Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
9 Ramadhan 1446 HMinggu, 09 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Dalil Malam Nisfu Syaban tentang Keistimewaannya
17 Maret 2021 17:30 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Umat Islam tengah menanti datangnya malam Nisfu Syaban yang diperingati setiap tanggal 15 di bulan kedelapan kalender Hijriah. Sejak matahari tenggelam hingga terbit fajar, Allah SWT akan memberikan rahmat dan ampunan seluas-luasnya kepada umat Islam.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu, sejak dahulu umat Islam telah menghidupakan malam tersebut dengan memperbanyak ibadah. Mulai dari membaca Alquran, dzikir, menunaikan sholat tahajud, witir, sholat taubat, dan lain sebagainya.
Keistimewaan malam Nisfu Syaban sendiri terangkum dalam banyak hadits Rasulullah SAW. Berikut ini adalah beberapa dalil yang memuat keistimewaannya:
Dalil tentang Keistimewaan Malam Nisfu Syaban
Mengutip buku Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriah karya Siti Zamratus Sa'adah, keistimewaan malam nisfu syaban yang pertama adalah diampuninya dosa manusia yang bersungguh-sungguh dalam bertaubat.
“Sungguh pada malam Nisfu Syaban Allah SWT menurunkan rahmat-Nya ke langit yang paling bawah untuk memberi ampunan kepada orang-orang yang banyaknya melebihi (bilangan) bulu ternak kambing milik Kalb”.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku 500 Rahasia Islami Pencerah Jiwa tulisan Syamsul Rijal Hamid (2013: 408), dalam hadits lain disebutkan bahwa Allah tidak hanya akan memberi pengampunan, tapi juga rahmat kepada umat-Nya yang taat beribadah. Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila malam Nisfu Syaban tiba, dirikanlah malam harinya (dengan mengerjakan sholat sunnah) dan berpuasa di siang harinya. Sungguh sejak matahari tenggelam pada malam itu rahmat Allah turun ke langit paling bawah. Lalu Dia berfirman ‘Adakah orang yang meminta ampun? Niscaya akan Kuampuni. Apakah ada orang yang meminta rezeki? Niscaya ia akan Kuberi rezeki. Adakah orang yang tertimpa musibah? Niscaya aku akan membebaskannya. Adakah demikian dan adakah demikian?’ Hal itu berlangsung hingga terbit fajar.” (HR Ibnu Majah dari Ali ra).
ADVERTISEMENT
Dalil Tentang Golongan yang Tidak Dapat Meraih Kemuliaan Malam Nisfu Syaban
Terdapat golongan orang yang tidak mampu memetik kemuliaan malam Nisfu Syaban. Ini tidak lain disebabkan oleh perbuatan mereka sendiri. Pertama yaitu orang-orang musyrik dan suka mengadu domba. Dari Mu’adz bin Jabal, Rasulullah SAW bersabda:
“Allah melihat kepada semua hambanya di malam Nisfu Syaban, kemudian memberikan pengampunan kepada mereka semuannya kecuaci orang musyrik dan orang yang mengajak kepada perselisihan.” (Al-Baihaqi dan An-Nasa’i).
Di hadits lainnya, orang yang berzina juga termasuk dalam golongan yang merugi. Dari Utsman bin Abil ‘Ash, Rasulullah SAW mengatakan:
“Jika malam Nisfu Sya’ban datang maka akan memanggil Malikat yang memanggil: apakah ada yang meminta ampunan maka Aku akan mengampuninya? Apakah ada yang meminta sesuatu maka Aku akan mengabulkannya? Maka tiada seorangpun meminta kecuali aku akan memberikannya, kecuali orang yang berzina dengan farjinya, atau dalam keadaan musyrik.”
ADVERTISEMENT
Mengutip Siti Zamratus Sa'adah, dalam hadits-hadits lainnya disebutkan bahwa orang yang membunuh, bertengkar, memutus tali persaudaraan, orang yang melaknat orangtuanya, yang menipu ketika berdagang, dan orang yang mengada-ada dalam agamanya tidak akan mendapat pengampunan di malam Nisfu Syaban. Kecuali mereka bertaubat dan meninggalkan perbuatan tersebut.
(ERA)