Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Gaya Hubungan Suami Istri yang Dilarang Agama Islam
7 Januari 2021 20:04 WIB
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Melakukan hubungan suami istri merupakan salah satu bentuk ibadah yang bernilai pahala. Dalam hadis riwayat Muslim, para sahabat bertanya kepada Nabi Muhammad SAW:
ADVERTISEMENT
"Wahai Rasulullah, apakah jika salah seorang dari kami mendatangi syahwatnya (berhubungan suami istri) maka mendapat pahala?".
Rasulullah SAW menjawab: "Apa pendapat kalian seandainya dia melampiaskan syahwatnya pada yang haram, bukankah dia mendapatkan dosa. Maka demikian pula jika dia melampiaskan syahwatnya pada yang halal, maka dia memperoleh pahala".
Ibnu Qayyim al Jauziy juga menjelaskan perkara ini dalam kitabnya Zadul Ma'ad fi Hadyi Khairil Ibad. Beliau menulis ada tiga tujuan pokok jimak (hubungan badan).
Pertama yakni memelihara dan melestarikan keturunan. Kedua, mengeluarkan air yang apabila ditahan akan dapat menimbulkan mudharat pada tubuh. Ketiga, menyalurkan nafsu seksual dan memperoleh kenikmatan.
Karena jimak merupakan ibadah yang memiliki tujuan baik, maka pelaksanaannya juga harus sesuai adab. Berikut ini adalah beberapa gaya hubungan suami istri yang dilarang dalam Islam karena dapat mendatangkan mudharat:
ADVERTISEMENT
Dilarang Melalui Dubur
Terdapat beberapa hadits yang menerangkan larangan bersenggama melalui dubur atau anus. Dalam salah satu hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Terkutuklah orang yang menyetubuhi istri melalui duburnya." (HR. Abu Dawud dan An-Nasai).
Hal serupa juga tercantum dalam hadis riwayat Tirmidzi yang berbunyi: “Allah tidak berkenan melihat laki-laki yang mendatangi (jima') kepada istrinya atau kepada laki-laki lain melalui anus/dubur." (HR. At Tirmidzi: 1086).
Posisi Istri Meringkuk
Di dalam kitab al-Waghsiliyah, disebutkan bahwa suami sebaiknya jangan bersetubuh dengan posisi istri mendekam (meringkuk). Sebab hal ini akan menyusahkan istri.
Bersenggama dengan Posisi Miring
Dikutip dari kitab yang sama, pasangan suami istri hendaknya tidak bersetubuh dengan posisi tidur miring. Alasannya karena dapat menyebabkan sakit pada lambung.
ADVERTISEMENT
Posisi Istri di Atas Suami
Masih dikutip dari sumber yang sama, berhubungan intim dengan posisi istri berada di atas suami atau yang dikenal dengan istilah woman on top juga sebaiknya dihindari. Sebab hal tersebut dapat menyebabkan luka pada saluran kencing suami.
Berhubungan Badan dengan Posisi Berdiri
Syeikh Muhammad Al Tahami bin Madani dalam kitab Qurratul Uyun menulis bahwa bersenggama dengan cara berdiri sebaiknya tidak dilakukan. Sebab posisi tersebut bisa menyebabkan lemah ginjal, sakit perut, dan sakit pada persendian.
(ERA)