Konten dari Pengguna

Doa Ziarah Kubur Orang Tua dan Adab yang Perlu Diperhatikan

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
3 Februari 2025 18:12 WIB
·
waktu baca 7 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Berdoa. Foto: Pexels.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Berdoa. Foto: Pexels.
ADVERTISEMENT
Sebagai wujud bakti dan kasih sayang, seorang anak wajib mendoakan orang tuanya meskipun mereka telah tiada. Doa ziarah kubur orang tua perlu dipanjatkan untuk memohon ampunan kepada Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, ziarah kubur merupakan amalan yang bisa dilakukan untuk mendoakan orang-orang yang telah wafat. Amalan ini juga bisa menjadi pengingat bagi umat Muslim tentang hakikat kematian dan kehidupan di akhirat.
Ketika seorang anak membaca doa ziarah kubur, rahmat Allah SWT turun menaungi jenazah ayah dan ibunya. Lantas, bagaimana bacaan doa ziarah kubur yang dianjurkan dalam Islam? Simak contohnya dalam artikel berikut.

Doa Ziarah Kubur Orang Tua

Ilustrasi Makam. Foto: Pexels.
Orang yang berziarah ke makam orang tua dianjurkan untuk membaca ayat-ayat Al-Qur'an serta memanjatkan doa terbaik kepada sang ahli kubur. Berikut ini urutan dan bacaan doa ziarah kubur orang tua yang bisa Anda lantunkan:

1. Mengucapkan Salam

السَّلامُ على أهْلِ الدّيارِ مِنَ المُؤْمنينَ وَالمُسْلمينَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَمِنَّا وَالمُسْتأخِرِين وَإنَّا إنْ شاءَ اللَّه بِكُمْ لاحِقُونَ
ADVERTISEMENT
“Assalamu ‘ala ahlid diyar minal mu’minîna wal muslimîn wa yarhamullahul-mustaqdimîn minkum wa minna wal musta’khirîn, wa inna insya-Allahu bikum lahiqun”
Artinya: “Assalamu’alaikum, hai para mukmin dan muslim yang bersemayam dalam kubur. Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada mereka yang telah mendahului dan yang akan menyusul kalian dan (yang telah mendahului dan akan menyusul) kami. Sesungguhnya kami insya allah akan menyusul kalian”

2. Mengucapkan Kalimat Istighfar

أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ اَلَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
"Astaghfirullah Hal Adzim Alladzi La ilaha Illa Huwal Hayyul Qoyyumu Wa atubu Ilaihi"
Artinya : "Aku mohon ampun kepada Allah yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya."
ADVERTISEMENT

3. Membaca Surat Al-Fatihah

4. Membaca Surat-surat Pendek

5. Membaca kalimat tahlil

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ
"Laailaaha Illallah"
Artinya : "Tiada Tuhan selain Allah.

6. Membaca Doa untuk Jenazah

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَاعْفُ عَنْهُ وَعَافِهِ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَثَلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنْ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنْ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِههِ وَقِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَعَذَابَ النَّارِ
“Allahummaghfirlahu war hamhu wa’fu ‘anhu wa ‘aafìhii, wa akrim nuzuulahu wawassi’ mudkholahu, waghsilhu bimaa’i wats-tsalji wal baradi, wa naqqihi minal khathaaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu minad danasi. Wa abdilhu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi. Wa qihi fitnatal qabri wa ‘adzaban naar.”
Artinya: “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun.
ADVERTISEMENT
Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya (di dunia), istri yang lebih baik dari istrinya. Dan jagalah ia dari fitnah kubur dan azab neraka.”

Tradisi Ziarah Kubur dan Hukumnya dalam Islam

Ilustrasi Membaca Doa Ziarah Kubur Orang Tua
Sebenarnya, ziarah kubur merupakan salah satu tradisi yang kerap dijalankan oleh sebagian umat Islam. Untuk memahami makna dari tradisi ini, kita perlu mengetahui pengertiannya terlebih dahulu.
Menurut buku Panduan Ziarah Kubur yang ditulis oleh Sutejo Ibnu Pakar, kata "ziarah" dalam bahasa Arab berarti mengunjungi atau menengok. Ziarah diartikan sebagai kegiatan mengunjungi makam seseorang.
Dalam syariat Islam, ziarah kubur memiliki tujuan yang lebih dalam, yakni mendoakan orang yang sudah meninggal dunia. Lewat amalan ini, seorang Muslim juga bisa mengirimkan pahala kepada teman, kerabat, dan keluarganya yang sudah meninggal melalui bacaan ayat-ayat Al-Qur'an.
ADVERTISEMENT
Ziarah kubur hukumnya sunah, sebagaimana sabda Rasululluah SAW berikut ini:"Dahulu saya melarang kalian untuk berziarah kubur, namun sekarang saya membolehkan kalian berziarah karena itu akan mengingatkan kalian akan kehidupan akhirat." (HR. Ahmad, Muslim, dan Ashabus Sunan)
Jika bicara asal-usulnya, Rasulullah SAW awalnya melarang umat Islam untuk melakukan ziarah kubur. Sebab, beliau khawatir amalan ini akan disalahgunakan untuk melakukan praktik syirik seperti menyembah kuburan.
Namun setelah Rasulullah melihat akidah umat Islam yang semakin kuat, beliau tidak khawatir lagi. Akhirnya, beliau pun mengizinkan para sahabat melakukan ziarah kubur untuk mengingatkan mereka tentang kematian.
Rasulullah SAW bersabda: "Saya dulu melarang kalian untuk berziarah kubur, tetapi sekarang Muhammad diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang berziarahlah! Karena perbuatan ini akan mengingatkan kalian kepada kehidupan akhirat." (HR. At-Tirmidzi)
ADVERTISEMENT
Berkaitan dengan hadis tersebut, ada pendapat yang bilang kalau perempuan dilarang melakukan ziarah kubur. Hal ini diatur dalam hadis Nabi yang berbunyi, "Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW melaknat wanita yang berziarah kubur." (HR. Ahmad bin Hanbal).
Menyikapi hadis tersebut, para ulama berpendapat bahwa larangan telah dicabut sepenuhnya. Kini, perempuan boleh melakukan ziarah kubur untuk mendoakan orang-orang yang telah meninggal dunia.
Ziarah kubur termasuk ibadah sunah yang sangat dianjurkan. Ibnu Hajar Al-Haitami pernah ditanya tentang hukum ziarah ke makam para wali, lalu beliau mengatakan:
"Berziarah ke makam para wali adalah ibadah yang disunnahkan, termasuk perjalanan khusus untuk mengunjungi makam mereka." (Al-Fatawi al-Kubra al-Fiqhiyah, juz II, hal. 24).
Ketika berziarah, seseorang dianjurkan untuk membaca Al-Qur'an dan doa-doa. Amalan ini bisa mendatangkan manfaat yang besar bagi orang yang sudah meninggal dunia ataupun masih hidup.
ADVERTISEMENT
Bacaan Al-Qur'an yang dikirimkan dapat meluruhkan dosa-dosa mendiang. Amalan sunah ini juga bisa mengingatkan orang yang masih hidup akan hakikat kematian dan kehidupan akhirat yang kekal.

