Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Daripada atau Dari Pada, Manakah yang Benar Menurut KBBI?
29 Juli 2024 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Masih banyak orang yang bingung dalam menentukan mana penulisan yang benar antara "daripada" atau "dari pada." Kata ini sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, tetapi tidak sedikit yang menuliskan kata ini dengan cara yang salah dan tidak baku.
ADVERTISEMENT
Mengetahui bentuk baku yang benar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sangat penting agar penulisannya sesuai dengan kaidah bahasa yang berlaku. Artikel ini akan menjelaskan manakah bentuk penulisan yang tepat antara "daripada" atau "dari pada".
Manakah yang Benar, Daripada atau Dari Pada?
Bentuk yang benar adalah "daripada". Menurut KBBI, daripada adalah kata depan yang digunakan untuk menandai perbandingan antara dua hal atau lebih. Kata ini sering digunakan untuk menyatakan preferensi atau keunggulan suatu hal dibandingkan hal lainnya. Berikut contoh penggunaanya:
Dalam kalimat-kalimat di atas, "daripada" berfungsi untuk membandingkan dua kegiatan atau objek dan menunjukkan mana yang lebih diutamakan atau lebih baik menurut konteksnya.
ADVERTISEMENT
Bentuk "dari pada" sendiri merupakan bentuk tidak baku dari kata "daripada" dan dianggap tidak benar dalam tata bahasa Indonesia yang baku.
Kata yang Sering Keliru Penulisannya
Selain "daripada," terdapat beberapa kata dalam bahasa Indonesia sering kali ditulis dengan salah, yaitu:
1. Apotek atau Apotik
"Apotek" sering salah ditulis sebagai "apotik". Padahal, "apotek" adalah penulisan yang benar menurut KBBI. Apotek merujuk pada tempat yang menjual obat-obatan dan alat kesehatan. Contoh: "Saya pergi ke apotek untuk membeli obat."
2. Sekadar atau Sekedar
"Sekadar" adalah bentuk kata yang benar, yang berarti hanya atau sebatas. Contoh: "Saya hanya ingin sekadar menyampaikan pesan ini." Penulisan "sekedar" sendiri merupakan bentuk tidak bakunya.
ADVERTISEMENT
3. Risiko atau Resiko
Menurut KBBI, bentuk penulisan yang tepat adalah "risiko." Risiko mengacu pada kemungkinan kerugian atau bahaya. Misalnya, "Investasi selalu memiliki risiko yang harus dipertimbangkan."
4. Nasihat atau Nasehat
Nasihat adalah penulisan yang benar menurut KBBI. Kata ini berarti anjuran atau petunjuk baik. Contoh penggunaannya: "Dia memberikan nasihat yang sangat berguna."
5. Silakan atau Silahkan
Penulisan yang benar adalah silakan. Ini merupakan ungkapan yang digunakan untuk memberikan izin atau perintah secara sopan. Contoh: "Silakan masuk dan duduk." Kata silahkan tidak baku.
6. Analisis atau Analisa
Tidak sedikit orang yang menggunakan kata "analisa" untuk menggambarkan pemeriksaan atau penguraian secara terperinci. Padahal, bentuk penulisan yang benarnya adalah "analisis." Contoh: "Analisis data menunjukkan hasil yang mengejutkan."
7. Utang atau Hutang
Utang atau hutang juga termasuk penulisan yang sering membingungkan banyak orang. Penulisan yang benar adalah utang, yang berarti kewajiban membayar kembali pinjaman. Contoh: "Dia memiliki utang yang harus dilunasi bulan ini." Kata hutang sendiri merupakan bentuk tidak baku.
ADVERTISEMENT
(SAI)