Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Doa Isra Miraj untuk Dibaca di Malam 27 Rajab
17 Februari 2023 18:04 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Doa Isra Miraj termasuk ke dalam sunnah yang dianjurkan. Sebab, bulan Rajab atau bulan terjadinya peristiwa Isra Miraj adalah salah satu bulan yang disucikan oleh Allah SWT atau yang biasa dikenal dengan sebutan bulan haram.
ADVERTISEMENT
Menurut Misbahul Munir dalam buku Fadhilah Amalan Bulan Rajab bulan Rajab memiliki arti sebagai bulan yang penuh dengan rahmat Allah SWT. Oleh karenanya, disunnahkan pada bulan Rajab untuk memperbanyak melakukan doa dan dzikir.
Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda:
"Ada lima malam berdoa di dalamnya tidak tertolak: Malam 1 Rajab, malam Nisfu Sya'ban, malam Jum'at, malam Idul Fitri dan malam Idul Adha," (Hadits Riwayat Imam Suyuthi dalam al-Jami' as-Shagir dari Ibnu 'Asakir dan Abu Umamah).
Oleh karenanya, memperbanyak doa di bulan Rajab merupakan perbuatan yang dianjurkan. Doa apa saja yang baik dibacakan pada bulan Rajab?
Doa Isra Miraj, Arab, Latin, dan Artinya
Mengutip buku Doa-Doa Dalam Acara Resmi, Keagamaan dan Kemasyarakatan oleh Drs. M. Ali Chasan Umar, umat Muslim dianjurkan untuk membaca doa berikut saat memasuki malam Isra Miraj:
ADVERTISEMENT
Allahumma inni as-aluka bi syahadati israari al-muhibbin, wa bilhalawatillati khas-shashasha biha sayyidil mursalin, hina asrarta bihi lailata as-sab'I wa 'isyruuna,irham qolbil-haziin, tjipta da'wati, ya-akromal akramin
Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan keagungan diperlihatkannya rahasia-rahasia para ahlul mahabbah dengan kemulian khalwat (pertemuan tersembunyi) yang hanya Engkau berikan kepada Nabi Muhammad pemimpin para Rasul ketika Engkau berikan kesempatan kepada beliau pada malam 27 Rajab, berikanlah hatiku yang sedang galau akan kasih sayangMu serta kabulkan doa-doaku, Wahai yang Maha memiliki kedermawanan."
Perbedaan Isra dan Miraj
Mengutip dari laman Balitbang Kemenag RI, terdapat tiga perbedaan dari Isra dan Miraj, antara lain:
1. Definisi
Secara definisi, Isra memiliki arti perjalanan di waktu malam. Hal ini mengacu kepada bentuk asal katanya yakni 'asra 'yusri isra-an'.
ADVERTISEMENT
Sementara kata Mi'raj, dilihat dari bentuk isim alat dari 'araja ya 'ruju 'urujan' yang berarti tangga.
Kedua peristiwa tersebut juga tercatat secara berbeda dalam Al-Qur'an. Isra tercatat dalam surat Al-Isra ayat 1. Allah berfirman:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya: "Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat."
Sementara kata Mi’raj merupakan bentuk isim alat dari ‘araja ya`ruju `urujan’ yang memiliki arti tangga. Peristiwa ini disebut dalam Al-Quran surat Al-Najm ayat 13 – 18 yang artinya:
ADVERTISEMENT
"Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratul Muntaha, di dekatnya ada surga tempat tinggal, (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya, penglihatannya (Muhammad) tidak menyimpang dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sungguh, dia telah melihat sebagian tanda-tanda (kebesaran) Tuhannya yang paling besar."
2. Tempat Kejadian
Berdasarkan ayat di atas, terdapat perbedaan tempat antara Isra dan Miraj. Para ulama berpendapat, Isra merupakan perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa.
Sedangkan Mi'raj adalah perjalanan Rasulullah SAW dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha untuk bertemu dengan Allah SWT.
3. Kendaraan
Sejarah mencatat Rasulullah SAW menggunakan buraq sebagai kendaraannya bersama Jibril dalam peristiwa Isra, Sebagaimana yang tercantum dalam hadits riwayat Imam Muslim:
ADVERTISEMENT
"Buraq adalah seekor binatang yang pernah dinaiki Rasulullah SAW pada malam Isra," (HR. Muslim).
Akan tetapi, menurut M Syukron Khalidi dalam buku Hidup Adalah Surga menjelaskan pada perjalanan menuju Sidratul Muntaha, Rasulullah SAW diyakini tidak menggunakan kendaraan apapun. Beliau menghadap Allah SWT seorang diri dengan menaiki tangga demi tangga yang diturunkan-Nya.
(PHR)