Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Doa Malam Lailatul Qadar yang Diajarkan Rasulullah SAW dan Artinya
20 Mei 2020 9:43 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Rasulullah SAW mengajarkan umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan doa di malam Lailatul Qadar . Yang mana datangnya malam Lailatul Qadar diketahui ada pada malam-malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadhan .
ADVERTISEMENT
Ketika malam Lailatul Qadar datang, doa yang senantiasa diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah seperti dijelaskan dalam hadis berikut:
Dari Aisyah RA, ia berkata, “Aku pernah bertanya pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu jika saja aku tahu bahwa suatu malam adalah malam Lailatul Qadar , lantas apa doa yang mesti kuucapkan?” Kemudian Rasulullah SAW menjawab:
Berdoalah: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
“ ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU ’ANNII.”
Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Memberikan Maaf dan Engkau suka memberikan maaf, menghapus kesalahan, karenanya maafkanlah aku, hapuslah dosa-dosaku.” (HR. Tirmidzi, no. 3513 dan Ibnu Majah, no. 3850).
Adapun makna dari doa yang diajarkan Rasulullah SAW tersebut menurut Ibnu Rajab rahimahullah dijelaskan seperti berikut:
ADVERTISEMENT
و إنما أمر بسؤال العفو في ليلة القدر بعد الإجتهاد في الأعمال فيها و في ليالي العشر لأن العارفين يجتهدون في الأعمال ثم لا يرون لأنفسهم عملا صالحا و لا حالا و لا مقالا فيرجعون إلى سؤال العفو كحال المذنب المقصر
Artinya: “Sesungguhnya perintah memohon al-‘afwu (pemaafan, penghapusan dosa) pada malam Lailatul Qadar setelah kita bersungguh-sungguh beramal di dalamnya dan di sepuluh hari terakhir Ramadhan, ini semua agar kita tahu bahwa orang yang arif (cerdas) ketika sungguh-sungguh dalam beramal, ia tidak melihat amalan yang ia lakukan itu sempurna dari sisi amalan, keadaan, maupun ucapan. Karenanya ia meminta kepada Allah al-‘afwu (pemaafan) seperti keadaan seseorang yang berbuat dosa dan merasa penuh kekurangan.”
ADVERTISEMENT
(RDR)