Dosa Istri Menolak Ajakan Suami Menurut Dalil Shahih

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
9 Mei 2022 18:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi istri menolak ajakan suami. Foto: pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi istri menolak ajakan suami. Foto: pixabay
ADVERTISEMENT
Pernikahan yang sakinah, mawaddah, dan warahmah merupakan impian bagi sebagian besar umat Muslim. Untuk mewujudkannya, perlu diciptakan suasana rumah tangga yang harmonis dan penuh ketentraman.
ADVERTISEMENT
Ketentraman dalam berumah tangga dapat diperoleh dengan memberikan kasih sayang yang tulus kepada pasangan. Dalam surat Ar-Ruum ayat 21, Allah SWT berfirman:
“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang.”
Mengutip buku Dosa-Dosa Khas Wanita yang Paling Dimurkai Allah karya Ahmad Khotib (2016), ketentraman rumah tangga juga dapat diperoleh melalui hubungan intim yang dilakukan dengan mesra. Ini menjadi amalan sunnah Nabi Muhammad SAW yang dianjurkan bagi umatnya.
Kendati demikian, terkadang seorang istri kerap merasa malas untuk meladeni ajakan suaminya. Lantas, apa dosa istri menolak ajakan suami?

Dosa Istri Menolak Ajakan Suami

Ilustrasi istri menolak ajakan suami. Foto: pixabay
Dalam ajaran Islam, seorang suami mempunyai hak untuk menggauli istrinya. Jika sang istri enggan memenuhinya, maka ia dianggap telah melakukan dosa besar.
ADVERTISEMENT
Terlebih bila alasannya karena malas, sengaja untuk mengacuhkan, merendahkan suami, dan lain-lain. Alasan yang tidak syar'i tersebut sangat tidak diperkenankan. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
“Demi Zat yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya. Tidak ada seorang laki-laki yang mengajak istrinya ke ranjang lalu istri menolak, kecuali seluruh penghuni langit akan membencinya hingga suami merelakannya.” (HR. Bukhari)
Imam Nawawi rahimahullah mengatakan bahwa hadits tersebut merupakan dalil diharamkannya istri menolak ajakan suami berhubungan intim. Menurutnya, haid sekalipun bukan alasan bagi seorang istri untuk menolaknya. Dalam kondisi itu, suami tetap berhak menikmati tubuh istrinya selain di bagian kemaluan.
Disebutkan dalam buku Perkawinan Idaman karya Syaikh Mahmud Al-Mashri, laknat Allah akan jatuh kepada sang istri sampai datangnya pagi. Untuk menghapus laknat tersebut, ia harus bertobat dan mau diajak melakukan hubungan intim kembali.
Ilustrasi istri menolak ajakan suami. Foto: pixabay
Diriwayatkan dari Abdullah bin Abi Aufa, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda: "Demi Zat yang jiwaku berada di genggaman-Nya, seorang wanita dianggap belum menunaikan hak Tuhannya jika ia belum menunaikan hak suaminya. Jika suaminya mengajak berhubungan intim saat ia sedang di kendaraan pun, ia tidak boleh menolak ajakannya."
ADVERTISEMENT
Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah SAW juga bersabda: "Bila seorang lelaki mengajak istrinya ke ranjang, tetapi istri tidak mau mendatanginya, lalu suami marah, maka ia akan dilaknat sampai pagi."
Ketidakromantisan dalam urusan ranjang dapat merusak rumah tangga. Bahkan, tak jarang wanita bisa menjadi penyebab suami kabur dari rumah dan terjerumus ke lembah kenistaan yang penuh dosa.
Syaikh Muhammad Shalih al-Utsaimin pernah ditanya: " Apakah seorang wanita berdosa jika menolak ajakan suaminya untuk berhubungan intim karena ada kondisi psikologis tertentu yang tengah melandanya, atau karena penyakit yang ia derita?"
Beliau menjawab, "Seorang wanita wajib memenuhi ajakan suaminya untuk berhubungan intim. Namun, jika ia menderita sakit yang tidak memungkinkannya untuk berjima ' atau gangguan psikologis dalam kondisi ini suami tidak boleh memaksanya."
ADVERTISEMENT
(MSD)