Konten dari Pengguna

Contoh Teks Khutbah Jumat Muhammadiyah yang Bisa Jadi Rekomendasi

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
16 Desember 2021 8:30 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi khutbah Jumat Muhammadiyah. Foto: Flickr.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi khutbah Jumat Muhammadiyah. Foto: Flickr.
ADVERTISEMENT
Khutbah Jumat merupakan salah satu syarat ibadah sholat Jumat. Secara bahasa, khutbah dimaknai sebagai ceramah, wasiat, nasihat, dan sejenisnya. Khutbah Jumat dilakukan sebelum sholat berjamaah dua rakaat dimulai.
ADVERTISEMENT
Dalam ajaran Islam, khutbah Jumat memilliki rukun-rukun yang harus dipenuhi. Apabila salah satunya ditinggalkan, perkara tersebut menjadi tidak sah atau batal.
Demikian juga dengan rukun khutbah Jumat, bila ada urutan tertentu yang tertinggal atau terlewat, maka khutbah Jumat dinilai tidak sempurna.
Arif Yosodipuro dalam buku Pintar Khatib dan Kotbah Jumat menyebutkan, rukun-rukun khutbah Jumat adalah hamdalah, syahadat, shalawat, berwasiat, membaca ayat-ayat Alquran, dan berdoa untuk jamaah.
Bagi khotib yang belum mendapat inspirasi, berikut contoh naskah khutbah Jumat Muhammadiyah yang dikutip dari Majalah Suara Muhammadiyah Volume 92 dengan judul Ikhtiar Manggapai Husnul Khatimah.

Contoh Khutbah Jumat Muhammadiyah

Ilustrasi khutbah jumat Muhammadiyah. Foto: Freepik.
الْحَمْدُ ِللهِ الْمَحْمُوْدِ بِنِعْمَتِهِ الْمَعْبُوْدِ بِرَحْمَتِهِ الْمُطَاعِ بِسُلْطَانِهِ الْمَرْهُوْبِ مِنْ عَذَابِهِ وَسَطْوَتِهِ النَّافِذِ أَمْرُهُ فِى سَمَائِهِ وَأَرْضِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ النِّهَايَةِ
ADVERTISEMENT
أَمَّا بَعْدُ: فَيَا مَعَاشِرَ المُسْلِمِيْنَ رَحِمَكُمُ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ
قَالَ اللَّهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Tolok ukur kesuksesan menurut manusia sangat banyak. Bergantung kebutuhan dan belum ketercapaian. Tolok ukur kesuksesan yang disepakati manusia ada banyak.
Misalnya hidup kaya raya banyak harta, memiliki jabatan tinggi dan dihormati, memiliki kesehatan yang prima di usia senja, dan banyak hal lagi. Sedangkan kesuksesan manusia menurut tolok ukur Allah SWT hanya satu, yaitu husnul khotimah.
Allah SWT berfirman dalam Al Imran ayat 102, “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.”
ADVERTISEMENT
Melalui ayat di atas Allah SWT memerintahkan agar kita semua ketika ajal tiba, kelak, kita meninggal dunia dalam keadaan beriman kepada Allah atau disebut dengan husnul khatimah. Husnul khatimah adalah tolok ukur satu-satunya apakah seseorang sukses dalam hidupnya atau tidak.
Apalah arti hidup kaya raya, jabatan tinggi dan kesehatan prima, ketika meninggal dunia seseorang tak mampu menyebut nama “Allah”. Ia su’ul khatimah, mati dalam keadaan kafir. Na’udzubillahi mindzalik.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Oleh karenanya, husnul khatimah merupakan tolok ukur kesuksesan, maka orang yang ingin menggapainya tidak lah mudah. Sebagaimana ingin menggapai kesuksesan duniawi, tidak ada seseorang memiliki harta berlimpah tanpa tekun bekerja keras.
Bahkan seseorang yang ingin menggapai jabatan tinggi dan terhormat, ia rela blusukan, meninggalkan istri yang jelita dan anak yang disayangi juga tempat tidur yang nyaman di rumah agar dapat dukungan suara.
ADVERTISEMENT
Maka, untuk mencapai husnul khatimah banyak rintangan dan tantangan, yang membutuhkan daya upaya sebagai ikhtiar, dan pilihan terbaik. Karena setan bisa saja mengambil kesempatan di saat akhir menjelang kematian seseorang. Setan bisa saja berusaha sekuat tenaga untuk menyesatkannya dengan segala cara.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Khutbah K.H Gymnastiar di Masjid Istiqlal. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Dalam kitab At Tadzkirah bi Ahwālil Mauta Wa Umūril Ākhirah, karya Imam al-Qurthubi di halaman 185, ketika manusia sedang dalam keadaan naza’, dicabut nyawanya, setan tidak akan melepaskan seseorang untuk dapat husnul khatimah.
Orang yang dalam keadaan naza’ akan didatangi 2 (dua) setan dari bangsa jin. Satu mengambil tempat duduk sebelah kanan menjelma rupa ayah atau garis keturunan laki-laki yang telah meninggal. Sedangkan satunya mengambil tempat duduk sebelah kirinya menjelma rupa ibunya atau keluarga wanita yang telah meninggal.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan riwayat dari Nabi SAW menceritakan, setan yang berada di sebelah kanan yang menyerupai ayahnya mengatakan,
“Wahai anakku, sungguh dahulu aku sangat sayang dan cinta kepadamu. Bapakmu inilah yang engkau sebut untuk minta perlindungan. Jika kamu mau mati, maka matilah dengan membawa agama Nasrani sebab itu adalah sebaik-baik agama.”
Bila orang yang naza’ mengikutinya, maka setan yang berada di sebelah kiri tidak melanjutkan, bila masih kukuh dalam iman, maka setan yang sebelah kiri menyerupai ibunya mengatakan:
“Wahai anakku, perutku dahulu tempat hidupmu sebelum kamu dapat disebutkan jenis dan namamu, air susuku sebagai minumanmu yang paling menyegarkan dan pangkuanku sebagai tempat tidurmu yang paling nyaman, maka ibu tidak rela, hendaknya kamu mati dengan membawa agama Yahudi sebab itu adalah sebaik-baik agama.”
ADVERTISEMENT
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Siapa pun yang menginginkan terjaga iman dan ketakwaannya, hendaklah menjauhi hal-hal yang bisa merusak iman dan ketakwaannya. Bertaubat dari segala dosa dan kemaksiatan, apalagi terhadap syirik. Untuk menenguhkan iman kita, Allah SWT mengajarkan kepada kita doa yang termaktub dalam al-Qur’an surat Ali Imran ayat 8 yang artinya:
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami. Dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Nabi Yusuf AS memberikan contoh doa husnul khatimah, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an, Surat Yusuf, ayat 101:
تَوَفَّنِي مُسْلِمًا وَأَلْحِقْنِي بِالصَّالِحِينَ
Artinya: “Wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shaleh.”
ADVERTISEMENT
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah,
Mudah-mudahan kita semua senantiasa mendapat hidayah dari Allah SWT, dapat melaksanakan perintah-peritah-Nya dan meninggalkan apa yang menjadi larangan-larangan-Nya. Ketika ajal tiba, kita tetap dalam keadaan iman, Islam dan ihsan sehingga kita memperoleh husnul khatimah. Āmīn yā Rabbal ‘Ālamīn.
Demikian khutbah Jumat singkat dapat khatib sampaikan. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Dan jika ada tutur kata yang tidak tepat, mohon dibukakan pintu maaf yang seluas-luasnya.
(IPT)