Konten dari Pengguna

Gambaran Wajah Manusia di Surga Menurut Alquran dan Hadits

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
7 Oktober 2022 8:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Al-quran. Foto: Waleed_Hammoudeh/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Al-quran. Foto: Waleed_Hammoudeh/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Surga adalah tempat indah dan penuh kenikmatan yang telah Allah siapkan untuk orang beriman. Tempat ini menjadi imbalan atas amal saleh yang dikerjakan umat manusia selama hidup di dunia.
ADVERTISEMENT
Gambaran tentang surga telah banyak termuat dalam Alquran dan hadits. Ayat-ayat Alquran memberikan gambaran surga secara fisik, sehingga wujud kenikmatannya dapat dibayangkan oleh manusia.
Di surga, umat Muslim akan mengagungkan nama-nama Allah pada pagi dan sore. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: “Mereka akan mengagungkan nama Allah pagi dan sore.” (HR. Bukhari Muslim)
Kebahagiaan senantiasa menyelimuti mereka yang masuk surga, sehingga terpancar di wajahnya. Bagaimana gambaran wajah manusia di surga? Untuk mengetahuinya, simaklah penjelasan dalam artikel berikut.

Gambaran Wajah Manusia di Surga

Dijelaskan dalam buku Surga Kenikmatan yang Kekal susunan Mahir Ahmad Ash-shufiy (2007), wajah manusia di surga sangatlah sempurna. Di surga, manusia memiliki postur tubuh yang sama seperti buyutnya, yakni Nabi Adam AS dengan tinggi sekitar 60 hasta.
Ilustrasi Al-quran. Foto: FOTOKITA/Shutterstock
Ini merupakan wujud penciptaan lain dari manusia pada hari kiamat. Dalam Surat Al-Waqiah ayat 61-62, Allah SWT berfirman:
ADVERTISEMENT
“Untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (di dunia) dan membangkitkan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui. Dan sungguh, kamu telah tahu penciptaan yang pertama, mengapa kamu tidak mengambil pelajaran?”
Masalah penciptaan ini tidak lain agar manusia bisa beradaptasi dengan agungnya kenikmatan yang akan diperoleh di surga. Menurut beberapa riwayat, usia ahli surga rata-rata sekitar 33 tahun.
Dalam buku 10 Orang Dijamin Masuk Surga karya Abdullatif Ahmad (2014) disebutkan bahwa penghuni surga memiliki wajah yang berseri-seri. Mata mereka berbinar dan tajam karena dihiasi oleh celak mata. Dalam Surat Al-Qiyamah ayat 22, Allah SWT berfirman: “Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri.”
Inilah ketentuan yang dipilih oleh Allah SWT untuk hamba-Nya yang beriman ketika mereka masuk surga. Di surga, manusia akan menikmati sempurnanya kekuatan fisik, hati, akal, serta pikiran.
ADVERTISEMENT
Diriwayatkan dari Muadz bin Jabal ra bahwa Rasulullah SAW berdoa: "Ahli surga yang akan masuk surga berkulit mulus, bersih, dan matanya seperti bercelak atau bersifat mata, dengan usia rata-rata sekitar 33 tahun." (HR Ahmad dalam Musnad, dan Turmudzi dalam Sunan, serta Shahihul Jami')
Allah melimpahkan semua kenikmatan kepada mereka. Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa penghuni surga kelak akan melihat pemandangan sungai indah sebagaimana difirmankan oleh Allah SWT dalam surat At Taubah ayat 71 yang artinya:
“Allah menjanjikan kepada orang-orang yang Mukmin laki-laki dan perempuan (akan mendapat) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai...”
Ahli surga tidak berjenggot dan berkumis, namun memiliki bulu pelipis dan bulu mata. Mereka seolah memasang celak pada matanya untuk menambah ketampanan, kebersihan, serta kebeningan kulitnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu kenikmatan yang dirasakan ahli surga yaitu di sana tidak ada kotoran kecil dan besar. Surga itu tempat yang amat bersih, sehingga tidak mungkin ditemukan hal-hal yang jorok atau sampah.
Kemudian, di surga juga tidak ada tidur. Diceritakan dari Jabir bin Abdillah dan Abdullah bin Abi Aufa ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidur adalah saudara kematian, sedangkan di surga tidak ada tidur.” (HR. Ibnu Adiy)
(MSD)