Konten dari Pengguna

Faktor Pendorong Mobilitas Sosial, dari Struktural hingga Individu

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
11 Desember 2021 12:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Faktor Pendorong Mobilitas Sosial. Foto: Unsplash
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Faktor Pendorong Mobilitas Sosial. Foto: Unsplash
ADVERTISEMENT
Mobilitas sosial menjadi salah satu perubahan yang tidak bisa dihindari dalam masyarakat. Perubahan ini bisa melibatkan seseorang atau sekelompok orang. Terjadinya mobilitas tidak lepas dari berbagai faktor. Faktor pendorong mobilitas sosial pun beragam, bisa berupa struktural atau individu.
ADVERTISEMENT
Secara bahasa, mobilitas berasal dari bahasa Latin, yakni mobilis yang artinya mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Secara umum, mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan satu ke lapisan lainnya.
Mobilitas sosial juga bisa didefinisikan sebagai perubahan, pergeseran, peningkatan, hingga penurunan status dan peran anggotanya. Hal ini sebagaimana tercatat dalam buku Sosiologi 2 yang ditulis oleh Tim Sosiologi.
Lantas, apa saja faktor pendorong mobilitas sosial? Ketahui jawabannya lewat uraian berikut ini.
Ilustrasi Faktor Pendorong Mobilitas Sosial. Foto: Unsplash

Faktor Pendorong Mobilitas Sosial

Berikut faktor pendorong mobilitas sosial yang dikutip dari buku Kumpulan Materi Ajar Kreatif karangan Nanda Hidayati (2020):
1. Faktor Struktural
Faktor struktural merupakan jumlah relatif dari kedudukan tinggi yang bisa dan harus diisi serta kemudahan untuk memperolehnya. Faktor struktural meliputi hal-hal berikut:
ADVERTISEMENT
a. Struktur Pekerjaan
Dalam masyarakat, ada beberapa kedudukan tinggi dan rendah yang harus diisi oleh anggota masyarakat bersangkutan. Contohnya adalah negara yang kegiatan ekonominya berbasis industri dengan teknologi canggih, maka masyarakat yang kedudukannya berstatus tinggi lebih banyak dibanding yang rendah. Ini membuat mereka yang berkedudukan rendah terpacu menaikkan kedudukan sosial ekonominya.
b. Perbedaan Fertilitas
Setiap masyarakat mempunyai tingkat kelahiran berbeda-beda. Tingkat kelahiran ini berkaitan dengan jenis pekerjaan yang memiliki kedudukan tinggi atau rendah. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap proses mobilitas sosial.
c. Ekonomi Ganda
Suatu negara dapat menerapkan konsep ekonomi ganda. Misalnya, Amerika dan Eropa Barat. Hal ini bisa berdampak pada jumlah pekerjaan, baik yang berstatus tinggi atau rendah.
ADVERTISEMENT
Kesempatan mobilitas tergantung pada keberhasilan dalam bekerja karena dalam masyarakat modern, kenaikan status sosial sangat dipengaruhi prestasi.
Ilustrasi Faktor Pendorong Mobilitas Sosial. Foto: Unsplash
2. Faktor Individu
Faktor individu merujuk pada kualitas seseorang, dari segi tingkat pendidikan, penampilan, ataupun keterampilan pribadi. Adapun yang termasuk faktor individu sebagai berikut:
a. Perbedaan Kemampuan
Setiap individu mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Mereka yang memiliki kemampuan lebih akan mendapatkan kesempatan yang lebih besar untuk menentukan mobilitas sosial. Misalnya, untuk bekerja di instansi-instansi terbaik diperlukan sumber daya manusia lulusan perguruan tinggi ternama, baik dalam atau luar negeri.
b. Orientasi Sikap Terhadap Mobilitas Sosial
Ada banyak cara yang bisa diambil untuk meningkatkan prospek mobilitas sosial, seperti kebiasaan kerja, penundaan kesenangan, pendidikan, dan memperbaiki penampilan. Sebagai contoh, seseorang yang hendak naik jabatan dapat mengikuti kursus atau kuliah jenjang berikutnya.
ADVERTISEMENT
c. Kemujuran
Tidak bisa dipungkiri bahwa faktor kemujuran menjadi salah satu faktor pendorong mobilitas sosial. Meski begitu, kemujuran tidak bisa diandalkan. Usaha seorang individu tetap menjadi faktor utama.
(GTT)