Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Doa Ruku Muhammadiyah dan Tata Cara Ruku yang Benar
14 Juni 2022 11:44 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam hadits yang tertulis di buku Madrasah Nabi SAW: Bimbingan Doa dan Ibadah Sesuai Tuntunan Rasulullah SAW, doa ruku yang dibaca Rasulullah adalah sebagai berikut:
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memperbanyak membaca ketika ruku’ dan sujud bacaan ‘Subhanakallahumma robbanaa wa bihamdika, allahummaghfir-lii (Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, pujian untuk-Mu, ampunilah aku)’. Beliau menerangkan maksud dari ayat Al Quran dengan bacaan tersebut.” (HR. Bukhari no. 817: HR. Muslim no. 484)
Bacaan yang tercantum dalam hadits tersebut sama seperti bacaan doa ruku Muhammadiyah yang bunyinya:
سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ رَبَّناَ وَبِحَمْدِكَ اَللّهُمَّ اغْفِرْلِى
Subhanakallahumma robbanaa wa bihamdika, allahummaghfir-lii.
Artinya: “Maha Suci Engkau Ya Allah, Rabb kami, pujian untuk-Mu, ampunilah aku.”
Gerakan Ruku yang Benar
Setelah mengetahui bacaan ruku, maka umat Muslim wajib mengetahui bagaimana gerakan ruku yang benar. Mengutip buku Ringkasan Shahih Bukhari karangan Atma Endris, berikut adalah tata cara ruku yang benar.
ADVERTISEMENT
1. Meletakkan telapak tangan di lutut saat ruku
Diriwayatkan dari Sa’ad bin Abi Waqash bahwa ia shalat di samping putranya, yaitu Mush’ab. Mush’ab mengatakan bahwa ia meletakkan kedua telapak tangannya pada kedua pahanya pada saat ruku. Maka ayahku melarangku dan berkata, “Kami juga pernah melakukan itu, kemudian beliau melarang kami meletakkannya pada paha dan memerintahkan agar meletakkannya pada lutut.”
2. Meluruskan punggung dan tumaninah saat ruku
Diriwayatkan dari al-Barra’ dia berkata, “Ruku dan sujud Rasulullah serta duduk di antara dua sujud, termasuk bangkit dari ruku beliau lakukan dengan sempurna. Beliau tetap berdiri atau duduk hingga dirasa sudah lurus dan tumaninah.”
3. Menyempurnakan takbir saat melakukan ruku
Diriwayatkan dari Imran bin Hushain bahwa dia melaksanakan shalat bersama Ali di Bashrah, dia berkata, “Orang ini mengingatkan kami tentang shalat kami bersama Rasulullah dia mengingatkan bahwa beliau membaca takbir setiap kali naik dan turun.”
4. Membaca takbir pada saat bangkit dari ruku
ADVERTISEMENT
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa apabila Rasulullah beliau membaca takbir ketika berdiri, beliau juga membaca takbir ketika ruku, lalu mengucapkan Sami’allahu liman hamidah saat mengangkat lambungnya dari ruku. Dan pada saat berdiri beliau membaca Robbana wa lakal hamdu.
5. Tumaninah setelah bangkit dari ruku
Diriwayatkan dari Anas bahwa dia menjelaskan sifat shalat Rasulullah apabila beliau shalat, lalu mengangkat kepada dari ruku beliau berdiri hingga kami mengira beliau lupa.
6. Membaca doa setelah bangkit dari ruku
Diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Apabila imam mengucapkan Sami’allahu liman hamidah, maka bacalah doa: Allahumma robbana lakal hamdu. Maka barang yang bacaannya beriringan dengan bacaan malaikat, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.”
(DND)