Konten dari Pengguna

Dabbah, Hewan Penanda Datangnya Hari Kiamat

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
12 Januari 2021 17:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi. Munculnya dabbah sebagai tanda datangnya hari akhirat. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi. Munculnya dabbah sebagai tanda datangnya hari akhirat. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hari kiamat adalah hari akhir di mana berupa kepastian datangnya kehancuran di alam semesta. Hari kiamat tidak dapat dihindari ataupun diprediksi oleh seluruh manusia di muka bumi. Dalam agama Islam, hanya Allah SWT yang mengetahui pasti kapan datangnya hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Sebagai umat muslim, Nabi dan Rasul diutus dan diturunkan ke bumi untuk membantu keselamatan para pengikutnya. Mengajarkan agama Islam dan mengajak umat muslim untuk selalu berbuat kebaikan, sebab kita tidak tahu pasti kapan datangnya hari yang dijanjikan tersebut.
Allah SWT telah memberikan tanda-tanda kepada para hamba-Nya terkait menjelang hari akhir. Di mana salah satu tanda yang paling diketahui banyak orang adalah matahari yang akan terbit dari barat.
Selain itu, terdapat tanda lainnya yakni munculnya hewan melata dari dalam perut bumi dan mampu berbicara disebut dengan dabbah. Di Indonesia sendiri, sempat terjadi postingan hoaks yang menunjukkan hewan dabbah di Kabupaten Sidrap dan setelah dikonfirmasi hewan tersebut hanyalah kadal ular.
Lalu sebenarnya apakah hewan dabbah itu sendiri?
ADVERTISEMENT

Hewan Dabbah: Tanda Akhir Jaman

Ilustrasi. Munculnya dabbah sebagai tanda datangnya hari akhirat. Foto: Unsplash
Rasulullah SAW seringkali menyebut hewan dabbah sebagai salah satu tanda dekatnya kiamat. Bahkan Allah SWT dalam Alquran surat An-Naml ayat 82 menjelaskan hewan ini yang artinya sebagai berikut:
"Apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan seekor dabbah (binatang) dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami." (An-Naml: 82)
Rasulullah SAW dalam hadis Riwayat Muslim juga menyebutkan tiga perkara perlu diwaspadai sebagai tanda datangnya hari kiamat yaitu:
"Ada tiga perkara yang jika keluar maka tidak akan berguna lagi keimanan orang yang belum beriman sebelumnya; atau belum mengusahakan kebaikan yang dilakukan dalam keimannya. Ketiga perkara itu adalah: terbitnya matahari dari barat, Dajjal dan binatang bumi." (HR. Muslim)
ADVERTISEMENT
Diceritakan bahwa hewan dabbah akan berbicara kepada manusia dan mengabarkan bahwa manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Allah SWT. Ia memberikan tanda pembeda antara orang beriman dan kafir.
Di mana orang beriman memiliki wajah yang bercahaya. Sedangkan orang kafir tidak dan akan diberikan tanda di bagian hidung kekufurannya.
Berdasarkan hadis yang diriwayatkan dalam Majma’uz Zawaid VIII/ 7-8, dari Hudzaifah bin Asid secara marfu’, berbunyi:
“Dabbah akan keluar dari masjid yang paling besar, tatkala mereka (sedang duduk-duduk tiba-tiba bumi bergetar) ketika mereka sedang demikian tiba-tiba bumi terbelah.”

Dabbah Secara Bahasa

Ilustrasi. Munculnya dabbah sebagai tanda datangnya hari akhirat. Foto: Unsplash
Dabbah secara bahasa memiliki makna hewan yang berjalan di atas bumi. Beberapa ulama mengatakan bahwa Dabbah adalah anak unta yang disapih dari unta Nabi Shalih berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud ath-Thayalisi dari Hudzaifah bin Asid al-Ghifari, yaitu:
ADVERTISEMENT
Rasulullah saw menyebut tentang dabbah, (lalu beliau menuturkan hadits, di dalamnya ada ungkapan)
“Mereka tidak menggembalakannya, melainkan ia hanya bersuara di antara rukun dan maqam (rukun Yamani dan Maqam Ibrahim).”
Selain itu ada pula yang berpendapat bahwa dabbah adalah manusia yang berbicara, mendebat dan membantah orang-orang yang gemar melakukan bid’ah dan kekufuran agar mereka berhenti.
Kemudian Abu ‘Ubayyah dalam komentarnya terhadap kitab an-Nihayah/ al-Fitan wal Malahim, karya Ibnu Katsiryakni berpendapat bahwa dabbah adalah bakteri yang berbahaya yang akan membuat manusia menderita bahkan bersifat membunuh. Bakteri tersebut membawa pesan nasihat kepada manusia untuk kembali kepada Allah SWT.
(HDP)