Konten dari Pengguna

Contoh Resensi Buku Beserta Pengertian dan Tujuannya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
5 Maret 2021 14:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Buku Foto: unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Buku Foto: unsplash
ADVERTISEMENT
Resensi buku menjadi salah satu cara untuk melihat bagaimana penilaian sebuah buku. Resensi akan memberikan gambaran umum terkait isi buku. Biasanya, resensi buku bisa ditemukan dalam situs yang mengulas buku secara khusus.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, resensi buku harus ditulis dengan objektif. Tidak hanya memuat keunggulan, penulis resensi juga harus menyertakan kekurangan buku dengan jujur.

Pengertian dan Tujuan Resensi Buku

Mengutip buku Mari Resensi Buku tulisan Marwato (2009:1-2), resensi berasal dari bahasa Belanda, yakni "recentie", yang artinya wawasan. Lalu menurut KBBI, resensi adalah pertimbangan, pembicaraan tentang karya kreativitas berupa buku, film, seni, musik, dan lainnya.
Sementara itu resensi buku adalah kegiatan memberi penilaian buku untuk menginformasikan data tentang buku pada calon pembaca lewat media massa, baik cetak ataupun elektronik.
Ada beberapa tujuan resensi buku, di antaranya:
Ilustrasi Buku Foto: unsplash

Contoh Resensi Buku

Agar lebih jelas, mari simak contoh resensi buku di bawah ini:
ADVERTISEMENT
Contoh 1
1. Identitas Buku
Judul buku: Santri Lelana
Penulis: Didik Komaidi
Penerbit: P_Idea (Kelompok Pilar Meda), Yogyakarta.
Cetakan: Pertama, Februari 2006
Tebal: xxiv + 144 halaman
2. Sinopsis Buku
Di masa krisis seperti sekarang ini, transparansi sering kali hanyalah masalah bias bertahan di dunia penuh persaingan. Apa yang sebenarnya dipertanyakan ketiga penulis buku ini? Apa yang dijanjikan transparansi? Apa risikonya? Dan mengapa transparansi begitu penting hingga setiap pemimpin wajib untuk memahaminya? Warren Dennis, Daniel Goleman, dan James O'Toole memaparkan apa arti menjadi pemimpin yang transparan, menciptakan organisasi yang transparan, dan hidup di dalam dunia yang transparan. Buku ini menguraikan secara panjang lebar hasil gabungan teori dan pengalaman perihal transparansi, sekaligus saran-saran praktis yang jitu. Ide dari setiap esai akan membantu setiap orang menjadi pengikut dan pemimpin yang lebih baik!
ADVERTISEMENT
Melalui buku yang sangat penting ini, Werren Bennis, Daniel Goleman, dan Jim O'Toole bekerja sama memfokuskan perhatian pada pertanyaan penting abad ini, apakah organisasi Anda sudah memiliki keberanian untuk menjadi terbuka, jujur dan yang terpenting dari itu semua, transparan. Mereka memberi pandangan yang mendalam mengapa transparansi menjadi sesuatu yang sangat mendasar bagi kelangsungan kesuksesan bisnis Anda. buku ini wajib dibaca oleh setiap orang yang berkeinginan membangun sebuah organisasi yang sejati.
3. Kelebihan Buku
Secara umum, buku ini bermanfaat untuk menggerakan perubahan di masyarakat, baik penyuluh, pendamping, anggota LSM, guru, pemimpin, dan murid. Buku ini juga menjadi inspirasi untuk mengajak pembaca berbenah diri.
4. Kekurangan Buku
Sayangnya, buku ini kurang menjelaskan contoh-contoh kasus di lapangan terkait keberhasilan individu, kelompok ataupun komunitas dalam mengelola aspek kepribadian yang bermutu.
ADVERTISEMENT
Contoh 2
1. Identitas Buku
Judul buku: The Untold Story: Kisah di Baik Sejarah Sukabumi
Penulis: Irman "Sufi" Firmansyah
Penerbit: Mer C Soekabomi Heritages
Cetakan: Pertama, Februari 2006
Tebal: x + 388
2. Sinopsis
Buku ini berisi sepuluh bab yang berusaha menjelaskan fase-fase sejarah Sukabumi. Penulis menyusun kerangka buku ini tidak secara linear historis tetapi berdasarkan kisah yang mempengaruhi sejarah, baik orang maupun peristiwa yang menjadi bahan pembicaraan.
3. Kelebihan
Buku ini menjelaskan informasi yang mungkin tidak diketahui banyak orang, sehingga cocok diberi judul "theuntoldstory".
4. Kekurangan
Namun, penghubung antara topik dengan topik lain terasa kurang. Pembaca terasa seperti sedang membaca kliping. rujukan juga sulit ditelusuri lantaran tidak diurutkan secara alfabetikal.
ADVERTISEMENT
(GTT)