Fakta-fakta Masker Buff yang Dilarang Dipakai di Commuter Line

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
15 September 2020 15:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi masker buff. Foto: Nikolaus Harbowo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi masker buff. Foto: Nikolaus Harbowo/kumparan
ADVERTISEMENT
PT. KCI baru saja memperketat protokol kesehatan di KRL dengan melarang penggunaan masker buff. Hal tersebut dilakukan karena masker buff yang tipis dinilai kurang mampu menahan laju droplet atau tetesan.
ADVERTISEMENT
Droplet yang terjatuh ke masker biasanya mampu melewati lapisan pertama. Namun, droplet tersebut kemungkinan tidak bisa menembus lapisan kedua dan ketiga. Jika menggunakan buff yang hanya terdiri dari satu lapisan, droplet bisa saja menembus masker dan mendarat langsung pada wajah.
Selain kurang efektif menahan droplet, masker buff juga memiliki fakta lain. Salah satunya adalah fakta bahwa bahannya berdampak buruk untuk pengguna.
Lalu, apa saja fakta lainnya? Berikut adalah fakta-fakta masker buff yang dilarang dipakai di commuter line.
Beberapa pengendara motor menggunakan masker buff di kawasan Jakarta. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

Banyak Digunakan Pengendara Motor

Sebelum pandemi covid-19, masker buff biasanya banyak digunakan oleh pengendara motor sebagai pelindung debu, asap, atau polusi lainnya. Pasalnya, masker buff memang mampu mengurangi 1/4 hingga 1/3 zat penyebab polusi yang masuk ke dalam tubuh.
ADVERTISEMENT

Bisa Dijadikan Fashion

Selain menjadi pelindung polusi, masker buff juga dapat dijadikan fashion. Buff dapat dikreasikan menjadi aksesoris untuk mempercantik penampilan. Mulai dari bandana, scarf, wristband, hingga kuncir rambut.

Kurang Efektif Menangkal Droplet

Efektivitas masker buff sebagai pelindung virus corona tergolong sangat rendah dibanding masker lainnya, yakni 0%-5%. Bahannya yang tipis dan terdiri dari satu lapisan membuat masker tersebut kurang mampu menangkal droplet dari batuk ataupun bersin. Karena itulah, penggunaan masker ini mulai dilarang oleh pihak KRL.

Berbahaya untuk Pengguna

Tak hanya kurang efektif, masker buff juga berbahaya untuk penggunanya sendiri dan juga orang lain. Dikutip dari kumparanSAINS, bahan masker buff dapat memecah dan memperbanyak droplet menjadi partikel yang lebih kecil. Sehingga droplet kecil tersebut menjadi lebih mudah terbawa angin dan menyebar.
ADVERTISEMENT
(GTT)