Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Konten dari Pengguna
Dzikrul Ghofilin: Sejarah, Cara Melakukan, dan Manfaat Mengamalkannya
17 Mei 2022 10:01 WIB
·
waktu baca 2 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
![Ilustrasi Dzikrul Ghofilin. Foto: freepik.com](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/0180bc9e10ec18f3245e3338e990fc82.jpg)
ADVERTISEMENT
Dzikrul ghofilin merupakan bacaan wirid atau dzikirnya orang-orang yang lupa. Maksudnya adalah umat Islam terkadang lupa pada Allah, lalu dengan dzikir ini seperti diingatkan kembali untuk selalu mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.
ADVERTISEMENT
Wirid dzikrul ghofilin memang lebih populer dilakukan oleh masyarakat Jawa. Mengutip buku Ensiklopedia Khittah NU: NU dan Tokoh-Tokoh Penting oleh Nur Khalik Ridwan, sejarah dzikrul ghofilin sudah ada sejak tahun 1960, yang digagas oleh tiga kiai yaitu, Kiai Hamid (Pasuruan), Kiai Hamim Jazuli (Gus Miek, Kediri), dan Kiai Achmad Shiddiq (Jember).
Tiga kiai tersebut sangat terkenal di kalangan masyarakat NU. Menurut Gus Miek ada tiga lagi tokoh yang memiliki andil dalam wirid dzikrul ghofilin yaitu Mbah Kiai Dalhar (Magelang), Mbah Kiai Mundzir (Kediri), dan Mbah Kiai Hamid (Magelang).
Harapan KH. Achmad Siddiq tentang dzikrul ghofilin yaitu menciptakan suasana religius untuk membentengi masyarakat dalam memasuki kehidupan modern. Menurut beliau, modernisasi cenderung membawa kepada sesuatu yang mudharat atau merugikan umat Muslim.
ADVERTISEMENT
Fadhilah utama dzikrul ghofilin adalah murni untuk kebahagiaan di akhirat. Biasanya orang yang benar-benar menata akhiratnya, urusan duniawinya juga akan ikut tertata.
Cara Melakukan Dzikrul Ghofilin
Merangkum buku Dzikir Agung Para Wali Allah: Sejarah Dzikrul Ghofilin dan Fadhilah Bacaannya oleh M.N. Ibad, bacaan dzikrul ghofilin adalah surat Al-Fatihah yang dibaca 100 kali, asmaul husna, ayat kursi, istighfar, shalawat dan tahlil.
Membaca surat Al Fatihah sebanyak 100 kali bisa dengan cara dicicil di setiap selesai shalat. Misalnya, setelah shalat Subuh membaca 30 kali, setelah shalat Dzuhur 25 kali, setelah shalat Ashar 20 kali, setelah shalat Maghrib 15 kali, dan setelah shalat Isya 10 kali.
Dzikrul ghofilin dianjurkan dibaca dengan hati yang tenang, serta tulus ikhlas mengharapkan ridho Allah SWT. Pada dasarnya, dzikrul ghofilin menurut KH. Achmad Siddiq adalah wirid biasa bukan sebuah thariqat. Jika thariqat dilaksanakan dengan ba’iat (sumpah setia kepemimpinan), dzikrul ghofilin tidak.
Manfaat Mengamalkan Dzikrul Ghofilin
Dilansir dari buku Dzikir Agung Para Wali Allah: Sejarah Dzikrul Ghofilin dan Fadhilah Bacaannya karya M.N. Ibad, berikut manfaat mengamalkan dzikrul ghofilin.
ADVERTISEMENT
(EAR)