Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Dalil Sujud Sahwi Lengkap dengan Tata Cara Mengerjakan dan Bacaannya
7 Desember 2021 14:31 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Apabila seorang Muslim sedang sholat dan menemui keraguan atau lupa pada suatu perkara, hendaknya ia melakukan sujud sahwi. Misalnya lupa jumlah rakaat atau terlewat tasyahud awal.
ADVERTISEMENT
Sujud sahwi disyariatkan oleh Islam untuk menutup kekurangan ketika sholat agar mendapatkan ridho dari Allah. Rasulullah sebagai teladan umat Muslim juga pernah lupa dalam sholatnya. Hal tersebut merupakan bagian dari kesempurnaan nikmat Allah bagi umat Muslim, serta penyempurna bagi agama-Nya.
Banyak riwayat mencatatkan apa yang dilakukan Rasulullah saat lupa di dalam shalat dan dapat diteladadi kaum mukmin
Saleh bin Al Fauzan dalam buku Ringkasan Fiqih Islam menjelaskan, ada beberapa hadits yang menyebutkan bahwa Rasulullah melakukan sujud sahwi setelah salam. Namun, ada juga yang menyebutkan Rasulullah berdiri sebelum tasyahud awal kemudian sujud sahwi.
Dalil Sujud Sahwi Berdasarkan Hadits
Dikutip dari buku Shalatul Mu’min, Buku Induk Shalat oleh Kasimun, dalil sujud sahwi diriwayatkan oleh Abu Said Al Khudri yang menuturkan bahwa Rasulullah bersabada:
ADVERTISEMENT
“Apabila salah seorang dari kalian ragu dalam sholatnya, dan tidak mengetahui berapa rakaat dia sholat, tiga ataukah empat rakaat maka buanglah keraguan, dan ambilah yang yakin. Kemudian sujudlah dua kali sebelum salam. Jika ternyata dia sholat lima rakaat, maka sujudnya telah menggenapkan sholatnya. Lalu jika ternyata sholatnya memang empat rakaat, maka sujudnya itu adalah sebagai penghinaan bagi setan.” (HR. Muslim no. 571)
Sedangkan pada riwayat lain dari Abu Hurairah ra menceritakan "Rasulullah pernah mengimami kami sholat pada salah satu dari dua sholat Dhuhur atau Ashar. Namun pada raka’at kedua, beliau sudah mengucapkan salam. Kemudian beliau pergi ke sebatang pohon kurma di arah kiblat masjid, lalu beliau bersandar ke pohon tersebut dalam keadaan marah."
ADVERTISEMENT
"Di antara jamaah terdapat Abu Bakar dan Umar, namun keduanya takut berbicara. Orang-orang yang suka cepat-cepat telah keluar sambil berujar, “Sholat telah diqoshor (dipendekkan).” Kemudian Dzul Yadain berdiri seraya berkata, “Wahai Rasulullah, apakah sholat dipendekkan ataukah Anda lupa?”
Rasulullah kemudian menengok ke kanan dan ke kiri, lalu bersabda, “Betulkah apa yang dikatakan oleh Dzul Yadain tadi?” Para sahabat menjawab, “Betul, wahai Rasulullah. Engkau sholat hanya dua rakaat.”
Lalu beliau sholat dua rakaat lagi, lalu memberi salam. Sesudah itu beliau bertakbir, lalu bersujud. Kemudian bertakbir lagi, lalu beliau bangkit. Kemudian bertakbir kembali, lalu beliau sujud kedua kalinya. Sesudah itu bertakbir, lalu beliau bangkit.” (HR. Bukhari no. 1229 dan Muslim no. 573)
ADVERTISEMENT
Dari kedua dalil di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sujud sahwi dapat dilakukan sebelum salam ataupun sesudah salam tergantung kasus lupanya.
Bila sholat perlu ditambah karena lupa dan sadar di tengah sholat , hendaknya sujud sahwi dilakukan sebelum salam. Namun, jika baru sadar telah lupa melakukan rukun sholat setelah usai sholat, sujud sahwi dapat dilakukan sesudah salam.
Cara Mengerjakan Sujud Sahwi Beserta Bacaannya
Maharati Marfuah dalam buku Serba-Serba Sujud Sahwi menjelaskan, cara mengerjakan sujud sahwi yaitu setelah membaca bacaan tahiyatul akhir sebelum salam, kemudian sujud dua kali dengan didahului takbir dan dilanjutkan dengan salam.
Adapun bacaan sujud sahwi adalah sebagai berikut:
سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو
“Subhana man laa yanaamu wa laa yas-huu”
ADVERTISEMENT
Artinya: "Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa".
(IPT)