Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten dari Pengguna
Dampak Bullying di Lingkungan Sekolah yang Perlu Diwaspadai
17 Februari 2025 15:30 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dampak bullying di lingkungan sekolah sangat beragam, mulai dari gangguan fisik hingga mental . Jika dibiarkan, efek negatifnya bisa bertahan hingga dewasa, bahkan memengaruhi kehidupan sosial dan akademik korban.
Itu mengapa, peran orang tua dan guru sangat penting dalam mencegah serta menangani kasus bullying. Kira-kira, dapatkah Anda jelaskan dampak bullying di lingkungan sekolah ? Untuk mengetahui jawabannya, simaklah artikel ini!
Dampak Bullying di Lingkungan Sekolah
Menurut Christofora K. dalam buku Jenis-jenis Bullying dan Bagaimana Mencegahnya, perilaku bullying umumnya melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan dan kekuatan. Akibatnya, korban sering kali tidak mampu membela diri saat mengalami perundungan.
Perilaku ini kerap dijumpai di lingkungan sekolah. Tentunya, bullying dapat menimbulkan dampak yang serius pada korbannya. Dikutip dari buku Melawan Perundungan di Sekolah: Panduan untuk Siswa, Orang Tua, dan Pendidik, berikut beberapa dampak bulliying di lingkungan sekolah yang perlu diwaspadai:
ADVERTISEMENT
1. Kecemasan dan Depresi
Bullying tak hanya berupa kekerasan fisik, melainkan juga kata-kata yang bisa menimbulkan gangguan kecemasan pada korban. Lewat bullying verbal, korban akan merasa terperangkap dalam ketakutan yang konstan. Misalnya, ketika mendengar tawa atau melihat orang tertentu, mereka dapat langsung berasumsi bahwa itu adalah ejekan dan sindiran.
Kecemasan ini dapat memengaruhi fisik korban, seperti jantung berdebar, napas tidak teratur, dan tubuh gemetar. Dampak buruk ini mendorong mereka menghindari situasi yang bisa memicu bullying, seperti pergi ke kantin atau tampil di depan kelas.
Lebih buruk lagi, bullying dapat menyebabkan depresi. Korban merasa hidupnya kosong, kehilangan minat, dan mengalami gangguan tidur. Kondisi ini bisa menghilangnya nafsu makannya hingga memunculkan pikiran untuk menyakiti diri sendiri.
ADVERTISEMENT
2. Kurangnya Rasa Percaya Diri
Bullying benar-benar dapat menghancurkan rasa percaya diri korban. Terutama, ketika mereka terus menerus direndahkan atau diejek.
Hal ini membuat korban meragukan kemampuan dirinya dan merasa kehilangan identitas. Akibatnya, mereka kesulitan berkembang dan mengejar ambisi karena berkurangnya rasa percaya diri.
3. Kesulitan Berinteraksi
Korban bullying sering merasa takut berteman atau tidak pantas memiliki hubungan baik dengan orang lain. Itu karena ada perasaan khawatir akan ditolak atau dihakimi.
Akibatnya, mereka menghindari kegiatan sosial yang bisa meningkatkan kepercayaan diri. Seiring waktu, hal ini bisa membuat mereka terisolasi.
4. Menurunnya Kesejahteraan Emosional
Bullying yang berkelanjutan dapat menyebabkan korban merasa dilecehkan. Itu bisa mempengaruhi kesejahteraan emosional pada korban.
Dampak emosional ini sering terlihat melalui perubahan suasana hati. Sehingga korban cenderung terlihat cemberut, murung, atau mudah marah. Jika tak segera ditangani, hal ini dapat merusak hubungan mereka dengan teman dekat dan orang tuanya.
ADVERTISEMENT
5. Akademik Merosot
Kecemasan dan perasaan negatif yang terus-menerus mengganggu pikiran korban dapat mengurangi fokus mereka dalam belajar. Akibatnya, korban kesulitan berkonsentrasi dan memahami materi pelajaran dengan baik.
6. Cedera Fisik
Dampak langsung bullying berupa cedera fisik, seperti memar dan luka-luka akibat kekerasan fisik. Selain itu, korban juga dapat mengalami sakit kepala, gangguan pencernaan, nyeri otot, dan penurunan daya tahan tubuh.
Cara Menangani Kasus Bullying di Lingkungan Sekolah
Sebagaimana diketahui, bullying dapat memberikan dampak negatif dalam kehidupan para korban. Maka sudah semestinya orang dewasa turut serta memberikan pencegahan dan penanganan masalahnya sebelum terlambat.
Disadur dari artikel ilmiah berjudul Kasus Bullying di Lingkungan Sekolah: Dmapak serta Penangannya oleh Elsya Derma Putri, STAI Al-Hikmah Medan, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah dan menangai kasus bullying di lingkungan sekolah:
ADVERTISEMENT
1. Memberi Pemahaman tentang Bullying
Dengan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bullying, anak-anak akan menyadari dampak buruk yang ditimbulkan dari tindakan perundungan tersebut.
2. Memberi Saran tentang Cara Menghadapi Bullying
Setelah memahami konsep bullying, anak-anak perlu diajarkan cara yang tepat untuk menghadapinya jika mereka menjadi sasaran atau korban. Misalnya dengan mengabaikan pelaku, menjauhi pelaku, atau melaporkan kejadian tersebut kepada guru dan orang tua.
4. Membangun Hubungan Baik dengan Anak
Pelaku bullying sering mengancam korban agar tidak melapor. Itu mengapa, sangat penting untuk membangun hubungan dan komunikasi yang baik dengan anak-anak. Sehingga, anak bisa menceritakan masalah yang mereka alami tanpa takut diancam oleh pelaku.
5. Membantu Anak Menemukan Minatnya
Dengan mengetahui minat dan potensi diri, anak-anak akan terdorong untuk bertemu dengan orang baru yang memiliki minat serupa. Ini akan memperluas jaringan sosial mereka, meningkatkan rasa percaya diri, dan mendorong kehidupan sosial yang lebih sehat. Sehingga, mereka terhindar dari risiko menjadi sasaran bullying.
ADVERTISEMENT
6. Mendorong untuk Tak Menjadi Saksi Bisu
Sebagian besar kasus bullying dapat dihentikan dalam 10 detik setelah kejadian berlangsung berkat campur tangan saksi, yakni murid lain. Oleh karena itu, penting untuk mengajarkan anak-anak untuk tidak diam saja saat melihat temannya di-bully. Selain memisahkan pelaku dan korban, mereka juga dapat melaporkan kejadian tersebut kepada guru.
(NSF)