik adalah metode yang mengandalkan pertimbangan terhadap suatu karya dengan melihat dari sudut pengaruhnya yang membuat diri penulis menjadi insan yang sensitif. Mutu kritik bergantung pada penilaian subjektif pribadi penulis.
3. Metode Laporan
Metode laporan adalah metode yang sifatnya deskriptif. Dalam metode ini, penulis akan memberikan gambaran tentang isi buku. Penulis juga memaparkan pendapatnya dalam resensi tersebut.
4. Metode Panoramik
Metode panoramik menampilkan pandangan penulis yang sifatnya bersejarah. Dalam hal ini, penulis akan membandingkan rentetan sejarah dengan buku yang diresensi. Buku yang dibandingkan harus memiliki kategori atau tema yang sama.
Contoh Resensi Buku
Untuk lebih jelasnya, simak contoh resensi buku yang dikutip dari buku Bahasa Indonesia 3 tulisan Dra. Idda Ayu Kusrini, M.Pd. (2008):
ADVERTISEMENT
Judul Buku : Daripada Bete, Nulis Aja! :
Penulis: Caryn Mirriam Goldberg Penerjemah : Lusy Widjaja
Penerbit : Kaifa
Cetakan : 2003
Halaman : 225 halaman
Anda sedang bete? Nulis aja! Begitulah inti dari buku ini. Menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa, konon katanya adalah bakat yang dibawa seseorang sejak lahir.
Namun, tidak semua orang mau dan mampu mengembangkan bakat itu menjadi tulisan yang dapat dinikmati dirinya maupun orang lain. Nah, buku ini mengajak kita untuk mengembangkan potensi terpendam tersebut.
Buku menarik dengan sasaran pembaca para remaja ini ditulis oleh Caryn Mirriam Goldberg, seorang penyair Amerika yang mulai menulis sejak remaja. Ditulis dengan gaya bahasa remaja, buku ini terdiri atas tiga bagian.
ADVERTISEMENT
Bagian pertama dengan topik "Cobalah! Memahami Diri dengan Menulis" berisi 12 alasan-alasan mengapa meletakkan pena di atas kertas sangat penting dan bermanfaat, bagaimana. berpikir seperti penulis dan cara peningkatan kreativitas, serta kiat-klat menulis untuk melatih dan mengasah keterampilan menulis.
Bagian kedua dengan topik "Menyelami Hidup: Membuat Gelombangmu Sendiri" dirancang untuk mendorong kebiasaan menulfs. Bagian ini berisi aktivitas-aktivitas menulis yang membantu pembaca memahami dunianya, dirinya, perasaannya, dan masa depannya. Di sini ditemukan bahwa menulis itu gagasan yang tidak pernah kering ialah hidup si penulis itu sendiri.
"Penghalusan: Mengapa harus revisi?". Di bagian ini akan ditemukan alasan mengapa harus menyunting. Bagian ketiga dari buku ini bertopik Buku ini ditutup dengan topik "Anggaplah Rumah Sendiri: Menulis di Tengah Masyarakat."
ADVERTISEMENT
Di bagian ini dibahas pentingnya berhubungan dengan pembaca dan penulis lain, mengikuti kursus menulis, mengikuti klub baca, bergabung dengan kelompok penulis, dan berusaha agar karyanya diterbitkan dijelaskan di sini. Bagian ini memuat pula informasi-informasi berguna tentang manfaat dan tantangan dalam menerbitkan tulisanmu.
Berdasarkan pengalamannya, Caryn melengkapi buku ini dengan contoh-contoh tulisan dari para remaja, saran-saran dan kutipan-kutipan dari penulis ternama, berbagai data yang menunjukkan jalan ke arah buku-buku, situs internet, dan piranti berguna lainnya.
Buku ini dapat menjadi jembatan bagi setiap orang untuk mengembangkan potensi dirinya melalui menulis perjalanan ke dalam dirinya dan ke dunia luar. Seperti yang dikatakan oleh Henry Miller,"Menulis, bagaikan hidup itu sendiri adalah sebuah perjalanan penemuan." Selamat membaca dan mencoba menulis, dan menulis!
ADVERTISEMENT
(GTT)