Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten dari Pengguna
Hadits tentang Kematian sebagai Pengingat dan Renungan bagi Umat Muslim
6 Januari 2022 16:30 WIB
·
waktu baca 1 menitTulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap makhluk yang bernyawa pasti akan mengalami kematian . Namun, tidak ada satu pun yang akan mengetahui kapan waktu itu akan datang. Sebab, ini merupakan takdir yang menjadi salah satu rahasia Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, masih banyak orang yang enggan mengingat kematiaan dan hanya mementingkan kesenangan dunia . Padahal, kematian bisa datang kapan saja tanpa ada seorang pun yang bisa menghindarinya.
Hal ini sebagaimana telah ditegaskan dalam Alquran yang artinya:
“Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan: Ini dari sisi Allah, dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka mengatakan: Ini dari engkau (Muhammad). Katakanlah: Semuanya (datang) dari sisi Allah. Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (sedikit pun)?" (QS. An Nisa: 78).
Selain dalil di atas, Nabi Muhammad SAW juga kerap mengingatkan kepada seluruh umatnya tentang kematian di beberapa hadits. Berikut adalah kumpulan hadits tentang kematian sebagai pengingat bagi umat Muslim seperti yang dihimpun dari buku 1100 Hadits Terpilih karya Muhammad Faiz Almath.
ADVERTISEMENT
Kumpulan Hadits tentang Kematian
Setiap Muslim pasti ingin meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Untuk dapat meraihnya, seorang Muslim harus selalu berhusnudzan kepada Allah meski sedang dalam keadaan sakaratul maut. Rasulullah bersabda:
لاَ يَمُوتَنَّ أَحَدُكُمْ إِلاَّ وَهُوَ يُحْسِنُ بِاللَّهِ الظَّنَّ
Artinya: “Janganlah seseorang di antara kalian meninggal dunia, kecuali dalam keadaan berbaik sangka terhadap Allah.” (HR. Muslim).
Selain itu, ketika seseorang meninggal, tak ada satu harta pun yang akan dibawa, kecuali amal ibadah mereka. Rasulullah bersabda:
وَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: {إِذَا مَاتَ الْمَيِّتُ تَقُوْلُ الْمَلاَئِكَةُ مَا قَدَّمَ وَيَقُوْلُ النَّاسُ مَا خَلَّفَ
Artinya: “Jika ada orang yang meninggal dunia maka malaikat berkata apa yang telah lalu (amal), sedangkan manusia membicarakan apa yang ia tinggalkan (warisan).” (HR. Imam Baihaqi)
ADVERTISEMENT
Rasulullah SAW menggambarkan bahwa kematian bukanlah sesuatu yang mengerikan, kecuali bagi mereka yang kafir. Beliau bersabda:
موت الفجأة راحة للمؤمن وأخذة أسف للكافر
Artinya: “Kematian mendadak adalah istirahat bagi mukmin dan penyesalan bagi orang kafir.” (HR. Ahmad).
Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa seseorang akan dianggap pandai apabila ia dapat mengevaluasi dirinya dan berbuat kebaikan demi kepentingan hidupnya setelah kematian. Ini sesuai dengan hadits riwayat Imam Tirmidzi bahwasannya Rasulullah SAW bersabda:
ﺍﻟْﻜَﻴِّﺲُ ﻣَﻦْ ﺩَﺍﻥَ ﻧَﻔْﺴَﻪُ ﻭَﻋَﻤِﻞَ ﻟِﻤَﺎ ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ
Artinya: “Orang yang pandai adalah orang yang mampu mengevaluasi dirinya dan beramal (mencurahkan semua potensi) untuk kepentingan (kehidupan) setelah kematian.” (HR. Tirmidzi)
Meski setiap orang pasti akan mengalami kematian, tapi dilarang bagi kita untuk mengharapkannya. Ini sesuai dengan hadits riwayat Imam Bukhari dari sabda Rasulullah SAW:
ADVERTISEMENT
"Janganlah ada orang yang menginginkan mati karena kesusahan yang dideritanya. Apabila harus melakukannya hendaklah dia cukup berkata, "Ya Allah, tetap hidupkan aku selama kehidupan itu baik bagiku dan wafatkanlah aku jika kematian baik untukku." (HR. Bukhari).
(NDA)