Konten dari Pengguna

Doa Nabi Muhammad Robbana Latuzig Qullubana yang Perlu Diamalkan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
12 Juli 2022 8:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi bacaan robbana latuzig qullubana. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bacaan robbana latuzig qullubana. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Apakah Anda sering mendengar bacaan doa yang diawali dengan ucapan robbana latuzig qullubana? Itu adalah potongan surat Ali Imran ayat 8 yang juga dijadikan sebagai doa Nabi Muhammad SAW.
ADVERTISEMENT
Bacaan lengkap surat Ali Imran ayat 8 adalah sebagai berikut:
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚاِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ
Rabbana latuzig qullubana ba'da idzhadaitana wa hablana milladunka rahmatan, innaka antal wahhab.
Artinya: “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami berpaling setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami dan anugerahkanlah kepada kami rahmat dari hadirat-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi. (Q.S. Ali 'Imran: 8)

Tafsir Doa Robbana Latuzig Qullubana

Menurut buku Tafsir dan Makna Doa-doa dalam Al-Qur'an, surat Ali Imran ayat ke 8 menjelaskan bahwa sesungguhnya hamba Allah yang memelihara iman dan takwanya akan memiliki pengetahuan dan kepercayaan dalam setiap situasi. Sehingga, ia akan menjadi seorang umat yang senantiasa berada di jalan Allah tanpa pernah menyimpang.
ADVERTISEMENT
Dalam buku Doa Para Nabi dan Rosul oleh Nurul Huda juga dijelaskan, doa tersebut dimaksudkan sebagai penangkal terhadap dorongan untuk menyimpang dari tuntunan dan syariat yang ditetapkan Allah SWT.
Umat Muslim dapat mengamalkan doa tersebut agar tetap mendapatkan petunjuk berada di jalan yang benar dan dijauhkan dari perbuatan yang menyesatkan sehingga akan terhindar dari siksa dan penderitaan di akhirat nanti.
Ilustrasi orang berdoa

Waktu-waktu Mustajab untuk Berdoa

Doa Robbana Latuzig Qullubana dianjurkan untuk diamalkan pada waktu-waktu yang disunnahkan oleh Rasulullah. Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda:
"Keadaan seorang hamba yang paling dekat dengan tuhannya adalah ketika ia bersujud, maka hendaklah kalian memperbanyak doa (ketika bersujud)." (HR. Imam Muslim)
Selain saat bersujud, para ulama sependapat bahwa ada beberapa waktu yang mustajab digunakan untuk berdoa, antara lain:
ADVERTISEMENT

Kumpulan Doa dari Ayat Al-Quran Lainnya

Ilustrasi ayat Al-Quran. Foto: Unsplash
Selain surat Ali Imran ayat 8, ada banyak doa lain yang bersumber dari ayat Alquran, di antaranya:

1. Doa untuk Memohon Ampun dari Segala Dosa

وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا لِيُطَاعَ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَلَوْ اَنَّهُمْ اِذْ ظَّلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ جَاۤءُوْكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللّٰهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُوْلُ لَوَجَدُوا اللّٰهَ تَوَّابًا رَّحِيْمًا
Artinya: Kami tidak mengutus seorang rasul pun, kecuali untuk ditaati dengan izin Allah. Seandainya mereka (orang-orang munafik) setelah menzalimi dirinya datang kepadamu (Nabi Muhammad), lalu memohon ampunan kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang. (Q.S. An-Nisa': 64)
ADVERTISEMENT

2. Doa untuk Meminta Pertolongan dari Bencana

قُلْ مَنْ يُّنَجِّيْكُمْ مِّنْ ظُلُمٰتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ تَدْعُوْنَهٗ تَضَرُّعًا وَّخُفْيَةً ۚ لَىِٕنْ اَنْجٰىنَا مِنْ هٰذِهٖ لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الشّٰكِرِيْنَ, قُلِ اللّٰهُ يُنَجِّيْكُمْ مِّنْهَا وَمِنْ كُلِّ كَرْبٍ ثُمَّ اَنْتُمْ تُشْرِكُوْنَ
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), Siapakah yang dapat menyelamatkanmu dari berbagai kegelapan (bencana) di darat dan di laut, ketika kamu berdoa kepada-Nya dengan rendah hati dan dengan suara yang lembut (dengan berkata), ‘Sungguh, jika Dia menyelamatkan kami dari (bencana) ini, tentulah kami menjadi orang-orang yang bersyukur.'"
Katakanlah (Nabi Muhammad), Allah yang menyelamatkanmu darinya (bencana itu) dan dari segala macam kesusahan. Kemudian, kamu (kembali) mempersekutukan-Nya.” (Q.S. Al-An'am: 63-64)
(DAF)