Konten dari Pengguna

Hadits tentang Hati yang Bersih dan Karakteristik Muslim yang Mulia

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
15 September 2021 12:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi hadist tentang hati. Foto: Pixabay.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hadist tentang hati. Foto: Pixabay.
ADVERTISEMENT
Hati yang bersih adalah yang terbebas dari segala penyakit hati. Hati yang bersih dapat membuat amal ibadah yang dikerjakan dapat diterima oleh Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Hati yang bersih juga akan membawa manusia kepada ketenangan hidup dan kekhusyukan dalam beribadah. Sebaliknya, hati yang kotor cenderung membawa manusia untuk berbuat maksiat.
Dikutip dari buku Menjaga Hati oleh Ali Ad-Dihami, menurut Syekhul Islam Ibnu Taimiyah, seseorang dengan hati yang bersih dapat membedakan antara hal baik dan buruk. Jika seseorang tidak mengetahui hal tersebut, berarti hatinya belum bersih dan belum terpuji.
Ini sesuai dengan Alquran Surat Al-Hajj ayat 46, Allah SWT berfirman:
اَفَلَمْ يَسِيْرُوْا فِى الْاَرْضِ فَتَكُوْنَ لَهُمْ قُلُوْبٌ يَّعْقِلُوْنَ بِهَآ اَوْ اٰذَانٌ يَّسْمَعُوْنَ بِهَاۚ فَاِنَّهَا لَا تَعْمَى الْاَبْصَارُ وَلٰكِنْ تَعْمَى الْقُلُوْبُ الَّتِيْ فِى الصُّدُوْرِ
Artinya: Maka tidak pernahkah mereka berjalan di bumi, sehingga hati (akal) mereka dapat memahami, telinga mereka dapat mendengar? Sebenarnya bukan mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada.
ADVERTISEMENT

Hadist tentang Hati

Ilustrasi hadist tentang hati. Foto: Pixabay.
Hati yang bersih juga akan memberi dampak baik bagi seluruh anggota tubuhnya. Sebaliknya, jika hati telah rusak, tentu rusak pula seluruh anggota tubuhnya.
Sebagaimana disampaikan dalam hadist tentang hati yang dikutip dari buku Perigi Hati oleh Faisal, Rasulullah SAW bersabda:
“Ketahuilah sesungguhnya di dalam tubuh ini ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluurh anggota tubuh dan jika rusak, maka rusaklah seluruh anggota tubuh. Ketahuila ia adalah hati.” (HR. Al-Bukhari)
Hati mempunyai peranan yang sangat vital dalam diri seseorang. Ia menjadi sentral bagi anggota tubuh lainnya, sehingga keberadaanya dapat menentukan baik buruk dan hitam putihnya seluruh amalan.
Masih dari sumber yang sama, dalam Alquran Surat Asy-Syuara ayat 88-89, Allah SWT berfirman:
ADVERTISEMENT
يَوْمَ لَا يَنْفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ () إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ
Artinya: (Yaitu) pada hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih.
Ayat ini ditafsirkan oleh Imam Asy-Syakani bahwa harta dan kerabat tidak bisa memberikan manfaat kepada seseorang di hari kiamat. Yang bisa memberikan manfaat kepadanya hanyalah hati yang selamat. Hati yang selamat adalah hati yang bersih dan sehat yang dimiliki oleh seorang Muslim sejati.
Lalu, bagaimana karakteristik hati yang harus dimiliki oleh seorang Muslim?

Karakteristik Hati yang Harus Dimiliki Setiap Muslim

Ilustrasi hadist tentang hati. Foto: Pixabay.
Rasulullah pernah menyebutkan karakteristik hati yang bersih. Dikutip dari buku Menjaga Hati oleh Ali Ad-Dihami, dalam hadist Ibnu Majah, Abdullah bin Amr r.a mengatakan Rasulullah pernah ditanya bagaimana ciri-ciri manusia yang paling utama?
ADVERTISEMENT
Rasulullah SAW bersabda : “Setiap orang yang hatinya terpuji dan bicaranya benar”. Kemudian mereka berkata ‘Orang yang benar ucapannya telah kami pahami maksudnya. Lantas apakah yang dimaksud dengan orang yang bersih hatinya?’ Rasulullah menjawab : “Dia lah orang yang bertakwa, yang suci hatinya, tidak ada dosa dan kedurhakaan di dalamnya, serta tidak ada pula dendam dan hasad.’ (HR. Ibnu Majah dan Ath-Thabarani)
Dari hadist tersebut dapat diketahui bahwa orang yang mulia adalah yang terbebas dari penyakit hati seperti syirik, dendam dan kikir. Hati merupakan bagian tubuh manusia yang paling rawan terkena fitnah syubhat dan syahwat sehingga mudah terbolak-balikkan.
Penyakit syubhat adalah penyakit hati yang disertai oleh prasangka-prasangka buruk. Sedangkan penyakit syahwat adalah penyakit hati yang disenangi oleh hawa nafsu.
ADVERTISEMENT
Maka sudah selayaknya sebagai makhluk yang lemah, seorang Muslim selalu memohon kepada Allah sang penguasa hati. Agar selalu mendapat bimbingan untuk melakukan hal-hal yang baik dan ketaatan yang ditetapkan oleh Allah SWT.
(IPT)