Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Gambaran Bidadari Surga Menurut Alquran, Seperti Apa?
16 Oktober 2022 18:04 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Bidadari surga menjadi salah satu nikmat yang Allah berikan kepada hamba-Nya yang terpilih untuk masuk surga, Dalam Surat Ad-Dukhan ayat 54, Allah SWT berfirman: “Demikianlah. Dan kami berikan kepada mereka bidadari.”
ADVERTISEMENT
Orang-orang yang telah berhasil dalam perjalanan menuju cahaya telah sampai ke surga karena rahmat Allah. Para bidadari surga ini akan menemaninya setiap saat, memenuhi semua kebutuhan laki-lak surga dengan senang hati.
Disebutkan dalam buku Surga Sebelum Surga susunan A. Mujiharto, mereka tak pernah merasa letih dan bosan dalam melayani penghuni surga. Alquran telah menjelaskan tentang sosok bidadari surga dalam beberapa ayat.
Dalam Alquran, bidadari surga disebut sebagai “huurin ‘iin”. Bagaimana gambaran bidadari surga yang sebenarnya? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut.
Gambaran Bidadari Surga Menurut Alquran
Gambaran bidadari surga telah banyak dijelaskan dalam ayat-ayat Alquran. Dirangkum dari buku Tamasya ke Surga susunan Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, berikut penjelasannya:
1. Memiliki wajah yang cantik dan akhlak yang bagus
Allah ta’ala berfirman:
ADVERTISEMENT
فِيْهِنَّ خَيْرٰتٌ حِسَانٌۚ
“Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik dan jelita.” (QS. Ar-Rahman: 70)
Khairaatun adalah jamak dari kata khairatun dari kata khayyiratun seperti kata sayyidatun dan layyinatun. Hisan adalah jamak dari kata hasanatun. Maksudnya bidadari-bidadari tersebut wajah yang cantik dan akhlak yang baik.
2. Suci dari semua najis
Semua bidadari suci dari semua najis. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 25: “Dan di sana mereka (memperoleh) pasangan-pasangan yang suci.”
Artinya bidadari akan selalu suci, baik dari nifas, haid, air seni, dan buang air besar, ludah, ingus, dahak, mani, madzi dan semua kotoran dan cacat fisik perempuan di dunia. Bahkan tidak hanya itu, ia akan kembali menjadi perawan dan suci kembali selepas melakukan hubungan intim dengan suaminya.
ADVERTISEMENT
Sebuah hadis yang berasal dari Abu Hurairah menyebutkan bahwa Rasulullah pernah ditanya, "Apakah di dalam surga kami melakukan persetubuhan?" Beliau menjawab, "Ya, demi Yang jiwaku berada dalam genggaman-Nya. Pasti, pasti! Bila selesai, ia (bidadari) akan kembali suci dan perawan lagi." (HR. Ibnu Hibban).
3. Bermata jeli
Mengutip buku Ternyata Alquran melukiskan bidadari sebagai wanita yang memiliki mata jeli. Karena itulah, ia disebut dengan hur 'iin.
Kata hur adalah bentuk plural dari hawra, yang bermakna wanita muda yang cantik jelita, bening dan berkulit putih bersih. Kata ini merupakan derivasi dari kata hawar, yaitu hitam mata yang sangat hitam dan putih mata yang sangat putih, di kulit yang putih bening.
Itulah sebabnya Alquran menggunakan kata hur 'iin untuk menyebut bidadari. Gambaran tentang mata sang bidadari yang disebut memiliki mata yang indah dan mempesona dapat kita temukan dalam QS. Al-Shaffat ayat 48 yang menyatakan:
ADVERTISEMENT
"Dan di sisi mereka ada (bidadari-bidadari) yang bermata indah, dan membatasi pandangannya."
(MSD)