Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Contoh Teks Khutbah Jumat Akhir Tahun tentang Introspeksi Diri dan Manfaatnya
30 Desember 2022 9:53 WIB
·
waktu baca 7 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Khutbah merupakan syarat sah dalam rangkaian ibadah shalat Jumat. Memasuki bulan Jumadil Akhir 1444 H atau bertepatan dengan bulan Desember 2022, tema khutbah Jumat yang disampaikan khatib biasanya berkaitan dengan perenungan diri di akhir tahun.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Tuntunan Shalat Sesuai Al-Quran & Hadis Sahih karya Hirman dan Redaksi Qultum Media, khutbah adalah penyampaian wasiat-wasiat agama yang dapat meningkatkan keimanan dan ketaqwaan umat Muslim kepada Allah.
Khutbah umumnya terdiri dari pernyataan yang mengandung mauizah serta tuntunan ibadah yang sesuai dengan syariat. Tujuan khutbah adalah mengajak umat Muslim untuk berbuat kebaikan dan mencegah kemungkaran.
Menjelang pergantian tahun, khatib khutbah Jumat dapat menyampaikan siraman rohani dengan tema introspeksi diri. Simak contoh teks khutbah Jumat akhir tahun selengkapnya dalam ulasan berikut ini.
Teks Khutbah Jumat Akhir Tahun tentang Introspeksi Diri
Dihimpun dari laman NU Online dan buku Khutbah Jumat karya Muhammad Mukaddar dan Abdul Latif Wabula, berikut adalah contoh teks khutbah Jumat akhir tahun yang membahas topik introspeksi diri.
ADVERTISEMENT
إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Sebagai insan yang lemah, fakir dan miskin, tidak ada kata bosan dan jenuh untuk memanjatkan kalimat pujian dan syukur kehadirat Allah SWT. Dialah Ar-Razaq, Sang Pemberi segala macam nikmat. Nikmat yang telah, sedang, akan, dan terus kita rasakan.
ADVERTISEMENT
Karena itu, jangan berlaga sombong, jangan lupa diri, dan jangan ingkar atas nikmat yang telah Allah beri. Allah telah mengingatkan hamba-Nya dalam Al-Quran surat Ibrahim ayat 7,
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”
Salawat dan taslim semoga bersinar terang keharibaan manusia terbaik, khairul anam, Muhammad SAW. Pemuda padang pasir yang telah memporak-porandakkan simbol-simbol kemusyrikkan, dan dalam kurun waktu yang relatif singkat telah berhasil menebarkan aroma kedamaian serta menyinari persada bumi ini dengan cahaya Islam.
Jamaah Jumat yang berbahagia
Waktu terus berputar dan tak pernah henti. Detik berganti menit, menit berpindah jam, jam berganti hari, hari berlalu, bulan pun tiba, bulan menghilang, tahun menyapa. Demikianlah siklus perputaran waktu dalam kehidupan ini.
ADVERTISEMENT
Kini tanpa terasa kita tengah berada di pintu akhir tahun 2022. Beberapa hari lagi, 2022 akan mengunci pintunya rapat-rapat, kemudian berlalu dan tidak akan pernah kembali lagi. Sebelum 2022 berlalu, ia menitipkan pesan terakhir agar kita mau bercermin dan mengintrospeksi diri.
Mari sejenak kita membuka lembaran catatan keseharian kita dan berusaha untuk merenunginya. Dalam rentang waktu 12 bulan, 365 hari, ribuan jam, ratusan ribu menit.
Hal apa saja yang telah kita perbuat. Adakah kebaikan yang semakin bertambah atau keburukan dan dosa yang kian menggunung? Hal ini patut kita renungkan, jika ingin mendulang kenikmatan dan kebahagiaan hakiki. Imam Al-Hasan Al-Bashri mengatakan:
“Wahai manusia, ketahuilah bahwasanya engkau adalah (kumpulan) hari-hari, setiap ada sehari yang berlalu, maka hilanglah sebagian dari dirimu.”
ADVERTISEMENT
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT
Dalam sebuah perjalanan panjang, kita harus menyempatkan diri berhenti istirahat untuk mengumpulkan kembali semangat dan tenaga guna melanjutkan perjalanan.
Begitu juga dalam kehidupan di dunia, kita mesti harus menyediakan waktu untuk melakukan introspeksi, evaluasi, menghitung, sekaligus kontemplasi yang dalam bahwa Arab disebut dengan muhasabah. Pentingnya muhasabah ini, Sayyidina Umar bin Khattab pernah bertutur:
حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوْا وَتَزَيَّنُوْا لِلْعَرْضِ الأَكْبَرِ وَإِنَّمَا يَخِفُّ الْحِسَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى مَنْ حَاسَبَ نَفْسَهُ فِى الدُّنْيَا
Artinya: “Hisablah diri (introspeksi) kalian sebelum kalian dihisab, dan berhias dirilah kalian untuk menghadapi penyingkapan yang besar (hisab). Sesungguhnya hisab pada hari kiamat akan menjadi ringan hanya bagi orang yang selalu menghisab dirinya saat hidup di dunia.”
