Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
Konten dari Pengguna
Debat Kusir: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Asal-usul Istilahnya
19 Desember 2023 10:38 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi debat kusir. Foto: Pexels](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01hhy4m7cwt9rjmebzjby2jqpg.jpg)
ADVERTISEMENT
Debat kusir adalah suatu perdebatan yang tidak berguna serta tanpa arah, dasar, dan tujuan. Kegiatan debat ini tidak akan membawa hasil apa pun, kecuali untuk menghabiskan waktu saja.
ADVERTISEMENT
Ketika ada dua pihak yang melakukan debat kusir, maka terjadi perselisihan pendapat di antara keduanya tanpa dilandasi alasan yang jelas. Perdebatan ini biasanya berakhir dengan lose-lose situation atau situasi yang tidak menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Supaya mengetahui lebih jelas mengenai pengertian hingga asal-usul munculnya istilah debat kusir di Indonesia , simak pembahasan berikut ini.
Debat Kusir Artinya Apa?
Mengutip buku Explore Bahasa Indonesia Jilid 3 untuk SMP/MTs Kelas IX oleh Erwan Rachmat, pengertian debat kusir adalah debat yang tidak disertai alasan yang masuk akal. Dengan kata lain, perselisihan pendapatnya tidak berlandaskan alasan yang jelas.
Debat kusir sejatinya harus dihindari dalam percakapan sehari-hari. Sebab, menyanggah atau menolak pendapat orang lain harus didasari oleh argumentasi-argumentasi yang kuat dan meyakinkan, bukan dengan alasan yang tidak masuk akal.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan informasi dari beberapa sumber, awal mula munculnya istilah debat kusir merujuk pada perdebatan seorang kusir kuda (delman) dengan penumpangnya. Contoh debat kusir adalah sebagai berikut:
ADVERTISEMENT
Situasi yang dialami oleh kusir kuda dan penumpangnya tersebut selanjutnya dikenal sebagai debat kusir. Istilah ini kemudian dipakai secara luas untuk menyebut perdebatan yang tidak memiliki alasan jelas dan masuk akal.
Ciri-Ciri Debat Kusir
Debat merupakan salah satu cara bertukar pikiran untuk mencari kebenaran dari berbagai perspektif. Namun, tidak semua debat memberikan hasil yang sesuai. Beberapa di antaranya justru berakhir sebagai "debat kusir".
Dirangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa ciri-ciri debat kusir:
1. Kekurangan Argumen yang Kuat
Salah satu ciri khas dari debat kusir adalah kurangnya argumen yang kuat. Dalam diskusi yang baik, argumen dibangun di atas dasar fakta, logika, dan pemahaman yang kuat terhadap topik yang dibahas.
Namun, dalam debat kusir, seringkali argumen didasarkan pada preferensi pribadi, emosi, atau informasi yang tidak jelas.
ADVERTISEMENT
2. Ketidakmampuan Menerima Perspektif Lain
Dalam debat kusir, masing-masing pihak cenderung sulit menerima sudut pandang atau argumen dari pihak lain. Mereka bertahan pada pendirian mereka sendiri tanpa berusaha memahami sudut pandang yang berbeda.
3. Memotong Pembicaraan
Terkait dengan ketidakmampuan menerima sudut pandang orang lain, masing-masing pihak dalam debat kusir cenderung menggunakan taktik memotong pembicaraan.
Mereka biasanya tidak sabar mendengarkan argumen dari lawan debatnya, sehingga mengakibatkan situasi memanas dan membuat diskusi tidak memiliki arah tujuan yang jelas.
4. Menghakimi Orang Lain
Debat kusir seringkali dipenuhi dengan sikap menghakimi. Setiap pihak merasa pandangannya yang paling benar dan menghakimi orang lain sebagai pihak yang salah.
Hal itu membuat debat menjadi konfrontatif, menciptakan komunikasi yang tidak efektif, dan mengarah pada pertengkaran yang tidak perlu.
ADVERTISEMENT
5. Tidak Ada Resolusi atau Kesimpulan yang Jelas
Salah satu tujuan dari debat adalah untuk mencapai resolusi atau kesimpulan yang dapat diterima bersama. Namun, dalam debat kusir, seringkali tidak ada titik temu atau resolusi yang dicapai.
Setiap pihak tetap pada pendiriannya sendiri tanpa kemauan untuk mengakui atau mencapai kesepakatan bersama.
6. Kurangnya Fokus pada Inti Permasalahan
Debat kusir cenderung kehilangan fokus pada inti permasalahan yang seharusnya dibahas. Diskusi beralih dari topik utama menjadi serangkaian argumen pribadi yang tidak relevan, sehingga menghilangkan substansi dari perdebatan tersebut.
(SFR)