Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Dua Rukun Syahadat sebagai Penyempurna Rukun Islam
23 Desember 2021 14:00 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Syahadat merupakan rukun Islam pertama dan menjadi kunci pembuka bagi rukun lainnya. Syahadat wajib diucapkan setiap manusia sebagai kunci untuk masuk ke dalam jalan Allah SWT melalui Islam.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari buku Jawabannya Adalah Cinta karya M Quraish Shihab, umat Muslim dituntut untuk menyatakan keislamannya dengan mengucapkan kalimat syahadat secara tulus, benar dan nyata menyangkut dua hal. Pertama, tiada Tuhan selain Allah, lalu yang kedua adalah Muhammad adalah utusan Allah.
Syahadat dapat dimaknai dengan pengucapan kesaksian berdasarkan pengetahuan yang bersumber dari pembenaran hati bahwa tiada Tuhan selain Allah SWT. Kesaksian ini berdasarkan pengetahuan, sehingga pelafalan syahadat bukan sekedar ucapan tanpa diketahui kandungan maknanya.
Syahadat memiliki makna yang sangat penting untuk dipahami oleh setiap orang yang ingin menjadi Muslim . Syahadat juga harus dimengerti dan dipahami secara mendalam bagi mereka yang telah menjadi Muslim sejak lahir.
Dalam setiap arkanul (rukun) Islam selalu dilengkapi dengan rukun-rukun yang harus dipenuhi, begitu pula dengan syahadat. Dikutip dari Buku Pintar Muslim dan Muslimah Panduan Memahami Islam dengan Lebih Mudah karya Rina Ulfatul Hasanah, ada dua rukun syahadat yang harus dipenuhi, yaitu:
ADVERTISEMENT
Rukun Syahadat Laa Ilaaha Illallah
Terdapat dua rukun dalam syahadat pertama ini, yakni:
1. Laa Ilaaha
Laa Ilaaha bermakna an-Nafyu (peniadaan), Kalimat ini menghilangkan segala bentuk perbuatan, sikap, dan perkataan yang mengandung unsur syirik. Juga meniadakan segala hal yang disembah kecuali Allah SWT.
2. Illallah
Illallah bermakna al-Itsbat (penetapan). Kalimat ini menetapkan Allah SWT merupakan satu-satunya yang berhak disembah.
Kedua rukun ini tertulis dalam firman Allah berikut:
لَا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ ۖ قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ ۚ فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ لَا انْفِصَامَ لَهَا ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya: “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Q.S. Al-Baqarah ayat 256)
ADVERTISEMENT
Rukun Syahadat Muhammadan Rasuulullah
Terdapat dua rukun dalam kalimat abduhu wa Rasuluhu, yakni:
1. Ifrath (melebihkan)
Melebihkan maksudnya terlalu berlebihan dalam memandang dan memuja Rasulullah SAW dan hampir menyamakan kedudukannya dengan Tuhannya.
2. Taftith (merendahkan)
Merendahkan maksudnya meremehkan Rasulullah SAW dan enggan mendengar atau menerima beliau sebagai manusia yang diberikan anugerah dan kesempurnaan budi pekerti.
(DND)