Doa Istikharah dan Tata Cara Melakukan Sholatnya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
21 Mei 2021 11:52 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi berdoa meminta petunjuk kepada Allah SWT. Sumber: Freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berdoa meminta petunjuk kepada Allah SWT. Sumber: Freepik.com
ADVERTISEMENT
Mengamalkan sholat dan doa istikharah menjadi salah satu hal yang dianjurkan jika umat Muslim ragu mengambil keputusan. Ini merupakan ikhtiar batin untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT agar diberikan petunjuk dan kemantapan hati.
ADVERTISEMENT
Allah memang memerintahkan setiap Muslim untuk menyerahkan segala urusan kepada-Nya, baik kecil maupun besar atau ringan maupun berat. Hal itu juga disebutkan oleh Al Mundziri dalam at-Targhib wat tarhib, dikutip dari buku Keajaiban Shalat Istikharah oleh Muhammad Abu Ayyash,

Tata cara sholat dan doa Istikharah

Dalam buku Penuntun Mengerjakan Shalat Istikharah yang disusun Tim Redaksi Qultummedia, tata cara sholat istikharah seperti sholat sunah pada umumnya, yakni dilakukan dalam dua rakaat dan langsung salam. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yakni:
1 Niat dengan mantap
Niat merupakan hal fundamental dan rukun sholat yang tidak boleh ditinggalkan. Berikut bacaan niat sholat istikharah:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatal istikhooroti rok'ataini lillaahi ta'aala.
ADVERTISEMENT
"Saya niat shalat Istikharah dua rakaat karena Allah ta'ala"
2. Membaca Surah Al-Kaafirun dan Al-Ikhlas
Mengutip kitab Majmu' Syarah Al-Muhazzab karangan Imam Nawawi, disebutkan bahwa pada rakaat pertama setelah membaca surah Al Fatihah disunahkan membaca surat Al Kaafiruun, dan pada rakaat kedua membaca surat Al Ikhlas.
3. Dilakukan pada waktu mustajabah
Tak ada waktu khusus melakukan sholat istikharah, namun menunaikannya pada waktu-waktu mustajabah adalah paling utama dan baik, yakni pada malam hari tepatnya di sepertiga malam terakhir.
4. Boleh mengulang ulang sholat jika belum mantap
Berdasarkan Kitab I'anah At-thalibin karangan Al Bakri ad-damyathi, diperbolehkan mengulangi sholat istikharah jika belum merasa mantap akan pilihannya.
Ilustrasi sujud dan membaca doa. Sumber: Freepik.com
5 Membaca doa setelah doa sujud terakhir
ADVERTISEMENT
Setelah membaca doa sujud 3 kali, dianjurkan membaca doa berikut pada saat sujud terakhir.
Sub-haanaka laa 'ilma lanaa illaa maa 'allamtanaa innaka antal 'aliimul hakiim
Artinya: "Mahasuci ENgkau (ya Allah), tiada pengetahuan bagi kami, kecuali apa-apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkau Maha mengetahui lagi Maha bijaksana."
6. Membaca doa istikharah setelah salam
Setelah salam hendaknya membaca doa istikharah yang didahului dengan shalawat dan tahmid, kemudian diakhiri salam. Berikut bacaan adalah doa istikharah:
للَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْﺏ
اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ -وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ عَاجِلِهِ وَآجِلِهِ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ رَضِّنِيْ ﺑﻪ
ADVERTISEMENT
Allohumma innii astakhiiruka bi'ilmika, wa astaqdiruka biqudrotika, as-aluka min fadlikal 'adzimi fa-innaka taqdiru wa laa aqdir, wa ta'lamu walaa a'lamu, wa anta 'allaamul ghuyuub. Allohumma inkunta ta'lamu anna haadzal amro -sebutkan hal yang diistikhorohi- khoirul lii fii diinii wa ma'asyii wa 'aaqibati amrii faqdirhu lii wa yassirhu lii tsumma baarik lii fiihi, wa inkunta ta'lamu anna haadzal amro -sebutkan hal yang diistikhorohi- syarrul lii fii diinii wa ma'aasyi wa 'aaqibati amrii fashrifhu 'annii washrifnii 'anhu waqdir liiyal khoiro haitsu kaana tsumma ardhinii bihi.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu pengetahuan-Mu dan aku mohon kekuasaan-Mu (untuk mengatasi persoalanku) dengan kehakauasaan-Mu. Aku mohon kepada-Mu sesuatu dari anugerah-Mu Yang Maha Agung. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa, sedang aku tidak kuasa. Engkau mengetahui, sedang aku tidak mengetahuinya dan Engkau adalah Maha Mengetahui hal yang ghaib. Ya Allah, apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sebutkan hal yang diistikhorohi) lebih baik dalam agamaku, dan akibatnya terhadap diriku takdirkanlah untuk-ku, mudahkanlah jalannya, kemudian berilah berkah. Akan tetapi apabila ENgkau mengetahui bahwa persoalan ini (sebutkan hal yang diistikhorohi) lebih berbahaya bagiku dalam agama, kehidupan dan akibatnya kepada diriku, maka singkirkan persoalan tersebut, dan jauhkan aku darinya, takdirkan kebaikan untukku di mana saja kebaikan itu berada, kemudian berilah kerelaan-Mu kepadaku."
ADVERTISEMENT
(ULY)