Dzikir Nabi Ayub saat Sakit untuk Memohon Kesembuhan

Ilustrasi dzikir nabi ayub saat sakit. Foto: Pexels.

Sakit merupakan bentuk ujian keimanan dari Allah. Agar diberikan kesabaran dan kesembuhan, umat Muslim dapat membaca dzikir Nabi Ayub saat sakit.

Secara bahasa, dzikir berasal dari kata ‘dzakara’ yang berarti mengingat atau menyebut. Dzikir merupakan bentuk komunikasi seorang hamba dengan Tuhannya.

Berdzikir bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun, baik dibaca dalam hati ataupun dilisankan. Ibadah ini dilakukan untuk menunjukkan kecintaan sekaligus ketaatan kepada Allah.

Ada banyak bacaan dzikir yang dapat diamalkan umat Muslim, salah satunya dzikir nabi ayub saat sakit. Dzikir tersebut berisi doa memohon kesembuhan sekaligus puji-pujian kepada yang Sang Pencipta.

Baca Juga: Arti Astaghfirullahaladzim dan Keutamaan Membacanya

Keutamaan Dzikir

Ilustrasi mengamalkan dzikir Nabi Ayub. Foto: Dok. Istimewa

Dzikir memiliki banyak keutamaan. Seseorang yang senantiasa berzikir kepada Allah akan diampuni dosa-dosanya. Selain itu, apa yang menjadi keinginannya akan dikabulkan.

Keutamaan dzikir ini tercatat dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 152, Allah SWT berfirman:

فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ

Fazkuruni azkurkum wasykuru li wa la takfurun

Artinya: "Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku."

Ibadah ini umumnya dilakukan dengan membaca tahmid, tasbih, takbir dan doa-doa tertentu. Syeikh Ali Jaber dalam buku Amalan Ringan Paling Menakjubkan mengatakan ada dua kalimat dzikir yang sangat dicintai Allah.

Kalimat tersebut berbunyi Subhanallahi wabihamdihi, subhanallahil azhim yang artinya Maha Suci Allah dan Segala Puji hanya baginya, Maha Suci Allah yang Maha Agung.

Kalimat tersebut ringan di lidah, namun berat dalam timbangan. Artinya, dzikir ini mudah diucapkan tetapi pahalanya banyak.

Bacaan Dzikir Nabi Ayub

Ilustrasi dzikir nabi ayub saat sakit. Foto: Pexels.

Nabi Ayub as terkenal memiliki kesabaran yang sangat luas. Meski berkali-kali ditimpa ujian hidup yang bertubi-tubi, ia tetap bersabar dan bertakwa kepada Allah SWT.

Kesabaran dan keikhlasan Nabi Ayub dapat dilihat ketika diberi cobaan berupa penyakit kulit yang tidak bisa disembuhkan.

Penyakit itu membuatnya kehilangan banyak hal, harta juga keluarga. Bahkan istrinya yang paling setia akhirnya meninggalkan dirinya karena penyakit yang tak kunjung sembuh.

Tetapi di tengah ujian tersebut, Nabi Ayub tetap bertawakal dan berprasangka baik terhadap Allah dengan terus berdoa memohon kesembuhan. Selama kurang lebih 18 tahun Allah akhirnya mengabulkan doa Nabi Ayub.

Dzikir Nabi Ayub ini tercantum dalam Al Quran Surat Al Anbiya ayat 83. Adapun bacaannya sebagai berikut:

أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنْتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

Rabbahu anni massaniyad-durru wa anta ar-hamur-rahimin.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku telah ditimpa suatu penyakit, padahal Engkau Tuhan yang Maha Penyanyang di antara semua Penyanyang."

Baca Juga: Arti Istighfar dan Bacaannya

(GLW)