Dzikir Sebelum Tidur untuk Diamalkan oleh Umat Muslim

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
16 Juni 2021 9:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi dzikir sebelum tidur. Sumber: Freepik.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi dzikir sebelum tidur. Sumber: Freepik.com
ADVERTISEMENT
Sebagai umat Muslim, mengamalkan dzikir merupakan hal yang sangat dianjurkan. Waktu untuk berdzikir bisa kapan saja, salah satunya adalah sebelum tidur.
ADVERTISEMENT
Dengan berdzikir sebelum tidur, seseorang bisa merasakan ketenangan saat tidur dan selalu merasa dekat dengan Allah SWT. Jika tidur tersebut merupakan tidur terakhir seseorang, ia akan menutup usia dengan sangat indah.
Mengutip Buku Dzikir Pagi & Petang oleh Ust. Fadli Ramadhan, Allah SWT memerintahkan umatnya untuk senantiasa mengingatNya yaitu dengan berdzikir. Sebab, jika seorang Muslim mengingat Allah, maka Allah juga akan selalu ingat kepadaNya.
فَٱذْكُرُونِىٓ أَذْكُرْكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِى وَلَا تَكْفُرُونِ
Artinya: "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." (Q.S. Al Baqarah ayat 152)
Ilustrasi dzikir sebelum tidur. Sumber: Unsplash.com

Dzikir sebelum tidur yang bisa diamalkan oleh umat Muslim

Mengutip Buku Kitab Induk Doa & Dzikir Terlengkap oleh Nasrullah dan Tim Shahih, terdapat beberapa bacaan dzikir sebelum tidur yang bisa diamalkan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Bacaan Dzikir 1
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اْللهُ أَحَدٌ، اَللهُ اْلصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يٌوْلَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ ×٣
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى جَمِيْعِ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ ×٣
اَللَّهُمَّ اغْفِرْلِىْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
Artinya: "Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, semua kaum muslim laki-laki dan perempuan, dan semua kaum mukmin laki-laki dan perempuan."
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلَا اِلَهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ ×٧
Artinya: "Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan selain Allah, Allah Maha besar, tidak ada daya menjalankan ketaatan dan tidak ada kemampuan menghindar dari kemaksiatan kecuali dengan pertolongan Allah yang maha tinggi dan agung" (7x).
ADVERTISEMENT
Bacaan dzikir 2
Bismika allahumma ‘amuutu ‘wa’ahyaa
Artinya: “Dengan nama-Mu, ya Allah, aku mati dan hidup.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Bacaan dzikir 3
Yajma’u kaffaihi tsumma yanfutsu fiihimaa fayaqra’u fiihimaa fayaqra’u fiihimaa: (Qul huwallahu ‘ahad) (Qul a’uudzu birobbil falaqi) (Qul ‘a’udzu birabbinnaasi) tsumma yamsahu bihimaa maastathaa’a min jasadihi yabda’u bihimaa ‘ala ra’sihi wawajhihi wamaa ‘aqbala min jasadihi.
Artinya: “Merapatkan kedua telapak tangan, kemudian ditiup dan dibacakan surah Al-Ikhlas (Qul huwallahu ahad), surah Al-Falaq (Qul a;uudzu birabbil-falaq), dan surah An-Naas (Qul a’uudzu birabbin-naas). Lalu, dengan kedua telapak tangan itu, bagian tubuh yang dapat dijangkau diusap. Mulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan.” (HR. Bukhari, Muslim, Malik, Abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan An-Nasa’i) [dibaca 3x].
ADVERTISEMENT
Bacaan dzikir 4
Bacaan dzikir keempat adalah ayat kursi. Berikut adalah lafal Arab, latin, dan artinya.
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Allaahu laa ‘ilaaha illaa huwal-hayyul-qayyum. Laa ta’khudzuhuu sinatuw-wa laa nauum. Lahuu maa fis-samaawati wa maa fil-’ardhi man dzal-ladzii yasy-fa’u ‘indahu ‘illaa bi-’idz-nihi ya ‘lamu maa bayna ‘aidiihim wa maa khalfahum wa laa yuhiithuuna bi-syai-’in min ‘ilmihii ‘illa bimaa syaa’. Wasi’a kursiyyuhus-samawati wal-’ardha wa laa ya-’uuduhuu hifzuhuma wa huwal-’aliyyul-’azhiim.
ADVERTISEMENT
Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah), kecuali Dia yang hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah megetahui segala sesuatu yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka. Mereka pun tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Alah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” (QS. Al-Baqarah [2]: 255) (HR. Bukhari).
Bacaan dzikir 5
Dzikir yang kelima adalah ayat Alquran dari Surah Al-Baqarah ayat 285-286.
اٰمَنَ الرَّسُوْلُ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْهِ مِنْ رَّبِّهٖ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰۤىِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِهٖۗ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ اَحَدٍ مِّنْ رُّسُلِهٖ ۗ وَقَالُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَاِلَيْكَ الْمَصِيْرُ ٢٨٥ لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ - ٢٨٦
ADVERTISEMENT
Artinya: “Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”
ADVERTISEMENT
Bacaan dzikir 6
Allahumma ‘innaka khalaq-ta nafsii wa’anta tawaffaahaa laka mamaa-tuhaa wa mah-yahaa ‘in ‘ahyay-tahaa fah-fazhhaa wa ‘in ‘amat-tahaa fagh-fir lahaa. Allahumma ‘innii ‘as-’alukal-’aafiyata.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya, Engkau telah menciptakan diriku dan ENgkaulah yang akan mematikannya. Mati dan hidupnya, hanyalah milik-Mu. Jika Engkau menghidupkannya, peliharalah. Jika Engkau menantikannya, ampunilah. Ya Allah, sesungguhnya, aku memohon ampunan kepada-Mu.” (HR. Muslim, Ahmada, dan Ibnu Suni)
Bacaan dzikir 7
Allahumma qinii ‘adzzabaka yawma tub-’atsu ‘ibaaduka
Artinya: “Ya Allah jauhkanlah dari sikasa-Mu pada hari hamba-hamba-Mu dibangkitkan.” (HR. Abu Daud dan At Tirmidzi)
Bacaan dzikir 8
Astagh-firullahal-ladzii laa ‘ilaaha ‘illa huwal-hayyul-qayyuumu wa’atuubu ilahi
Aku memohon ampunan kepada Allah yang tidak ada tuban, kecuali Dia yang hidup dan berdiri sendiri. Aku bertaubat kepada-Nya.” (Hr. At-Tirmidizi)
ADVERTISEMENT
Bacaan dzikir 9
Allahumma ‘aslamtu nafsii ‘ilaka wa faw-wadh-tu ‘amrii ‘ilaika wa-’al-ja-’tu zhahrii ‘ilaika rahbatan wa ragh batan ‘olaika laa malja-’a wa laaman-jaa minka ‘illaa ‘ilaika ‘aamantu bikitaabikal-ladzii ‘anzalta wa binabiyyikal-ladzii ‘arsalta.
Artinya: “Ya Allah, aku serahkan diriku dan urusanku kepada-Mu dan aku melindungkan diriku kepada-Mu karena takut dan senang kepada-Mu. Tidak ada tempat berlindung dan tidak ada tempat melepaskan diri dari-Mu, kecuali hanya kepada-Mu. Aku beriman pada kitab-Mu yang telah Engkau turunkan dan nabi-Mu yang telah Engkau utus.” (HR. Bukhari dan Muslim).
(ULY)