Adab yang Perlu Diperhatikan saat Ziarah Kubur

Ilustrasi Makam. Foto: Pexels.
Menurut tuntunan Islam, ada adab yang harus diperhatikan ketika melakukan ziarah kubur. Islam mengajarkan pentingnya sikap hormat, khusyuk, dan sopan selama berziarah, baik dalam ucapan maupun tindakan. Masih melansir buku Panduan Ziarah Kubur, berikut beberapa adab yang perlu diperhatikan:

1. Berwudhu Sebelum Menuju Makam

Sebelum melakukan ziarah kubur, disunahkan untuk berwudhu terlebih dahulu. Wudhu menunjukkan kesiapan seseorang secara fisik dan mental sebelum mengunjungi makam. Lewat amalan sunah ini, peziarah diharapkan bisa lebih khusyuk dalam berdoa dan menghormati ahli kubur.

2. Memberikan Salam dan Mendoakan Ahli Kubur

Saat tiba di makam, peziarah dianjurkan untuk mengucapkan salam kepada penghuni kubur, seperti doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, yaitu:
ADVERTISEMENT
“Assalamu’alaikum yaa ahlil qubuur, yarhamukumullah wa yaghfir lakumullah. Antum salafuna wa nahnu bil atsar.”
Salam ini merupakan bentuk penghormatan kepada mereka yang telah meninggal dunia. Agar lebih afdol, Anda disunahkan untuk mendoakan kebaikan dan ampunan mendiang ketika melakukan ziarah kubur.

3. Berziarah dengan Sikap Hormat, Khidmat, dan Khusyuk

Ziarah kubur harus dilakukan dengan penuh penghormatan, ketenangan, dan kesungguhan hati. Peziarah tidak boleh menunjukkan sikap lalai atau sembrono, seperti bercanda, berteriak, atau melakukan hal-hal yang tidak pantas.

4. Mengambil Pelajaran dari Ziarah Kubur

Selain mendoakan orang yang meninggal dunia, ziarah kubur juga bertujuan untuk mengingatkan peziarah akan kematian dan kehidupan akhirat yang kekal. Harapannya, peziarah bisa meningkatkan iman dan takwanya, lalu meninggalkan hal-hal yang bersifat duniawi.
Ziarah kubur juga mengajarkan umat Muslim tentang pentingnya berlaku zuhud. Prinsip ini mencerminkan sikap yang tidak berlebihan mencintai dunia, namun fokus menyiapkan bekal untuk akhirat.
ADVERTISEMENT

5. Menghindari Duduk di Atas Nisan atau Melewati Kubur

Rasulullah SAW melarang seseorang untuk duduk di atas nisan kubur atau berjalan di atasnya. Hal ini dianggap sebagai perbuatan yang menyakiti ahli kubur (idza’). Sebagai bentuk penghormatan, peziarah harus menjaga sikapnya dan tidak melakukan hal yang dianggap merendahkan makam.

6. Menjauhi Perkataan Batil dan Larangan Meratap

Saat berkunjung ke makam, peziarah dilarang mengucapkan kata-kata batil seperti meratap atau mengeluarkan keluhan berlebihan. Menangis diperbolehkan jika dilakukan dengan wajar, misalnya ketika mengingat kebaikan almarhum.
Namun, menangis yang disertai raungan atau teriakan dilarang dalam Islam. Sebab, hal ini mencerminkan sikap tidak ridha terhadap takdir Allah SWT.

7. Berpakaian Sopan dan Menutup Aurat

Peziarah wajib mengenakan pakaian yang sesuai dengan syariat Islam, yakni pakaian yang longgar, tidak ketat, tidak transparan, dan menutup aurat.

8. Menghindari Celaan terhadap Ahli Kubur

Tidak diperbolehkan bagi siapa pun untuk mencela atau membicarakan hal buruk tentang ahli kubur. Sebab, hal ini tidak memberikan manfaat apapun untuk mendiang. Sebaliknya, peziarah dianjurkan untuk memohonkan ampunan dan rahmat bagi mereka.
ADVERTISEMENT
(DR)