Konten dari Pengguna

Game The Last of Us Part II di PS4, Pertarungan Brutal Menguji Empati

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
19 Juni 2020 15:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
The Last of Us Part II. Foto:screenrant.com
zoom-in-whitePerbesar
The Last of Us Part II. Foto:screenrant.com
ADVERTISEMENT
The Last of Us Part II merupakan game terbaru dari developer Naughty Dog. Game ini dirilis secara eksklusif untuk konsol PlayStation 4.
ADVERTISEMENT
Dalam game ini, para pemain diajak mencoba melihat berbagai sisi dari suatu peristiwa. Game ini juga dibuat untuk menantang sensitivitas dan cara pandang gamer terhadap moralitas para karakter dalam game.
Setting-nya diambil dari lima tahun setelah prekuelnya. Kisah dalam The Last of Us Part II berfokus pada Ellie Williams yang sebelumnya merupakan tokoh pendamping Joey Miller saat melakukan perjalanan dari Boston ke Salt Lake City dalam PlayStation 3.
Dalam kisah di prekuel sebelumnya, Joel ditugaskan untuk mengantar Ellie yang dianggap merupakan kunci vaksin Cordyceps. Akhirnya, Joel malah membunuh semua dokter yang akan menguji Ellie karena ia tak ingin kehilangan dirinya.
Ellie menggantikan posisi Joel dalam game The Last of Us Part II. Misinya berbeda dari sebelumnya yang merupakan distribusi. Kali ini, misi Ellie adalah balas dendam.
ADVERTISEMENT
Ellie terpicu untuk balas dendam setelah peristiwa berdarah di Jackson, Wyoming, tempat di mana dirinya dan Joel tinggal saat ini. Mereka harus menghadapi invasi militer dari Seattle, Washington. Korban berjatuhan dan pertumpahan darah terjadi secara brutal di kota yang disebut-sebut sebagai safe haven.
Dibutuhkan kurang lebih 30 jam untuk menceritakan kisah balas dendam tersebut. Kisah dalam The Last of Us Part II diceritakan secara non linear dan alur maju mundur untuk memperlihatkan sebab dan akibat pada peristiwa di Jackson. Akan diperlihatkan juga bahwa kisah dari The Last of Us pertama dan kedua saling berkaitan.
Cerita dalam The Last of Us Part II disampaikan melalui berbagai perspektif. Pada pemain harus siap terguncang karena empati dan sikap kritis akan diuji. Garis pembeda benar dan salah, baik dan jahat, antagonis dan protagonis menjadi kabur.
ADVERTISEMENT
The Last of Us Part II. Foto: gamefever.co.id.
Tampak jelas bahwa The Last of Us mencoba meniru formula The Godfather Part II. Film garapan Francis Coppola melihatkan perjalanan mafia keluarga Corleone yang dilihat dari sisi Vito dan Michael.
Game The Last of Us Part II sangat dinamis, asyik, namun brutal secara presentasi. Banyak kekerasan yang akan ditemui dan harus dilakukan para gamer untuk bertahan hidup sepanjang permainan. Akan ada kalanya gamer merasa bersalah terhadap mereka yang dihabisi.
The Last of Us Part II mencoba untuk mengemas kesadisan yang lebih berbobot. Setiap pertarungan memiliki tantangan dan konsekuensinya sendiri. Medan pertempuran juga selalu berubah, membuat para pemain harus cerdas dalam bertindak.
Musuh-musuh yang dihadapi juga garang dan tidak bodoh. Mereka teliti dan sensitif terhadap situasi di sekitarnya. Gamer akan langsung diselidiki jika jejaknya terlihat. Mereka akan menghadirkan bantuan jika salah satu dari mereka ada yang meninggal.
ADVERTISEMENT
Di balik brutalnya kisah dalam The Last of Us Part II, terdapat peningkatan dari segi cerita maupun gameplay yang dapat diambil dari game ini. Game ini sangat indah secara visualisasi.
Pemandangan Amerika seperti usai kiamat akan disajikan untuk memanjakan mata. Dari sini, Naughty Dog mencoba memanfaatkan kemampuan PlayStation 4 hingga titik maksimal.
(AYA)