Konten dari Pengguna
Dampak Penggunaan AI Bagi Masyarakat Berdasarkan Riset Terbaru kumparan 2025
4 November 2025 14:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
Kiriman Pengguna
Dampak Penggunaan AI Bagi Masyarakat Berdasarkan Riset Terbaru kumparan 2025
Kehadiran AI membawa dampak yang siginifikan terhadap hidup manusia saat ini dan mungkin di masa mendatang. Simak riset kumparan tentang dampak penggunaan AI bagi masyarakat berikut ini.Berita Hari Ini
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Kini, teknologi AI tak lagi bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Masyarakat juga mengakui bahwa keberadaannya terasa semakin nyata dalam keseharian. Bahkan, mulai banyak yang merasa bergantung pada kecerdasan buatan itu.
ADVERTISEMENT
Merujuk riset Indonesia AI Report 2025 yang dirilis kumparan, 97% publik mengakui keberadaan AI berperan nyata dalam aktivitas sehari-hari. Lebih lanjut, 71% Gen Z dan 65% Milenial mengatakan merasa bergantung pada kecerdasan buatan itu untuk mendukung aktivitas sehari-hari.
Namun, sebenarnya bagaimana masyarakat memandang dampak AI, apakah cenderung positif atau negatif? Simak dampak penggunaan AI bagi masyarakat di bawah ini.
Dampak Penggunaan AI Bagi Masyarakat
Dalam riset Indonesia AI Report 2025 disebutkan bahwa publik cenderung merasakan dampak positif dibandingkan negatif saat menggunakan AI. Meski begitu, hampir sepertiga publik menilai dampaknya seimbang antara positif dan negatif.
Gen Z menunjukkan pandangan yang lebih positif terhadap penggunaan AI, dengan persentase 53% mengaku merasakan manfaat kecerdasan buatan dalam aktivitas mereka.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Milenial cenderung menilai dampaknya secara seimbang. Hal ini menunjukkan bahwa generasi ini bersikap lebih kritis terhadap penggunaan AI.
Berikut ini rincian persentase dampak penggunaan AI yang dirasakan masyarakat menurut Indonesia AI Report 2025:
Meskipun publik menilai AI tidak memberikan dampak negatif yang signifikan, tapi mereka tetap menunjukkan kekhawatiran terhadap penggunaannya di Indonesia. Sebanyak 75% publik mengutarakan keresahannya AI bisa digunakan untuk menyamar atau meniru orang lain, seperti membuat konten deepfake.
ADVERTISEMENT
Publik juga khawatir terkait penyalahgunaan data pribadi oleh AI (62%). Tingginya kekhawatiran pada dua isu tersebut menandakan bahwa publik memiliki kepedulian besar terhadap keamanan dan identitas digital mereka.
Selain itu, publik juga khawatir orang mendapatkan informasi yang tidak akurat (48%), dan AI menyebabkan kehilangan pekerjaan (44%). Hal ini menggambarkan adanya campuran antara kekhawatiran terhadap dampak sosial-ekonomi dan kualitas informasi yang dihasilkan AI.
Kekhawatiran lain yang muncul adalah kurangnya pemahaman tentang kemampuan AI (42%), bias keputusan (40%), dan renggangnya hubungan antarmanusia (32%). Namun, seperti yang bisa dilihat dari persentasenya, kekhawatiran tersebut relatif lebih rendah.
Berikut ini rincian tingkat kekhawatiran Gen Z dan Milenial terhadap penggunaan AI di masa kini:
ADVERTISEMENT
Baca hasil riset lengkap Indonesia AI Report 2025 di sini!
Untuk pengalaman membaca yang lebih nyaman, Klik “View on Slideshare”
ALTERNATIVE DOWNLOAD LINK: kumparan Indonesia AI Report 2025
(DEL)

