Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Doa Menyembelih Hewan Aqiqah dan Tata Caranya Sesuai Sunnah
10 Desember 2021 12:30 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Doa menyembelih hewan aqiqah perlu diketahui oleh setiap umat Muslim. Tidak hanya sebagai rukun dan syarat, berdoa juga bisa mendatangkan keutamaan dan keberkahan.
ADVERTISEMENT
Menurut istilah syar’i, aqiqah adalah prosesi pemotongan hewan sembelihan yang dilakukan pada hari ketujuh setelah bayi dilahirkan. Prosesi ini menjadi tanda syukur seorang Muslim kepada Allah SWT.
Mengutip buku Fiqih Aqiqah: Perspektif Mazhab Syafi’i oleh Muhammad Ajib (2020), hukum melaksanakan aqiqah adalah sunah muakkad, artinya sunah tersebut harus diutamakan. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW berikut:
عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدَبٍ اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ ص قَالَ: كُلُّ غُلاَمٍ رَهِيْنَةٌ بِعَقِيْقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَ يُحْلَقُ وَ يُسَمَّى
“Dari Samurah bin Jundab dia berkata : Rasulullah bersabda : Setiap bayi tergadai dengan aqiqahnya, disembelihkan (kambing) untuknya pada hari ke tujuh, dicukur dan diberi nama.” (Shahih, Hadits Riwayat Abu Dawud)
Bagaimana bacaan doa menyembelih hewan aqiqah dan seperti apa tata caranya? Simak artikel berikut untuk mengetahui jawabannya.
ADVERTISEMENT
Doa Menyembelih Hewan Aqiqah dan Tata Caranya Sesuai Sunnah
Membaca doa dalam setiap kegiatan sangat dianjurkan dalam Islam, begitu pun dalam prosesi penyembelihan hewan aqiqah. Dikutip dari buku Aqiqah: Tata Cara dan Doanya karya Abu Nur Ahmad, berikut bacaan doa menyembelih hewan aqiqah yang bisa Anda panjatkan:
بِسْمِ اللهِ ، اللَّهُ أَكْبَرُ ، اللَّهُمَّ مِنْكَ وَلَكَ ، هَذِهِ عَقِيقَةُ فُلاَن
Bismillah Allahu Akbar Allaahumma minka wa laka, haadzihi ‘aqiiqotu fulaan (nama bayi)
Artinya: “Dengan Nama Allah, Allah maha besar, Ya Allah ini dari-Mu dan untuk-Mu. Ini adalah aqiqoh fulaan (nama bayi)”
Mengenai tata caranya, Rasulullah SAW telah banyak menjelaskan melalui hadits-hadits beliau. Dirangkum dari buku Aqiqah oleh Ahmad ibn Mahmud ad-Dib, berikut kumpulan haditsnya:
ADVERTISEMENT
"Bagi seorang anak ada aqiqahnya, maka tumpahkanlah atasnya darah (sembelih hewan) dan hilangkanlah atasnya kotoran dan najis." (HR. al-Khamsah)
"Dahulu orang jahiliyah mengoleskan kain dengan darah aqiqah di kepala sang bayi. Lalu Rasulullah SAW memerintahkan untuk menggantinya dengan wewangian." (HR. al-Baihaqi, sanad hasan)
"Rasulullah menyembelih hewan aqiqah untuk Hasan dan Husain dan beliau mengucapkan: dengan nama Allah. Ya Allah, untuk-Mu dan kepada-Mu aqiqah si Fulan." (HR. al-Baihaqi)
Berdasarkan hadits tersebut, dapat disimpulkan bahwa tata cara aqiqah yang dibenarkan oleh syariat ialah meneteskan wewangian pada kepala bayi, memotong rambutnya, dan menyembelih hewan aqiqah dengan niat murni kepada Allah Swt.
(MSD)