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah hadits riwayat Imam Tirmidzi, Rasulullah bersabda:
الْكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ، وَالْعَاجِزُ مَنْ أَتْبَعَ نَفْسَهُ هَوَاهَا وَتَمَنَّى عَلَى اللَّهِ
Artinya: “Orang yang cerdas (sukses) adalah orang yang menghisab (mengevaluasi) dirinya sendiri, serta beramal untuk kehidupan sesudah kematiannya. Sedangkan orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya serta berangan-angan terhadap Allah SWT.”
Sementara dalam Al-Qur’an Allah juga telah mengingatkan pentingnya melakukan introspeksi diri dengan melihat apa yang telah kita lakukan pada masa lalu untuk mengahadapi masa depan. Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Hasyr ayat 18:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
ADVERTISEMENT
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT
Dari perintah Allah dan Rasul serta nasihat dari para sahabat, kita bisa mengambil beberapa catatan penting tentang manfaat dari introspeksi diri ini. Setidaknya, ada 5 manfaat yang bisa kita rasakan dari upaya melakukan ‘charging’ (mengecas) semangat hidup melalui introspeksi diri ini.
Pertama adalah sebagai wahana mengoreksi diri. Dengan introspeksi diri, kita akan mampu melihat kembali perjalanan hidup sekaligus mengoreksi manakah yang paling dominan dari perjalanan selama ini. Apakah kebaikan atau keburukan, apakah manfaat atau mudharat, atau apakah semakin mendekat atau malah menjauh dari Allah swt.
ADVERTISEMENT
Kedua adalah upaya memperbaiki diri. Dengan introspeksi diri, kita akan mampu melihat kelebihan dan kekurangan diri yang kemudian harus diperbaiki di masa yang akan datang. Dengan memperbaiki diri, maka kualitas kehidupan akan lebih baik dan waktu yang dilewati juga akan senantiasa penuh dengan manfaat dan maslahat bagi diri dan orang lain.
Ketiga adalah momentum mawas diri. Diibaratkan ketika kita pernah memiliki pengalaman melewati jalan yang penuh lika-liku, maka kita bisa lebih berhati-hati ketika akan melewatinya lagi. Mawas diri akan mampu menyelamatkan kita dari terjerumus ke jurang yang dalam sepanjang jalan. Allah berfirman:
وَاَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَاحْذَرُوْاۚ فَاِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوْٓا اَنَّمَا عَلٰى رَسُوْلِنَا الْبَلٰغُ الْمُبِيْنُ
Artinya: “Taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul serta berhati-hatilah! Jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (ajaran Allah) dengan jelas.”
ADVERTISEMENT
Keempat adalah memperkuat komitmen diri. Setiap orang pasti memiliki kesalahan. Oleh karenanya, introspeksi diri menjadi waktu untuk memperbaiki diri dan berkomitmen untuk tidak mengulangi kembali kesalahan yang telah dilakukan pada masa lalu. Jangan jatuh di lubang yang sama.
Buang masa lalu yang negatif, lakukan hal positif hari ini dan hari yang akan datang. Rasulullah bersabda:
مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ. وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ
Artinya: “Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung. Siapa saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang merugi. Siapa saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka).” (HR Al-Hakim)
ADVERTISEMENT
Kelima sebagai sarana meningkatkan rasa syukur dan tahu diri. Kita harus sadar se-sadar-sadarnya bahwa keberadaan kita sampai dengan saat ini sama sekali tak bisa lepas dari nikmat-nikmat yang telah dikaruniakan Allah.
Oleh karenanya, introspeksi diri akan membawa kita mengingat nikmat yang tak bisa dihitung satu persatu. Jangan sampai kita menjagi golongan orang-orang yang tak tahu diri dan kufur kepada nikmat Allah. Allah mengingatkan kita dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 7:
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لاَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Artinya: "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih."
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah SWT
Dari apa yang telah disampaikan, mari kita senantiasa melakukan introspeksi diri setiap saat. Terlebih saat ini kita berada pada ujung tahun dan akan memasuki tahun baru yang menjadi waktu ideal untuk melakukan introspeksi diri.
ADVERTISEMENT
Semoga kita senantiasa mendapatkan petunjuk yang terbaik dari Allah dan mampu melihat perjalanan tahun lalu untuk menjalani tahun yang akan datang. Aamiin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ هَذَا الْيَوْمِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَاِيَاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَالصَّدَقَةِ وَتِلَاوَةِ الْقُرْاَنِ وَجَمِيْعِ الطَّاعَاتِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ الْعَلِيْمُ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
(AAA)