Konten dari Pengguna

Coulrophobia: Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
29 September 2022 13:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Badut. Foto: Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Badut. Foto: Getty Images
ADVERTISEMENT
Coulrophobia adalah fobia yang membuat seseorang takut terhadap badut. Orang yang menderita fobia ini akan merasakan ketakutan berlebihan saat melihat badut, baik bertemu secara langsung atau melihat foto dan videonya di layar ponsel.
ADVERTISEMENT
Kasus coulrophobia pertama kali ditemukan pada tahun 1990. Belakangan, film yang menampilkan badut menyeramkan seperti IT dan Joker membuat orang awam lebih sadar dengan keberadaan fobia badut.
Dijelaskan dalam Cleveland Clinic, gejala coulrophobia bisa muncul pada momen-momen tertentu, seperti pesta ulang tahun, Halloween, sirkus, pameran, dan festival. Selain itu, film, acara TV, papan reklame, dan iklan yang menampilkan badut menyeramkan juga bisa memicu kambuhnya fobia ini.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa 1 dari 10 orang dewasa memiliki fobia terhadap badut. Agar lebih memahaminya, simaklah penjelasan tentang coulrophobia berikut ini.

Penyebab dan Gejala Coulrophobia

Coulrophobia dapat diderita oleh siapa saja, mulai dari anak-anak, orang dewasa, hingga lansia. Para ahli medis mengatakan bahwa orang dengan gangguan mental berupa anxiety disorder sangat berisiko terkena fobia ini.
Ilustrasi badut. Foto: pixabay
Biasanya, orang yang menderita coulrophobia takut dengan kostum dan make up yang dikenakan oleh badut. Riasan tebal yang menutupi wajah badut bisa membuat mereka merasa cemas dan tidak nyaman.
ADVERTISEMENT
Selain rasa takut berlebihan, ada juga gejala lain yang dialami penderita coulrophobia saat melihat badut. Dalam dalam bentuk napas dan detak jantung cepat, kulit pucat, berkeringat banyak (hiperhidrosis), mual, dan gemetar.
American Psychiatric Association (APA) tidak mengakui coulrophobia sebagai bagian dari fobia. Jadi, tidak ada kriteria yang diterapkan untuk mendiagnosisnya.
Jika Anda mengalami rasa takut berlebihan pada badut, penyedia layanan kesehatan akan merekomendaskan evaluasi dengan tenaga profesional. Nantinya, Anda akan diminta berkonsultasi dengan psikiater dan psikolog.
Tenaga profesional dapat mendiagnosis keluhan yang Anda alami dengan mengevaluasi gejala dan dampak fobianya terhadap kehidupan sehari-hari. Kemudian, mereka akan menyarankan beberapa terapi untuk menyembuhkan fobianya.
Ilustrasi badut. Foto: pixabay

Cara Mengatasi Coulrophobia

Seperti fobia lainnya, coulrophobia tidak bisa disembuhkan dengan obat-obatan saja. Orang yang menderita coulrophobia membutuhkan pertolongan profesional seperti psikiater dan psikolog untuk meringankan gejalanya.
ADVERTISEMENT
Untuk menyembuhkan coulrophobia dibutuhkan waktu yang cukup lama. Ada beberapa jenis terapi yang bisa Anda coba. Dirangkum dari situs WebMD, berikut penjelasannya:

1. Terapi pengenalan

Terapi ini menjadi salah satu perawatan yang paling efektif untuk fobia spesifik seperti coulrophobia. Anda bisa melakukannya dengan mulai membiasakan diri bertemu dengan badut.
Perlahan, hilangkan kekhawatiran dan kecemasan Anda saat melihatnya. Lalu, coba sesekali untuk memberanikan diri bertemu dengan badut sampai Anda merasa nyaman dengan kehadirannya.

2. Terapi perilaku kognitif

Terapi ini dapat mengatasi pola pikir seseorang yang bermasalah dengan fobia. Anda akan dilatih membangun mindset yang positif tentang badut. Terapi ini harus dilakukan secara rutin agar rasa takut terhadap badut bisa benar-benar hilang.

3. Teknik relaksasi

Latihan pernapasan dan visualisasi dapat membantu Anda mengatasi coulrophobia. Terapi ini bisa membuat Anda berpikir lebih rasional dan perlahan menghilangkan ketakutan terhadap badut.
ADVERTISEMENT
(MSD)