Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Doa Setelah Sholat Dhuha yang Dapat Diamalkan untuk Meraih Berkah
18 September 2024 16:30 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Doa setelah Sholat Dhuha adalah wujud dari harapan hamba yang disampaikan kepada Tuhannya. Sholat ini memiliki banyak keutamaan termasuk diberikan keberkahan rezeki oleh Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Sholat Dhuha sendiri adalah salah satu ibadah Sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Hal ini tertuang dalam sebuah hadits berikut:
َنْ حَافَظَ عَلَى شُفْعَةٍ الضُّحَى غُفِرَلَهُ ذُنُوْبَهُ وَ اِنْ كَانَتْ مِثْلُ زَبَدِ الْبَخْر
Artinya: "Barang siapa yang menjaga sholat dhuha, maka dosa dosanya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan." (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Niat dan Tata Cara Sholat Dhuha
Mengutip buku Keberkahan Sholat Dhuha, Raih Rezeki Sepanjang Hari yang ditulis Ustadz Arif Rahman, sholat Dhuha bisa ditunaikan minimal dua rakaat dan paling banyak 12 rakaat. Kemudian, ibadah Sunnah ini bisa dilakukan secara munfarid atau sendirian.
ADVERTISEMENT
Berikut ini niat serta tata cara sholat Dhuha yang bisa Anda jadikan panduan.
Bacaan niat sholat Dhuha:
Niat sholat Dhuha ini bisa Anda ucapkan dalam hati bersamaan dengan melakukan takbiratul ihram.
اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
"Ushalli Sunnatadh-dhuhaa rak'ataini lillaahi ta'aalaa."
Artinya: Aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat, karena Allah ta'ala.
Tata cara sholat Dhuha:
ADVERTISEMENT
Doa Setelah Sholat Dhuha
Sebenarnya dalam memanjatkan doa setelah sholat Dhuha bisa Anda sampaikan dengan bahasa apapun. Dalam buku Sholat Dhuha Dulu, Yuk karya Imron Mustofa, seusai Sholat Dhuha boleh membaca doa apapun sesuai kemampuan. Namun, ada doa yang lebih dianjurkan seperti di bawah ini.
َللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقَى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
“Allahumma innad dhuha-a dhuha-uka, wal baha-a baha-uka, wal jamala jamaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ‘ismata ‘ismatuka. Allahumma in kana rizqi fis sama-i fa-anzilhu, wa in kana fil ardhi fa akhrijhu, wa in kana mu’assaron fa yassirhu, wa in kana haroman fathohhirhu, wa in kana ba’idan faqorribhu, bihaqqi dhuha-ika, wa baha-ika, wa jamalika, wa quwwatika, wa qudrotika, aatini ma atayta ‘ibadakas sholihin”.
ADVERTISEMENT
Artinya: “Ya Allah, bahwasannya waktu Dhuha itu adalah waktu Dhuha-Mu, dan keagungan itu adalah keagungan-Mu, dan keindahan itu adalah keindahan-Mu, dan kekuatan itu adalah kekuatan-Mu, dan perlindungan itu adalah perlindungan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku masih di atas langit, maka turunkanlah, jika masih di dalam bumi, maka keluarkanlah, jika masih sukar, maka mudahkanlah, jika (ternyata) haram, maka sucikanlah, jika masih jauh, maka dekatkanlah. Berkat waktu dhuha, keagungan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu dan kekuasaan-Mu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-MU yang sholeh”.
(SFN)