Konten dari Pengguna

Frekuensi Pernapasan Normal pada Bayi, Anak-anak, Orang Dewasa, dan Lansia

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
16 Februari 2022 13:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi frekuensi napas. Foto: pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi frekuensi napas. Foto: pexels
ADVERTISEMENT
Dalam ilmu keperawatan, frekuensi napas manusia masuk ke dalam materi pelaksanaan manajemen Care Bundle. Frekuensi napas atau Respiration Rate (RR) ini diartikan sebagai jumlah siklus pernapasan (inhalasi dan ekshalasi) dalam waktu 60 detik.
ADVERTISEMENT
Dijelaskan dalam buku Manajemen Care Bundle pada Pasien Cedera Kepala karya Serly Sani, frekuensi napas menjadi komponen tanda-tanda vital untuk mengetahui kondisi pasien. Pengukurannya bisa dilakukan dengan memperhatikan pergerakan dinding dada dalam rentang waktu satu menit.
Pada orang dewasa, frekuensi napas normal dalam 60 detik berkisar antara 12-20 kali. Kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal yang menyertainya.
Lalu, bagaimana frekuensi napas pada bayi, anak-anak, dan lansia? Nah, artikel berikut akan membahasnya secara menyeluruh untuk Anda.

Frekuensi Pernapasan Pada Manusia

Frekuensi pernapasan normal bayi yang baru lahir berkisar antara 30-60 kali per menit. Menurut Yulrina Ardhiyanti dalam buku Keterampilan Dasar Kebidanan 1, syaratnya tidak ada retraksi dada dan suara merintih saat melakukan ekspirasi.
Ilustrasi frekuensi napas. Foto: pexels
Sementara pada anak-anak usia sekolah berkisar antara 18-30 kali, remaja 12-16 kali, dan lansia 28 kali per menit. Frekuensi ini bisa menjadi pendeteksi awal ketidakefektifan dari pola nafas.
ADVERTISEMENT
Sebagai informasi, irama dan pola pernapasan manusia diatur oleh aktivitas neural pada otot-otot pernapasan. Dengan kata lain, pengatur ini tidak berada di paru-paru atau otot pernapasan itu sendiri, melainkan berada di pusat regulator otak.
Kontrol pernapasan melibatkan 3 komponen penting, yaitu faktor yang berhubungan dengan inspirasi dan ekspirasi, faktor yang berhubungan dengan kedalaman dan frekuensi pernapasan, serta faktor yang menyebabkan kompensasi pernapasan untuk tujuan tertentu di tubuh.
Pusat kontrol pernapasan terletak pada batang otak yang berfungsi mengatur pola pernapasan. Di medula, pusat kontrol pernapasan terdiri dari gabungan beberapa sel neuron untuk mengatur pergerakan otot-otot pernapasan.
Dua pusat pernapasan lainnya yang berada pada batang otak dan pons, yaitu Pneumotaxic Center dan Apneustic Center. Dua pusat kontrol ini juga mempengaruhi output dari medula pada kondisi tertentu.
Ilustrasi frekuensi napas. Foto: pexels
Dikutip dari Modul Keterampilan Klinik Dasar Blok 5: Pemeriksaan Dasar dan BLS susunan Ika R. Sutejo, dkk., cara pemeriksaan frekuensi napas bisa dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
ADVERTISEMENT
(MSD)