Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945
28 Juli 2021 13:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI menjadi titik balik kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa ini mengantarkan Indonesia menjadi negara yang merdeka dan setara dengan negara-negara lain di dunia.
ADVERTISEMENT
Sejatinya, peristiwa bersejarah ini tidak dicapai dengan mudah. Diperlukan perjuangan dan pengorbanan luar bisa dari para tokoh proklamasi, baik golongan muda maupun golongan tua.
Peristiwa Proklamasi juga diselenggarakan dengan persiapan yang singkat, bahkan tanpa panitia resmi. Ini dilakukan agar bangsa Indonesia bisa melepaskan diri dari belenggu penjajahan secepat mungkin.
Bagaimana detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ? Simak jawabannya berikut ini.
Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Berikut detik-detik proklamasi yang dikutip dari buku Sejarah Indonesia yang ditulis oleh Ersontowi, M.Pd (2020) dan situs resmi Kemdikbud:
1. Peristiwa Rengasdengklok
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tidak bisa lepas dari Peristiwa Rengasdengklok. Peristiwa Rengasdengklok didasari oleh keinginan para golongan muda untuk mendesak golongan tua agar segera melaksanakan proklamasi sekaligus menjauhkan golongan tua dari pengaruh Jepang.
ADVERTISEMENT
Menurut golongan muda, Soekarno-Hatta akan terus dipengaruhi pihak Jepang apabila terus berada di Jakarta. Karena alasan itu, golongan muda menculik Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB.
Soekarno-Hatta dibawa ke rumah seorang warga keturunan Tionghoa bernama Dijaw Kie Siong. Tidak sendiri, keduanya juga berangkat bersama Fatmawati dan Guntur Soekarno Putra.
Kala itu, golongan muda berusaha membujuk kedua tokoh tersebut agar segera memproklamirkan kemerdekaan tanpa campur tangan Jepang. Golongan muda meyakinkan Soekarno-Hatta bahwa Jepang sudah menyerah dan para pejuang siap melawan Jepang.
Sementara itu di Jakarta, golongan tua yang diwakili Achmad Subardjo sudah sepakat mengadakan proklamasi di Jakarta. Golongan muda mengutus Yusuf Kunto untuk mengantar Achmad Soebarjo ke Rengasdengklok.
ADVERTISEMENT
Soekarho-Hatta kemudian kembali ke Jakarta, sedangkan Achmad Soebarjo meyakinkan golongan muda agar tidak tergesa-gesa memproklamasikan kemerdekaan.
2. Penyusunan Teks Proklamasi
Pada 16 Agustus 1945, rombongan Soekarno-Hatta berkumpul di kediaman Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No.1 untuk menyusun teks proklamasi. Rombongan tersebut juga mengikutsertakan Achmad Soebarjo, Sukarni, Sudiro, Sayuti Melik, dan BM Diah.
Tanggal 17 Agustus dini hari, disusunlah naskah Proklamasi Kemerdekaan Indoensia di ruang makan rumah Laksamana Maeda. Soekarno, Moh. Hatta, dan Achmad Soebarjo menjadi tiga tokoh yang menyusun naskah tersebut.
Soekarno menulis naskah Proklamasi, Moh. Hatta dan Achmad Soebarjo menyumbang ide secara lisan. Kalimat pertama berasal dari buah pemikiran Achmad Soebarjo dan kalimat terakhir adalah ide Moh. Hatta.
ADVERTISEMENT
Soekarno meminta persetujuan pada semua yang hadir. Kemudian, Sukarni mengusulkan agar teks tersebut ditandatangani Soekarno-Hatta atas nama Indonesia. Naskah itu pun diserahkan pada Sayuti Melik untuk diketik.
3. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Para tokoh proklamasi sepakat untuk menggelar Proklamasi Kemerdekaan di Jalan Pegangsaan Timur No 56 Jakarta, yang sekarang menjadi Jalan Proklamasi No 1.
Menjelang Proklamasi, Jalan Pegangsaan Timur tampak sibuk. Soewiryo yang menjadi walikota Jakarta kala itu meminta Mr. Wilopo untuk menyiapkan peralatan untuk pembacaan naskah Proklamasi.
Suhud diminta mencari tiang bendera dengan menggunakan bambu. Kemudian, bendera Merah Putih dijahit oleh Fatmawati.
Upacara Proklamasi Kemerdekaan diawali dengan pidato oleh Soekarno. Lalu dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih sambil diiringi lagu Indonesia Raya. Selanjutnya, Walikota Jakarta Soewiryo dan Barisan Pelopor dr. Muwarni menyampaikan sambutan.
ADVERTISEMENT
Tepat pukul 10.00 WIB, Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia membacakan teks Proklamasi Kemerdekaan RI. Pembacaan teks tersebut menandakan kemerdekaan bangsa Indonesia. Isi teks Proklamasi Kemerdekaan adalah sebagai berikut:
"Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia. Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Djakarta, hari 17 boelan 8 tahun 05. Atas Nama bangsa Indonesia."
(GTT)