Konten dari Pengguna

Hadits tentang Etos Kerja dan Prinsipnya dalam Agama Islam

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
17 Februari 2022 17:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Hadits tentang Etos Kerja. Foto: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hadits tentang Etos Kerja. Foto: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Dalam Islam, hadits tentang etos kerja menjadi hal yang penting untuk dipahami agar dapat menjalankan pekerjaan dengan baik dan benar. Karena pada hakikatnya bekerja merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat dianjurkan.
ADVERTISEMENT
Bagi umat Islam, bekerja tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dunia, tapi juga bekal di akhirat kelak. Karena seseorang yang bekerja untuk anak dan istrinya dengan cara yang halal akan mendapatkan pahala seperti orang yang berjihad di jalan Allah SWT.
Mengikhtisarkan dari buku Konsep Etos Kerja Islami karangan Rifah M, etos kerja Islami merupakan sikap atau kepribadian yang melahirkan keyakinan mendalam bahwa bekerja bukan saja memuliakan dirinya, menampakkan kemanusiaannya, tapi juga sebagai perwujudan dari amal saleh. Maka dari itu, bekerja memiliki nilai ibadah yang sangat luhur.
Nasib seorang manusia tidak akan berubah menjadi lebih baik, jika tidak diubah dengan cara bekerja untuk memperbaikinya. Sebagaimana perintah bekerja dari Allah SWT yang tercantum dalam surat Ar-Ra’du ayat 11 berikut.
ADVERTISEMENT
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
Ilustrasi Hadits tentang Etos Kerja. Foto: pixabay.com

Hadits tentang Etos Kerja

Manusia yang beriman akan bekerja dengan baik, sehingga menghasilkan karya-karya besar yang memiliki manfaat bagi sesamanya. Salah satu indikator pekerjaan yang baik adalah yang dilakukan dengan cara yang profesional.
Berikut hadits tentang etos kerja yang disadur dari buku Guru Ideal karangan Nadhif Muhammad Mumtaz.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنّ اللَّهَ تَعَالى يُحِبّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلاً أَنْ يُتْقِنَهُ (رواه الطبرني والبيهقي)
Dari Aisyah r.a., sesungguhnya Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya Allah mencintai seseorang yang apabila bekerja, mengerjakannya secara profesional”. (HR. Thabrani, No: 891, Baihaqi, No: 334).
Ilustrasi Hadits tentang Etos Kerja. Foto: pixabay.com

Prinsip Etos Kerja Islam

Dikutip dari buku Etika Bisnis Islam: Meneladani Etos Kerja Nabi dan Rasul karangan Dwi Santosa Pambudi, bekerja harus dilakukan dengan menekankan amal dan nilai kerja itu sendiri. Berikut beberapa prinsip etos kerja Islam yang dapat diterapkan:
ADVERTISEMENT
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولً
Artinya: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (Surat Al-Isra ayat 36)
Apabila suatu urusan diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya.” (HR. al-Bukhari)
ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ
Artinya: “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya (pekerjaannya). Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
(DND)