Konten dari Pengguna

Diperingati Setiap 22 April, Apa Itu Hari Bumi?

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
22 April 2020 10:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Lingkungan Bumi foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Lingkungan Bumi foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Hari Bumi atau Earth Day diperingati untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan masalah lingkungan, seperti perubahan iklim dan polusi. Dikutip dari The Sun, Hari Bumi dicetuskan oleh Senator Gaylord Nelson, seorang politikus dan Gubernur Wisconsin ke-35 pada 1970.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, Nelson memang sudah merasa prihatin akan keadaan lingkungan Amerika Serikat. Terlebih pada Januari 1969, ketika terjadi kerusakan karena tumpahan minyak besar-besaran di Santa Barbara, California.
Dikutip dari Earthday, Nelson berinisiatif untuk menjadi pengajar lingkungan di kampus. Ia membujuk Pete McCloskey, anggota Kongres Partai Republik, untuk menjadi wakil ketua. Mereka juga merekrut Denis Hayes, seorang aktivis muda, untuk mengatur pengajaran kampus tentang lingkungan.
Ilustrasi Bola Dunia foto:Unsplash
Hayes pun membangun sebuah staf nasional beranggotakan 85 orang untuk memperkenalkan pengajaran lingkungan dan Hari Bumi. Pada 22 April, 20 juta orang Amerika turun ke jalan mereka melakukan protes dan diskusi tentang isu lingkungan.
Pada 1990, Hari Bumi pun diakui secara global dan dirayakan oleh lebih dari 200 juta orang dari 141 negara. Acara ini dirayakan oleh dunia setiap 22 April.
ADVERTISEMENT
Kehadiran Hari Bumi telah memicu terbentuknya United States Environmental Protection Agency. Acara tersebut juga menghasilkan gerakan Clean Air Act, Clean Water Act, Toxic Substances Control Act, Surface Mining Control Act, Reclamation Act dan Endangered Species Act.
Hingga saat ini, Hari Bumi memberi pengaruh penting bagi banyak orang. Antara lain meningkatkan kewaspadaan mengenai isu lingkungan, mengubah perilaku publik, dan meningkatkan kepedulian terhadap bumi dan lingkungan sekitar. (GTT)