Dinasti Fatimiyah: Awal Mula, Masa Kejayaan, dan Kemunduran

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
14 Januari 2021 11:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Dinasti Fatimiyah foto:YouTube/Hikma History
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Dinasti Fatimiyah foto:YouTube/Hikma History
ADVERTISEMENT
Dinasti Fatimiyah menjadi satu-satunya Dinasti Syiah dalam Islam. Dinasti yang berlokasi di Tunisia ini didirikan oleh Sa’id ibn Husayn.
ADVERTISEMENT
Kekhalifahan Fatimiyah diawali dari Ismailiyah, gerakan sekte golongan Syiah. Wilayah kekuasaannya meliputi Afrika Utara, Mesir, dan Suriah.
Pada dasarnya, Dinasti Fatimiyah didirikan sebagai tandingan Bani Abbasiyah, penguasa dunia Muslim yang berpusat di Baghdad. Berdirinya Fatimiyah juga disebabkan oleh konstelasi politik yang terjadi dalam Dinasti Abbasiyah.

Awal Mula

Seperti diketahui, dinasti ini berdiri karena Sa’id ibn Husayn, penerus ibn Maymun. Kemunculannya kala itu merupakan puncak propaganda sekte Ismailiyah yang sempat menggeser kekhalifahan Umayyah. Kendati demikian, keberhasilan gerakan ini juga tak lepas dari upaya propaganda Abu Abdullah al-Hudayn al-Syi’i.
Kesuksesan yang didapatkan oleh al-Syi’I telah mendorong Sa’id untuk meninggalkan markas besar Ismailiyah di Salamiyah dan pergi ke laut Afrika.
Ketika masuk penjara karena Dinasti Aglabiyah, Sa’id ditolong oleh al-Syi’i. Kemudian, mereka menghancurkan Dinasti Aglabiyah pada 909.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, Sa’id menyatakan dirinya sebagai penguasa dengan julukan Imam “Ubaydullah al-Mahdi”. Dia juga mengklaim dirinya sebagai keturunan Fatimah lewat al-Husyan dan Ismail. Selanjutnya, ia mengubah sistem pajak dan memperkuat angkatan laut.
Ilustrasi Dinasti foto:YouTube/Hikma History

Masa Kejayaan

Puncak keemasan Dinasti Fatimiyah terjadi masa kepemimpinan khalifah Al-azis. Kala itu, kebudayaan Islam berkembang dengan pesat. Buktinya bisa dilihat dari berdirinya Masjid Al-Azkhar yang berfungsi sebagai pusat pengkajian Islam dan ilmu pengetahuan.
Kemajuan bidang keilmuan Dinasti Fatimiyah juga bisa dibuktikan lewat keberadaan Darul Hikam atau Darul Ilmu yang dibangun oleh al-Hakim. Kabarnya, bangunan ini dibangun secara khusus untuk propaganda doktrin Syiah.
Tak hanya keilmuan, Dinasti Fatimiyah juga mencapai kemakmuran di bidang ekonomi. Dinasti tersebut berhasil mengungguli Irak dan daerah lainnya. Selain itu, hubungan perdagangan dengan negara non-Islam juga terjalin dengan sangat baik.
ADVERTISEMENT

Kemunduran

Ketika masa pemerintahan al-Aziz berakhir, Dinasti Fatimiyah langsung mengalami kemunduran pesat. Kala itu, al-Aziz yang meninggal dunia digantikan oleh putranya, Abu Ali Manshur al-Hakim yang masih berusia 11 tahun.
al-Hakim melakukan hal yang kejam, ia membunuh wazir, menghancurkan Gereja, merusak kuburan suci umat Kristen, dan menerapkan aturan kontroversial untuk masyarakat non-Islam.
Di samping itu, runtuhnya Dinasti Fatimiyah juga dipicu oleh faktor eksternal. Di mana bangsa Normandia, Banu Saljuk, Banu Hilal, dan Banu Sulaim mulai menguasai wilayah Fatimiyah secara perlahan.
(GTT)