Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Fungsi dan Prinsip Etika Keperawatan yang Perlu Diketahui oleh Perawat
26 Oktober 2022 10:00 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hampir setiap profesi di dunia ini memiliki kode etik yang mengatur pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan standar moral yang diyakini. Salah satunya adalah etika profesi keperawatan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan tulisan dalam buku Etika Keperawatan karya Yosef Andrian Beo, dkk., etika keperawatan adalah sikap etis yang wajib dimiliki seluruh anggota profesi bidang keperawatan. Etika keperawatan berisi tuntunan prinsip dasar dari segala tindakan praktik keperawatan yang sudah disesuaikan dengan standar.
Oleh karena itu, setiap perawat harus mengetahui dan menerapkan etika keperawatan dalam melaksanakan praktik di lapangan. Agar lebih paham mengenai tujuan, fungsi, dan prinsip etika keperawatan, simak penjelasannya dalam ulasan berikut ini.
Fungsi Etika Keperawatan bagi Seorang Perawat
Secara umum, tujuan etika profesi keperawatan adalah menciptakan dan mempertahankan kepercayaan antar sesama perawat, klien kepada perawat, dan masyarakat terhadap profesi keperawatan.
Ada pun fungsi etika keperawatan sebagaimana yang tercantum dalam buku Konsep Etika, Moral, Nilai, Kode Etik Keperawatan Seri Buku Ajar karya Reni Asmara Ariga adalah sebagai berikut.
ADVERTISEMENT
Prinsip Etika Keperawatan
Prinsip dasar etika adalah menghargai hak dan martabat setiap manusia. Dihimpun dari buku Etika Keperawatan Buku Praktis Menjadi Perawat Profesional karya Azis Mangara, berikut adalah 8 prinsip etika keperawatan.
ADVERTISEMENT
1. Autonomy (Otonomi)
Otonomi berarti kemampuan untuk menentukan atau mengatur diri sendiri. Dalam dunia keperawatan, seorang perawat harus melibatkan klien untuk berpartisipasi dalam membuat keputusan yang berhubungan dengan asuhan keperawatan klien tersebut.
2. Beneficience (Berbuat Baik)
Beneficience merupakan prinsip untuk melakukan sesuatu yang baik dan tidak merugikan orang lain. Perbuatan baik yang dilakukan oleh seorang perawat ini harus berlandaskan kepada ilmu dan kode etik keperawatan.
3. Justice (Keadilan)
Keadilan merupakan prinsip moral untuk memperlakukan setiap individu secara seimbang. Dalam praktik profesional, seorang perawat yang menerapkan prinsip keadilan akan bekerja dengan benar sesuai hukum dan standar yang ditetapkan.
4. Non Maleficience (Tidak merugikan)
Prinsip non maleficience berarti bahwa segala tindakan yang dilakukan oleh seorang perawat kepada kliennya tidak boleh menimbulkan kerugian atau bahaya, seperti cedera secara fisik maupun psikologis.
ADVERTISEMENT
5. Veracity (Kejujuran)
Prinsip veracity berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan kebenaran. Nilai kejujuran ini diaplikasikan ketika seorang perawat menyampaikan informasi kepada setiap pasiennya. Perawat tersebut harus menjelaskan kebenaran dan meyakinkan bahwa pasiennya sudah mengerti dengan apa yang disampaikan.
6. Fidelity (Ketaatan)
Prinsip fidelity atau ketaatan dibutuhkan setiap perawat untuk menghargai janji dan komitmennya kepada orang lain. Seorang perawat harus menjaga kesetiaan dan memegang teguh komitmen serta kode etiknya dalam praktik keperawatan.
7. Confidentiality (Kerahasiaan)
Prinsip kerahasiaan yang dimaksud dalam hal ini adalah menyimpan dan menjaga privasi setiap pasien yang ditangani. Apa yang tercantum dalam dokumen catatan kesehatan klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien, bukan untuk disebar atau diberikan kepada sembarang orang, apalagi tanpa persetujuan dari klien.
ADVERTISEMENT
8. Accountability (Akuntabilitas)
Prinsip akuntabilitas memiliki hubungan erat dengan prinsip ketaatan. Akuntabilitas berarti setiap tindakan yang dilakukan oleh seorang perawat harus dipertanggungjawabkan dan dapat dinilai oleh orang lain.
(AAA)