Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Doa Puasa Rajab beserta Niat dan Tata Caranya yang Bisa Diamalkan Umat Muslim
20 Januari 2023 13:59 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda: “Rajab adalah bulan Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulan umatku.”
Mengutip buku Doa dan Amalan di Bulan Rajab, Sya’ban & Ramadhan susunan Tim Zahra (2005), Rasulullah SAW juga melakukan perjalanan Isra Miraj pada bulan Rajab. Setelah perjalanan suci tersebut, umat Muslim diperintahkan untuk mengerjakan sholat fardu sebanyak 17 rakaat.
Ketika menjalankan puasa Rajab, ada doa yang dianjurkan dibaca oleh umat Muslim. Seperti apa? Simaklah penjelasannya dalam artikel berikut ini.
Doa Puasa Rajab
Saat menjalankan puasa Rajab, seorang Muslim dianjurkan untuk membaca doa yang memiliki keutamaan membawa keberkahan dan umur panjang. Dikutip dari buku Remaja Bebas dan Berprestasi: Seri Motivasi Remaja oleh Setia Furqon Khold (2020: 25), berikut bacaan doa puasa Rajab selengkapnya untuk Anda:
ADVERTISEMENT
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allahumma Bariklana Fi Rojaba wa Sya’bana wa Ballighna Ramadhana
Artinya, “Ya Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadan.”
Sedangkan untuk bacaan niat puasa Rajab adalah:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّهِ تَعَالى
Nawaitu shouma syahri Rajaba sunnatan lillahi ta'aala.
Artinya: "Saya berniat puasa Rajab sunah karena Allah ta'ala."
Jika Anda mengerjakan puasa Rajab 1 hari, maka niatnya bisa dibaca pada hari pertama. Demikian juga ketika Anda mengerjakan puasa Rajab selama 7-10 hari, maka dibolehkan membacanya pada hari pertama saja.
ADVERTISEMENT
Para ulama sepakat mengatakan bahwa niat tersebut bisa dirapel atau digabungkan. Namun jika ingin membacanya setiap hari selama 10 hari, tetap diperbolehkan.
Di tahun 2023, tanggal 1 Rajab jatuh pada hari Senin, 23 Januari 2023. Jadi, umat Muslim boleh mengerjakan puasa sunnah tersebut pada tanggal 23 Januari – 1 Februari 2023.
Doa Buka Puasa Rajab
Sebenarnya, doa buka puasa Rajab sama seperti doa buka puasa lainnya. Namun, ada dua versi yang disepakati oleh para ulama.
Kedua doa tersebut didasarkan pada hadits shahih yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan Bukhari Muslim. Dirangkum dari buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki karya KH. Sulaeman bin Muhammad Bahri (2010), berikut bacaan doanya:
1. Menurut hadis riwayat Abu Dawud
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللهُ
ADVERTISEMENT
Dzahabaz zhama'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah.
Artinya: "Telah hilang rasa haus, dan urat-urat telah basah serta pahala telah tetap, insya Allah."
2. Menurut hadis riwayat Bukhari dan Muslim
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa'ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.
Artinya: “Ya Allah, untuk Mu aku berpuasa, dan kepada Mu aku beriman, dan dengan rezeki Mu aku berbuka. Dengan rahmat Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang.”
Ketentuan Puasa Rajab
Pelaksanaan puasa Rajab sama seperti puasa sunnah lainnya. Anda harus menahan lapar dan haus selama sehari penuh sejak terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari yang ditandai dengan adzan Maghrib.
Ketika berpuasa, umat Muslim harus menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan. Ia diperintahkan untuk menahan lapar, haus, tidak mengerjakan perbuatan maksiat, dan lain-lain.
ADVERTISEMENT
Alquran dan hadits tidak menjelaskan secara rinci tentang ketentuan berapa lama puasa Rajab dilakukan. Namun, jumhur ulama mengatakan bahwa puasa sunnah ini boleh dikerjakan seperti puasa Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh (setiap tanggal 13, 14, dan 15).
Dalam Kitab Ihya Ulumuddin, Imam Ghazali berkata:
“Hari utama dianjurkan puasa pada setiap pergantian bulan, yaitu hari awal, pertengahan, dan akhir bulan. Pertengahan bulan adalah ayyamul bidh, yaitu tanggal 13,14, dan 15. Sementara (hari utama dianjurkan puasa) pada setiap pergantian pekan, yaitu Senin, Kamis, Jumat. Itu semua hari-hari utama yang dianjurkan untuk diisi dengan puasa dan memperbanyak amal baik lainnya karena kelipatan ganjarannya sebab keberkahan waktu utama tersebut”.
(MSD)