Dongeng Kancil dan Buaya Lengkap dengan Unsur Intrinsiknya

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
6 Mei 2021 16:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membaca dongeng bersama anak. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membaca dongeng bersama anak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Dongeng Kancil dan Buaya kerap disajikan untuk anak-anak, baik di rumah ataupun di sekolah. Dongeng fabel tradisional ini juga sering dimuat dalam buku pelajaran bahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
Mengutip buku Bahasa Indonesia: Jilid 1 yang ditulis oleh Agus Trianto (2006), dongeng adalah cerita sederhana yang tidak benar-benar terjadi. Sedangkan, fabel adalah dongeng binatang yang memuat pendidikan tentang perbuatan baik dan buruk.
Biasanya, tokoh binatang pada fabel digambarkan sebagai karakter yang berwatak licik, jenaka, atau cerdik, seperti tokoh kancil dalam dongeng Kancil dan Buaya.
Bagi Anda yang penasaran dengan kisahnya, berikut cerita dongeng Kancil dan Buaya yang dikutip dari buku Dongeng Binatang Nusantara karya E. Kristin Ningrum (2017):
Dongeng Kancil dan Buaya Foto: YouTube/Riri Cerita Anak Interaktif

Dongeng Kancil dan Buaya

Di sebuah hutan, hidup seekor kancil yang cerdik. Pada suatu siang yang terik, Kancil terlihat gelisah karena persediaan makanan di tempat tinggalnya semakin menipis. Dia pun berencana keluar dari wilayahnya dan mencari sumber makanan baru.
ADVERTISEMENT
Teriknya cahaya matahari membuat Kancil merasa haus. Tidak lama setelah berjalan, ia menemukan sungai besar yang airnya sangat jernih. Kancil pun berhenti dan minum air di sungai itu, ia juga memakan rumput hijau di sekitar sungai.
Setelah beristirahat, Kancil melanjutkan perjalannya. Ia kemudian menemukan sebuah tanah lapang di pinggir sungai. Di seberang sungai tersebut, ada sebuah wilayah yang ditumbuhi buah-buahan yang berbuah lebat dan ranum.
Kancil memanggil temannya si Buaya yang sedang berendam di sungai. Dia hendak meminta bantuan kepada Buaya. Namun, Buaya mengatakan bahwa dirinya sangat lapar dan ingin melahap Kancil.
Kancil pun memutar otak, ia berkata bahwa dirinya sangat kurus sehingga tidak sedap untuk disantap. Ia akhirnya meminta bantuan Buaya untuk membuat tubuhnya gemuk.
ADVERTISEMENT
Buaya dan teman-temannya diminta berbaris di sungai agar Kancil dapat menyeberang sungai dan tiba di kebun buah subur. Buaya mengatakan pada Kancil bahwa permintaannya adalah hal yang mudah, namun ia menginginkan imbalan.
Kancil menawarkan beberapa buah yang ranum untuk Buaya dan teman-temannya. Namun, Buaya tidak menginginkan buah. Dia meminta Kancil memanggil kambing atau kancil lain untuk disantap oleh para Buaya. Mendengar hal itu, Kancil pun setuju dan berjanji mengabulkan permintaan Buaya.
Buaya memanggil teman-temannya yang lain. Mereka berbaris memanjang hingga ke seberang sungai dengan imbalan daging kambing atau kancil. Mereka membantu Kancil dengan gembira karena menginginkan imbalan darinya.
Setelah berhasil menyeberang, Kancil melompat kegirangan dan bersorak. Dia meminta maaf kepada para Buaya karena dia tidak bisa mengorbankan kambing atau kancil lain. Kemudian, Kancil lari secepat mungkin ke arah kebun tanaman buah yang letaknya agak tinggi dari sungai.
ADVERTISEMENT
Buaya yang tidak bisa mengejar Kancil hanya bisa marah karena dirinya tertipu. Mereka membubarkan diri dan menyelam kembali ke dalam air. Sebagian dari mereka menepi untuk mencari makan, namun tidak ada daging kancil yang gemuk di sana.
Tips membuat dongeng untuk anak. Foto: Shutterstock

Unsur Intrinsik Dongeng Kancil dan Buaya

Dongeng Kancil dan Buaya terdiri dari beberapa unsur yang membangun keutuhan cerita. Berikut unsur intrinsik Dongeng Kancil dan Buaya yang dikutip dari Jurnal Analisis Buku Dongeng Si Kancil Karya Tira Ikranegara dalam Peningkatan Nilai Moral tulisan Imam Setyo Wibowo, dkk. (2018):
Judul: Kancil dan Buaya
Tema: Kancil yang cerdik untuk mendapat makanan.
Tokoh: Kancil dan Buaya.
Watak: Kancil cerdik, Buaya bodoh.
Alur: Maju.
Latar: Tempat sungai, waktu siang hari, suasana menegangkan.
ADVERTISEMENT
Moral: Harus memanfaatkan kecerdasan untuk tujuan yang baik, tidak boleh meremehkan seseorang yang kecil.
(GTT)