Demam Jadi Gejala Virus Corona, Berapa Suhu Tubuh Normal Manusia?

Ilustrasi mengukur suhu tubuh. Foto: Freepik

Akibat pandemi virus Corona, banyak tempat mewajibkan pemeriksaan suhu tubuh kepada setiap orang yang hendak beraktivitas. Pasalnya, demam disebut sebagai salah satu gejala infeksi virus Corona.

Suhu tubuh memang dapat dijadikan indikasi apakah seseorang sehat atau terserang penyakit. Oleh sebab itu, penting untuk mengukur dan mengetahui suhu tubuh yang dikategorikan abnormal untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan.

Sebenarnya, suhu tubuh masing-masing indivicu bervariasi. Tergantung dari banyak faktor, termasuk usia, jenis kelamin, dan aktivitas seseorang. Misalnya, jika Anda berolahraga di hari yang terik, suhu tubuh dapat naik 0,6 derajat Celcius.

Tetapi terdapat pengukuran yang umumnya dapat dijadikan patokan mengukur suhu tubuh normal. Berikut kategorinya yang dikutip dari Medical News Today:

Suhu Tubuh Normal Dewasa

Suhu tubuh normal pada orang dewasa berkisar antara 36,5 derajat sampai 37,5 derajat Celcius. Suhu tubuh 38 derajat Celcius dikategorikan demam, sementara suhu 39,5 derajat Celcius merupakan demam tinggi, dan 41 derajat Celcius masuk kategori demam sangat tinggi.

Suhu Tubuh Anak

Ilustrasi mengukur suhu tubuh anak. Foto: Shutterstock

Suhu tubuh normal untuk anak usia 3-10 tahun berkisar pada 35,5 derajat hingga 37,5 derajat Celcius. Di rentang usia ini, anak-anak cenderung memiliki suhu tubuh yang sama dengan orang dewasa.

Suhu Tubuh Bayi

Bayi terkadang memiliki rentang suhu tubuh lebih tinggi daripada orang dewasa ketika pengukuran dilakukan melalui ketiak dan telinga. Suhu tubuh normal bayi berusia 0 - 2 tahun berkisar antara 36,6 derajat sampai 37 derajat Celcius apabila dites menggunakan termometer rektal (anus).

Suhu tubuh mungkin bisa naik sedikit ketika bayi sedang tumbuh gigi. Sementara itu, suhu tubuh rata-rata bayi yang baru lahir adalah 37,5 derajat celcius. Suhu bayi lebih tinggi karena tubuh mereka secara metabolik lebih aktif sehingga menghasilkan panas.

Tubuh bayi juga belum mampu mengatur suhu sebaik orang dewasa. Bayi tidak terlalu banyak berkeringat ketika hangat. Artinya tubuh mereka mempertahankan panas. Umumnya, bayi lebih sulit turun panasnya ketika demam.

(ERA)