Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Doa Nabi Khidir untuk Kesembuhan Lengkap dengan Artinya
8 Februari 2023 13:43 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Doa Nabi Khidir untuk kesembuhan adalah salah satu doa yang bisa diamalkan umat Muslim saat sedang sakit maupun mendoakan orang lain. Bahkan meskipun Nabi Khidir masih dianggap sebagai sosok yang misterius, doa-doa yang diajarkan beliau banyak disebarkan untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Dalam Al-Qur’an dan hadist, ia diceritakan menjadikan berdoa sebagai salah satu amalan rutinnya. Nabi Khidir berdoa dalam berbagai kondisi, sebagaimana yang dianjurkan kepada umat Islam .
Moh. Fathor Rois dalam buku Menyimak Kisah dan Hikmah Kehidupan Nabi Khidir (2015) menceritakan, hal tersebut diketahui dari kisah sejumlah tokoh mengaku pernah bertemu dengan Nabi Khidir. Dalam pertemuannya, nabi yang mampu menghijaukan setiap tempat yang dipijaknya itu sering mengajarkan doa-doa.
Lantas seperti apa doa untuk memohon kesembuhan kepada Allah SWT yang diajarkan oleh Nabi Khidir ?
Nabi Khidir dan Ajaran Doanya
Masih dari sumber yang sama, Nabi Khidir digambarkan sebagai sosok yang rajin berdoa. Hal itu terlihat dari pertemuannya dengan beberapa tokoh, salah satunya Bisyr ibn Harits ibn Abdirrahman al-Hafi yang merupakan tokoh sufi dari zuhud.
ADVERTISEMENT
Tokoh yang berasal dari Meru itu bercerita pernah bertemu dengan sosok misterius yang sedang salat di kamarnya. Dalam kisah yang diriwayatkan oleh Abul Hasan ibn Jahdlam dari Muhammad ibn Dawud dari Muhammad ibn Shalt dari Bisyr al-Hafi, sosok itu mengaku sebagai Nabi Khidir. Saat itulah Bisyr diajarkan sebuah doa untuk meminta ampunan dari Allah SWT.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ تُبْتُ مِنْهُ ثُمَّ عُدْتُ إِلَيْهِ وَأَسْأَلُهُ التَّوْبَةَ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنْ كُلِّ عَقْدِ عَقَدَتُهُ عَلَى نَفْسِي فَفَسَخْتُهُ وَلَمْ أُوْفِ بِهِ
Artinya: "Aku minta ampun kepada Allah dari semua dosa yang telah kutobati namun aku ulangi, dan aku minta ampun kepada Allah dari setiap janji yang telah aku tetapkan untuk diriku sendiri tetapi aku mengingkarinya dan tidak melaksanakannya."
ADVERTISEMENT
Sepupu Rasulullah SAW, Ali bin Abi Thalib r.a. juga pernah bertemu Nabi Khidir saat berada di Baitullah. Sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abid Dunya, dalam pertemuan itu Nabi Khidir sedang berdoa.
“Wahai Dzat yang pendengaran-Nya tidak pernah lengah karena sesuatu apapun. Wahai Dzat yang tidak pernah merasa pusing dengan banyaknya orang-orang yang berdoa. Wahai Dzat yang tidak pernah sumpek karena cerewetnya orang-orang yang meminta. Berilah aku kesempatan mencicipi sejuknya ampunan-Mu dan manisnya rahmat-Mu”
Doa itu dibaca untuk memohon ampunan kepada Allah SWT. Nabi Khidir menganjurkan agar doa itu dibaca setiap sehabis salat.
Selain keduanya, ada banyak lagi tokoh yang dikisahkan pernah bertemu dengan Nabi Khidir. Dari beberapa pertemuannya itu, Nabi Khidir seringkali mengajarkan doa-doa.
ADVERTISEMENT
Doa Nabi Khidir untuk Kesembuhan
Selain doa keselamatan dan memohon ampunan, Nabi Khidir juga pernah mengajarkan doa untuk memohon kesembuhan. Berikut bacaan doanya:
أَقْسَمْتُ عَلَيْكِ أَيَّتُهَا اْلعِلَةُ بِعِزَّةِ عِزَّةِ اللهِ وَبِعَظَمَةِ عَظَمَةِ اللهِ وَبِجَلاَلِ جَلَالِ اللهِ وَبِقُدْرَةِ قُدْرَةِ اللهِ وَبِسُلْطَانِ سُلْطَانِ اللهِ وَبِلاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَبِمَا جَرَى بِهِ اْلقَلَمُ مِنْ عِنْدِ اللهِ وَبِلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ إِلاَّ انْصَرَفْتِ
Aqsamtu ‘alaiki ayyatuhal ‘illatu bi‘izzati ‘izzatillaah, wa bi’azhomati azhomatillaah, wa bijalaali jalaalillaah, wa biqudroti qudrotillaah, wa bisulthooni sulthoonillaah, wa bilaa ilaaha illaah, wa bimaa jaroo bihil qolamu min ‘indillaah, wa bilaa hawla walaa quwwata illaa billaah, illanshorofti
Artinya:
Aku bersumpah, wahai penyakit, dengan kemulian kemulian Allah, dengan kebesaran kebesaran Allah, dengan keagungan keagungan Allah, dengan kekuasaan kekuasaan Allah, dengan kerajaan kerajaan Allah, dengan kalimat ‘Laa ilaaha illaah’, dan apa yang ditulis oleh Al-Qalam di sisi Allah, juga dengan kalimat ‘Laa hawla walaa quwwata illaa billaah’, kecuali kamu pergi.
ADVERTISEMENT
(NSA)